2. Hari sial

22 1 1
                                    

Cuaca hari sangatlah cerah. Di sebuah jalan yang lurus, ada seorang gadis manis sederhana yang berjalan dengan sebuah senyum yang merekah di wajahnya, dia manis nan indah. Seorang siswi kelas XII SMA. Bersenandung dengan gembira dan bahagia.

Tetapi senyum manis itu hilang seketika, karena sebuah kejadian. Di arah ke jauh terdengar suara kendaraan bermotor yang melaju dengan kencang, dan melewati gadis tersebut dengan cepat, tetapi Sang Pengendara tidak menyadari bahwa di jalan yang ia lewati terdapat genangan air, karena semalam hujan sangat deras. Air tersebut mengenai seragam sekolah Gadis Manis tersebut. Serentak Gadis itu berkata, "astaga. Eh, kalau naik motor pelan-pelan dong! lo kira nih jalanan punya Nenek Moyang lo?" Ucap seorang gadis berparas manis nan ayu, yang bernama Manda.

Iya Amanda Sintia Jaya, Sang tokoh utama dari cerita ini. Lebih sering di panggil Manda, atau Putri Cerewet, karena sangking cerewetnya gelar itu ada untukku. Anak dari Bapak Indra Jiwaya, pemilik perusahaan terbesar se-Bandung, dan anak dari Ibu Karina Wijaya, arsitek terkenal di seluruh kalangan tua-muda.

Sang Pengendara Motor hanya berhenti sejenak dan memalingkan wajahnya ke arah suara yang terdengar di teligannya, dan kembali menjalankan kendaraannya, kemudian fokus mengendarai motor ninja merahnya, dan berlalu pergi menjauh dari Gadis tersebut.

Amanda sangat kesal, karena Sang Pengendara tidak meminta maaf ataupun berkata satu-dua patah kata pun. " Dasar. Jalan seenaknya sendiri. Awas aja kalau ketemu, gue pites lu! " cerocos Amanda sambil berjalan menuju sekolahnya.

Sesampainya di sekolah, amanda kembali terkejut akibat ulah dari temannya.

"Dor! lo kenapa, Man? Jalan sambil ngomel-ngomel, kaya Mak Lampir," ledek seorang gadis yang tiba-tiba datang dari arah belakang Amanda. Gadis tersebut bernama virga Andi Kusuma. Temen seperjuangan Amanda, sebangku, sekelas, segeng, pokoknya se-se yang lain.

"Gue kesel, Ga," jawab Amanda tidak semangat.

"Kesel kenapa?" Tanya Virga pada teman sebangkunya itu.

"Nih." Seraya menunjukan seragamnya yang kotor akibat kejadian tadi.

"Baju lo kenapa? Udah kaya pakaian yang belum dicuci sebulan," ledek Virga

"Enak aja lo. Baju gue kotor, gara-gara tuh, Manusia Planet," jawab Amanda dengan wajah kesal.

"Manusia Planet? Siapa?" Sambil memutarkan kepala mencari di sekitar mereka. "Ganteng nggak? Hmm?" Mengangat alis untuk mengoda Amanda.

"Ganteng dari Hongkong? Kalau dilihat dari kejauhan 500 Meter baru ganteng." Sambil memutar matanya. "Gue juga gak kenal. Intinya, tadi waktu gue jalan mau ke sekolah, ada orang yang bawa motor seenak jidatnya! Udah gitu ada genangan air di pinggir gue, dan akhirnya terciprat gue, dan parah-nya lagi 'tu orang gak minta maaf, main pegi aja seenak jus alpukat. Kesel gak sih lo?" Cerocos Amanda dengan wajah kesal.

"Duh, tuh orang minta ditabok ya? Awas aja ntar kalau ketemu. Dah, sekarang lo ke Toilet, gih. Bersih tuh baju, biar rapi. Sekalian rapiin tuh muka," perintah Virga pada Amanda. "Haha. Gue mau ke kelas dulu." Seraya melangkah.

"Ihh! dasar lo, Stik Kentang," ledek Amanda

"Biarin, dari pada lu, Bakpau Koh Ahong, hahaha." Berjalan berlalu sambil meledek Amanda.

"Virgaa! Balik gak lo?!" Teriak Amanda kepada Virga yang berlalu pergi dengan cepat.

Dan Amanda pun pergi ke Toilet Wanita untuk membersihkan seragamnya.Namun, belum sampai di depan Toilet Wanita, tiba-tiba.

Brukk!!

Amanda pun terjatuh.

"Aduh. Kalau jalan pelan-pelan dong! Lo kira nih jalan punya eloh?! Mata lo di mana sih?" Marah Amanda kepada orang yang menabraknya.

Saat Amanda hendak bangun dari posisi jatuhnya, sebuah tangan terulur di depan wajahnya. Amanda pun meraih tangan tersebut tanpa pikir panjang. Saat Amanda mengangkat wajah manisnya, ia terkejut melihat siapa pelaku yang menabraknya tadi.

"Eloh? Lagi-lagi eloh. Kalau jalan pakai mata dong. Jangan gunain tuh mata cuma buat nonton bokep, buat jalan juga." Sinis Amanda pada orang tersebut.

Namun, tak ada tangapan dari pelaku yang menabrak Amanda, membuat Amanda semakin kesal.

"Woy! 'Tu kuping budek apa?
Atau lo gak punya mulut buat ngomong?!" Tanya Amanda dengan kesal.

Namun, seperti orang bisu, orang tersebut hanya berdiam diri, kemudian berlalu pergi.

Amanda yang sedari tadi mengomel tidak mendapatkan jawaban dari omelannya. Amanda pun sangat kesal.

"Dasar, Manusia Planet! Mahluk Gaib! Patung Berjalan!" Teriak Amanda kepada laki-laki yang membuat harinya menjadi sial.

Amanda tidak menyadari, bahwa sedari tadi ia menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA Angkasa Jaya.

"Woy! Mahluk Gaib, lo budek apa?!" Teriak Amanda beberapa kali pada pelaku yang menabraknya.

Saat Amanda puas berteriak kepada Manusia Planet tersebut, Amanda pun memasuki Toilet Wanita untuk membersihkan seragamnya.

●●●●●

Bersambung.

Akan Kehadiran MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang