"Liga Meksiko itu unik dan gila. Kau tidak akan sadar tiba-tiba kau sudah melewati separuh kompetisi. Lalu, besoknya kau terbangun dan liguilla sudah dimulai. Entah kau ikut serta atau hanya menonton...,"
Manikmaya teringat kata-kata Tom Marshall, salah satu jurnalis dan pengamat sepak bola ternama di Meksiko.
Mr. Marshall ada benarnya. Manikmaya sudah melewati 6 pertandingan di Turnamen Clausura bersama Rayados Monterrey dari total 17 matchday yang wajib dilalui.
Kabar baiknya, dari 6 pekan, Rayados selalu menang dan memimpin klasemen dengan gagah. Hal luar biasanya lagi, Manikmaya juga berhasil cleansheet di 6 pertandingan tersebut. Beberapa media massa di Meksiko mulai menjuluki Manikmaya sebagai Fantastico Habanero. Mereka menganalogikan Manikmaya seperti cabai pedas yang membuat lawan-lawannya seakan berpikir dua kali untuk "memakannya". Dia tidak terlalu menyukai julukan itu, setidaknya ia memiliki julukan yang lebih keren seperti The Spider milik Jonathan Orozco atau El Conejo nya Oscar Perez. Mungkin para jurnalis itu perlu mempelajari budaya Jawa sehingga mereka bisa menjuluki Manikmaya dengan nama yang lebih keren.
Lagipula Manikmaya tidak terlalu peduli kepada rekor individual. Berhasil menjaga gawang , mendapat kepercayaan dari tim, dan menghibur penonton sudah cukup membuatnya bahagia. Syukur-syukur bisa juara. Meski ia tidak terlalu antusias untuk memikirkan detailnya. Menjadi juara Meksiko agak sulit serta waktu menikmatinya sebentar. Hari ini kau juara dan bulan depan kau sudah memulai kompetisi. Jika kalah, penonton sudah melupakan gelarmu sebulan sebelumnya. Berita bagusnya, kau memiliki kesempatan menang lebih sering.
Manikmaya termenung mengamati lorong masuk lapangan. Sebagian pemain Rayados saling mengobrol. Dia melihat Dorlan Pabon bercengkrama dengan Aviles Hurtado, di sebelah mereka ada Jonathan Gonzalez juga bersenda gurau bersama Cesar Montes dan Alfonso Gonzales. Manikmaya ingin bergabung bersama mereka. Namun, dia mengurungkan niatnya itu. Manikmaya lebih terbiasa termenung sebelum pertandingan. Dia lebih suka ketenangan mengisi jiwanya sehingga dia bisa sigap saat pertandingan. Menurutnya kiper memang butuh ketenangan lebih daripada pemain lain.
---- *** ----
Cruz Azul hampir mirip Semen Padang.
Begitulah menurut Manikmaya. Mereka sama-sama klub milik pabrik semen dan punya sejarah yang luar biasa. Jika bisa, Manikmaya ingin mengadakan friendly match bertajuk Cement Cup antara Cruz Azul melawan Semen Padang. Pasti menarik sekali andai bisa terlaksana. Manikmaya tak sabar menyaksikan partai seperti itu terlaksana.
Sama seperti namanya, Cruz Azul mempunyai warna kebesaran biru. Logo mereka juga mewakili nama mereka, yaitu gambar salib berwarna biru. Mungkin saja pendiri klub dan pabrik semen adalah kerabat pendiri Red Cross. Manikmaya ingin sekali menanyakannya kepada pemilik Cruz Azul kalau boleh.
Pertandingan akan segera dimulai. Ofisial pertandingan mengajak para pemain memasuki lapangan. Di pintu masuk, para bellezas, atau pemandu sorak menyemangati para pemain. Pakaian mereka yang seksi tentu saja menjadi perhatian utama. Kaos Cruz Azul yang mereka pakai sedikit ketat. Alhasil bagian pemandangan mereka terlihat menonjol sekali. Dipadu celana mereka yang terlampau pendek, akan sangat riskan sekali jika mereka ada di Indonesia. Bukannya menonton pemain berebut bola, para suporter pasti akan memilih memelototi gadis-gadis tersebut. Manikmaya sangat yakin dengan itu.
Suasana Estadio Azul meriah seperti stadion-stadion pada umumnya. Lautan warna biru menghiasi tribun. Diantara lautan pendukung Cruz Azul, terselip beberapa fans Monterrey. Manikmaya sangat senang dengan atmosfer penonton disini. Berbeda dengan Indonesia, fans lawan yang mendukung tim kesayangan mereka bisa dengan nyaman duduk berdampingan bersama suporter tuan rumah. Tidak ada kerusuhan, lemparan botol, ataupun ejekan yang menjatuhkan. Bahkan disaat sang lawan mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
Manikmaya masih sangat ingat ketika Monterrey mencetak gol ke gawang Chivas Guadalajara ketika berkunjung ke Estadio Chivas. Pendukung Monterrey dengan gembiranya berselebrasi. Meskipun di sekelilingnya adalah pendukung setia Chivas dan mereka hanya tertawa, entah tawa getir ataupun merasa lucu melihat suporter lawan berjingkrak-jingkrak di kandang mereka. Jika di Indonesia, tentu saja fans tersebut bisa jadi sasaran sak tinju fans lawannya lalu pulang hanya tinggal nama. Manikmaya berharap semoga saja supporter di Indonesia semakin dewasa. Akan sangat indah sekali jika persaingan sepak bola di Indonesia bisa dinikmati tanpa ada kekerasan. Semoga itu bukan utopia belaka.
Kedua kubu sudah saling bersalaman. Wajah-wajah pemain Cruz Azul Nampak serius sekali saat memandang Manikmaya. Ia tidak tahu apakah pemain Rayados yang lain juga ditatap dengan tatapan yang sama atau khusus ke Manikmaya. Dari 11 pemain, hanya Joe Corona dan Carlos Fierro yang tersenyum saat menyalami Manikmaya.
"Aku jadi bersemangat." Ujar Cesar Montes. Dia lalu mengajak tos Manikmaya.
"Jangan sampai kebobolan atau kau harus mentraktirku tacos 2 porsi." Montes mengangkat tangannya dan menunjukkan 2 jarinya.
Manikmaya tersenyum, dia yakin hari ini bisa melanjutkan cleansheet ke-6 di liga. "Kau tahu, aku sudah berlatih keras setiap hari. Apalagi di depanku ada bek-bek tangguh."
Montes tertawa, dia melambaikan tangannya, bersiap-siap memulai pertandingan. Suasana stadion mulai bergemuruh lagi. Wasit bersiap-siap meniup peluit untuk memulai pertandingan antara Cruz Azul vs Monterrey.
Di depan Manikmaya, Jose Basanta meneriakkan semangat ke rekan-rekan yang lain. Kemudian dia menatap ke belakang.
"Nak! Fokus, aku akan sangat marah jika kau tidak melanjutkan performa hebatmu." Teriak Mr. Basanta.
"Siap bos!" Balas Manikmaya. Sebelum wasit benar-benar meniup peluit, Manikmaya berdoa terlebih dahulu. Tidak ada yang lebih menenangkan selain berusaha dan berdoa.
PRRRRIIIIITTT!!!! La Maquina vs Rayados dimulai.
YOU ARE READING
I'm Velikiy
Teen FictionImpian Manikmaya untuk bermain di Liga Meksiko berhasil terwujud. Coach Antonio Mohamed menjadikannya kiper utama Rayados Monterrey di Turnamen Clausura. Enam pertandingan telah ia lalui dengan kemenangan. Namun, Liga Meksiko bukanlah Liga Inggris...