Yandere Darling (Nash Gold Jr. x Ichijou Rima)

85 5 0
                                    

Kuroko no Basket Fanfiction Indonesia

Valentine Moments by All Member of Kurobas_Is_Life

Yandere Darling

(Ichijou Rima x Nash Gold Jr.)

Written by Shinju Shirakawa

Ichijou Rima © Shinju Shirakawa

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

.

.

.

Pada hari yang dinantikan para wanita untuk memberikan coklat pada pria yang menunggu, berita memberitahukan bahwa akan terjadi hujan pada menjelang malam.

Walau begitu, yang ia lakukan sekarang di sore hari yang mendung ini adalah membuat coklat di dapur rumahnya. Tidak terlalu luas, tapi cukup untuk dirinya yang hidup sendirian di apartemen berukuran sedang tersebut. Dirinya tengah mengalami libur kuliah yang panjang dan sebenarnya, Rima juga menantikan hari istimewa satu ini.

Dia akan memberikan sesuatu pada kenalannya yang tengah berkunjung untuk liburan. Sudah ia berniat untuk hubungi kemarin malam, tapi dia mengurungkannya dan tak mau membocorkan kejutannya.

Ya, hinalah sesukanya karena menyukai pria bersifat kurang ajar bernama Nash Gold Jr.

Tapi--walaupun begitu, dirinya sangat menyukainya dan menerima apa adanya.

Tapi Nash tak tahu, kalau ada satu sisi rahasia yang tersembunyi dari diri sang perempuan.

Akhir-akhir ini, Nash seperti menghindarinya--tapi tidak, dia tidak merasa begitu. Rima tahu kalau Nash akan menerima coklat dan perasaannya.

"Akhirnya selesai. Dengan begini, aku akan mendapatkan Nash." senyumnya dengan ceria.

Selesai berkemas dan bersiap diri, dirinya membawa coklat bungkusan tersebut dan keluar dari apartemennya sambil membawa payung, untuk menuju ke tempat dimana Nash tinggal.

Bagaimana dia tahu Nash ada di apartemennya? Karena Rima tahu semua akan pemuda Amerika tersebut. Jadwalnya, aktivitasnya, semuanya. Kelemahan dan kekurangan juga sudah ia hafal selama menjalin pertemanan saat tak sengaja berkumpul di bar. Nash tidak menunjukkan tanda suka padanya--tapi telah dianggap semua itu adalah perhatiannya pada sang gadis bermata merah delima tersebut.

Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit untuk sampai, bahkan payung motif kelinci putih melindungi dan menemani Rima yang bersenandung. Setelah sampai di depan pintu apartemennya, dia mengeluarkan kunci sper yang ia buat diam-diam agar bisa masuk ke dalam dengan mudah.

Dia mengendap-endap dan menutup pintu, lalu mencari dimana Nash berada.

Dimana dia, pikir Rima sebelum mendengar suara orang berbicara dan desahan dari kamar Nash.

Merasa sesuatu yang negatif, dia menguping.

"Hei.. Jangan menggodaku begitu."

"Tenanglah, cuma kita berdua saja disini."

Kedua matanya terbelalak dan badannya mematung seketika. Dirinya tak dapat berbicara lagi saat mendengar percakapan dari suara wanita dan suara lelaki familiar.

Tanpa tanggung lagi, dirinya hanya terdiam dan pergi menuju dapur, sebelum datang dan mendobrak kaasar tanpa tedeng aling-aling hingga pintu terbuka sempurna.

Seperti yang ia duga, Nash tengah bermesraan dengan sesosok wanita berparas menggoda dengan lekuk tubuh memikat. Pantas dia disewa oleh Nash untuk memuaskan nafsunya.

"Kyaa!! Dia bawa pisau!!"

"Oi, Rima! Kenapa kau disini?! Jatuhkan pisaunya dan pergi dari sini!"

Bentakan itu tak dapat didengar lagi saat gadis tersebut memegang dengan berani pisau dapur pemotong daging.

Iris merah delima bagaikan warna darah tersebut juga berkilat sekilas, menjawab segala kesunyian atas patah hati telah dikhianati sebelum menyatakan cinta.

Dari situlah, dimulai perebutan hak atas sakit hatinya yang amat sangat.

Coklat terbungkus pita putih terlupakan di lantai, terciprat noda darah segar diiringi nyanyian sakaratul maut--sekaligus saksi bisu dari pengkhianatan atas hati bernama Ichijou Rima.

Sayangnya, takkan ada orang yang bisa mendengar mereka.

Untuk selamanya.

.

.

.

fin.

Valentine Moments (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang