obsesi

7 2 0
                                    

Setelah sampai indonesia jenifer segera menuju rumah dia sangat lelah demgan perjalanan yang sangat jauh.

Dan sekarang dia dikamar membantingkan diri dikasur dia menutup mata dan memasuki alam mimpi

Jenifer terbangun dan melihat jam

"astagfirullah udah jam 08.15pm padahal gua mau kerumah Umi!!" histeri dengan segera siap siap menuju kamar mandi.

Jeni memakai dress berwarna ungu selutut dengan make up yang simple, rambut yang terurai, dengan heels, sungguh cantik, biasanya dia dandan kalo yang menurut dia penting apa lagi bertemu Umi.

Jeni membelah jalan jakarta dengan cepat karna tidak mau terlambat, setelah sampe gerbang

"maaf neng cari siapa?" ucap pak satpam

"saya khadijah"

"oh neng khadijah sudah ditunggu sama umi silakan masuk" dengan membuka gerbang

Rumah Umi megah dengan model modern ber lantai 2 dengan taman yang diurus, Umi adalah miliuner ke 2 dan marga Zidan, mempunyai beberapa pesantren di khairoh maupun indonesia, pengusaha batu bara, tembaga dan perusahaan

Setelah didepan pintu aku membunyikan bell, aku hanya membenarkan penampilanku

"i...ya" melirik siapa yang membuyikan bell, dia mematung apa benar dimalem begini ada bidadari didepan pintu ahh rasanya tak mungkin

Jeni risi dengan ditatap seperti itu

"assalamualaikum apa ada uminya" dengan menyadarkan dia melampaikan tangan kedepan mukanya

Hening

"Waalaikum sallam khadijah akhirnya kamu dateng juga" ucap umi dengan memeluk. "ngapain kamu zidan diem aja bukanya disuruh masuk" dengan menyenggol zidan

"oo..Iyya silakan masuk maaf saya tadi ngelamun"katanya dengan salting

"iya gapapa"

Umi membawa khadijah ke ruang tamu sambil menggandeng tangan,
Jini duduk sebelah umi.

"umi seneng dah kamu datang nak" dengan tersenyum hangat

"khadijah juga seneng" memberikan senyum

Zidan mematung melihat senyum khadijah "manisnya" ucapnya didalam hati

"oiya sayang, kenalin ini anak umi namanya Aliyi Zidan khoirul" dengan menunjuk dia

"oh dia anak umi, kenalin nama saya khadijah "

Hening

"Aa kenapa ga dijawab" berjalan mendekat Zidan dan menyenggol

"ada apa umi nyenggol zidan" tampang polos

"aa kenpa" menempelkan tangan di jidat zidan "aa sakit, tapi ko ga panas ya"

"astagfirullah" dengan cepat zidan meninggalkan ruang tamu

Ada apa sama saya astagfirullah ga sadar dari tadi melihat dia yang bukan mahrom saya, dan kenapa dengan detak jantung ini seperti sedang lari maraton, kenapa pipi saya panas astagfirullah maaf kan hamba mu ini khilaf ya allah

"maaf ya khadijah zidan tiba tiba pergi itu aja"dengan nada bersalah

"hehehe iya gapapa ko Umi, umi khadijah pulang dulu ya udah jam segini"

"oiya udah jam 10.49, padahal umi mau cerita banyak tapi ga apa lah, yaudah kamu dianter zidan aja ya sayang" dengan memegang bahu

"ga usah umi lagian khadijah bisa pulang sendiri"

"ga bisa apa lagi mau cewe sayang, yaudah kamu tunggu disini umi mau manggil zidan dulu" umi menuju kamar zidan yang terletak di lantai 2 paling pojok

"assalamualaikum nak" sambil membuka pintu

"Waalaikum sallam umi, ada apa" melirik umi

"apa bisa kamu anterin khadijah, dia pulang sendiri kan ga baik cwe pulang jam segni apa lagi sendiri" ucap umi

Zidan mersokak bahagia umi bicara gitu entah kenpa astagfirullah hadeeuuhh

"eehhh iya umi"

Umi dan zidan menghampiri khadijah

"yaudah saya pulang ya umi"dengan senyum yang manis "Assallamualaikum umi" bersamalaman

"Waalaikum sallam sayang yaudah kalian hati hati"

"iya" koor mereka dan langsung bertatapan

Dimobil hanya ada keheningan, karna bosan jeni memulai dengan bicara

"maaf ya jadi ngerepotin" melirik

"iya tidak a..apa" dengan salting karna dilirik

"kenalin nama aku sebenarnya jenifer brahmata" dengan senyum

"lahh bukanya nama kamu khadijah" melirik jeni

"hehehe sebenernya itu pemberian umi" memberi jeda "tapi aku suka dengan nama itu karna aku mengidolakan khadijah" ucap dengan semangat sedangkan zidan yang mendengar terkekeh pelan dengan kelakuan jeni

"oh begitu" berusaha menjadi pendengar yang baik "udah ini kemana lagi"

"lurus terus belok dan lurus lagi terus kanan" dengan menunjuk pake telunjuk

"okay" zidan mersa ada yang aneh kenapa nyaman ya astagfirullah kenapa ini saya

Sampe dirumah khadijah

"makasih udah nganterin saya" dengan senyum

"iya, ehmm nanti besok mobil kamu dianter sama supir"

"yaudah nanti hati hati dijalan"

"iya, assalamualaikum" dengan bersiap melajukan mobil

"Waalaikum sallam"

Disisi lain disanah ada Jack yang tak ada henti hentinya memikirkan khadijah dan mencari informasi tentang dia "kamu ga bakalan lepas syang dari aku, karna kamu yang sudah buat aku jatuhin hati ku kekamu, dan baru kali ini aku merasakan jatuh cinta tunggu aku disana" gumanya

Darkness That Expects LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang