Hari ini seperti hari-hari biasa, setelah chanyeol pergi bekerja, sowon akan bersiap untuk kerja di firma hukum. Statusnya sebagai pengacara muda berbakat membuat sowon di terima dengan cepat setelah dia lulus kulian. Banyak firma hukum yang menginginkannya bergabung bersama mereka, tapi semuanya sowon tolak. Sowon memutuskan untuk bekerja di firma yang awalnya sangat di ragukan akan kesuksesannya, karna saat itu kantor sowon merupakan kantor baru yang masih belum di kenal. Dan karna hal itu, sowon tertarik untuk bekerja di sana, sowon ingin merasakan rasanya bekerja dari nol, bekerja dan sukses atas jerih payahnya bukan karna orang lain.
Dan lihat? Dalam waktu satu tahun, sowon dan teman sekantornya sudah sukses membuat firma itu tak di ragukan lagi.Dengan langkah anggun, sowon memasuki gedung kantornya. Menyapa beberapa pegawai yang menyapanya. Sowon memang cukup di segani di kantor ini, terlebih dia juga termasuk jajaran senior di sana.
"Widiihhhh ibu presiden udah dateng, cantik banget buk, mau kondangan?" ledek jaehyun.
Pria tampan yang satu itu memang amat sangat senang menggangunya, jaehyun adalah teman sowon semasa SD. Mungkin bisa di bilang, mereka adalah Rival yang harus menjadi kawan di tempat kerja mereka.
"Brisik jae! Masih pagi jangan ngajak ribut! Gw lagi ga Mood!" ketus sowon.
"Lah? Siapa yang ngajak ribut? Orang gw cuma nyapa lo, lo aja yang sensi"
"Jae! Lo mau diem atau gw sumpel tu mulut pake sepatu gw!"
"Uuhhh takuttt! Emang lo mau pulang nyeker?"
"Jae! Gw serius ya!"
"Jangan di bawa serius won, berat! Lo ga akan kuat, biar aku saja"
Plakk
Jaehyun meringis kala telapak tangan cantik sowon mendarat dengan sempurna di kepalanya, pria tampan itu menyesali perbuatannya yang menggangu sowon di waktu yang salah. Karna biasanya saat dia meledek sowon, pria itu hanya akan mendapat balasan ledekan saja dari sowon dan jika wanita itu sampai memukulnya artinya Mood sowon benar-benar dalam keadaan buruk.
"Sakit won! Ini kepala gw wehh bukan beduk masjid!" gerutu jaehyun sambil mengusap kecil kepalanya.
"Lo aja yang bikin gw darting pagi-pagi! Resiko tanggung sendirilah!"
"Kan gw cuma becanda won, biasanya juga ga sampe lo pukul gini"
"Kan udah gw bilang dari awal, gw lagi ga mood ribut sama lo"
"Kenapa? Lo lagi ada masalah? Berantem sama laki lo?"
"Kaga! Apaan si ko lo kepo!"
"Idihh gw kan cuma tanya, kali aja kan lo mau curhat gitu sama gw?"
"Apa? Curhat? Sama lo? Idihhh ogah! Tukang lemes kaya lo jadi tempat curhat? Maygatt! Kaga minat gw, maaf aja!"
Pletakk
Kali ini giliran Sowon yang mendapatkan satu jitakan di kepala cantiknya. Gadis itu mendelik tajam pada jaehyun yang sudah berani menjitak kepalanya. Tapi pria itu malah acuh seolah tak peduli.
"Apaan lo! Maen jitak kepala gw! Ngajak ribut lo?!" pekik sowon.
Tapi sayang, pekikan nyaring Sowon ini terdengar oleh seseorang yang memang sejak tadi memperhatikan bawahannya yang selalu bertengkar hampir setiap hari. Sosok itu berjalan menghampiri meja sowon dan jaehyun yang memang bersebelahan.
"Ada apa lagi ini?" ucapnya tegas.
Sowon dan jaehyun lantas menoleh ke arah sumber suara, mereka berdua sama sama terkejut dan lalu berdiri untuk memberi hormat pada atasannya.
"Tidak ada apa-apa Mr xi" balas jaehyun.
Pria bernama xi luhan itu hanya menghela nafas dan lantas menatap kedua orang di hadapannya dengan tatapan tajamnya, lalu tatapannya beralih pada mata coklat sowon yang sedang menunduk.
"Sowon, ikut ke ruangan saya sekarang!" perintah luhan dan pergi meninggalkan kedua orang yang tadi sempat bertengkar.
"Tuh kan! Pasti gw bakal di marahin nih sama dia! Ini semua karna lo si! Awas aja lo jae, kalo sampe gw di marahin bos, gw cincang tubuh lo!" ancam sowon.
Jaehyun bergidik ngeri dan menatap punggung sowon yang perlahan meninghalkannya, seulas senyum terpatri di wajahnya. Entahlah dia hanya menyukai saat bisa membuat sowon kesal.
Luhan mengalihakan perhatiannya saat sowon memasuki ruangannya. Pria itu menatap wanita di hadapannya dengan intens, luhan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dengan menyilang tangan di dadanya. Sowon yang sadar sedang di tatap intens oleh atasannya mendadak gugup, meskipun dia dan luhan sudah menjadi teman baik. Tapi tetap saja bagaimana pun di kantor luhan adalah atasannya.
"Kamu kenapa si suka banget ribut sama jaehyun? Ini masih di kantor won, kamu harus bedakan urusan pribadi dan pekerjaan" celoteh luhan.
Sowon menundukan kepalanya, hari ini mood sowon sedang kurang baik, mungkin efek karna dia sedang datang bulan. Jadi dia lebih cepat terbawa emosi.
"Maaf, gw janji ga bakal ke pancing emosi lagi" ucap sowon.
Luhan beranjak dari kursinya, berjalan mendekati sowon dan mengelus lembut surai hitam wanita yang entah sejak kapan menyita perhatiannya. Membuatnya menghilangkan kesan cool, arogant, judes dan ketus pada wanita. Sowon membuatnya menjadi pria lembut dan penuh kasih. Ada apa sebenarnya dengan diri luhan? Kenapa dia merasakan perasaan aneh saat bersama Sowon? Luhan sendiri masih bingung mengartikannya. Yang jelas, dia nyaman berada di dekat Sowon.
Tbc
Babanggg lulu 😥😥
Sowon : jangan lebay deh nit _-
Author : won, tukeran kuy. Lo jadi gw, gw jadi lo, hidup lo di kelilingin cogan mulu iri gw 😥
Sowon : berani bayar berapa lo?
Author : 10K mau?
Chanyeol : 10k di warteg cuma dapet nasi sama tahu tempe doang _- author kere :v
Sowon : masih gw liatin, bentaran lagi juga gw sleding _-
Jangan lupa voment sayy 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband - [My Series2]✔
FanfictionNikah Di usia muda, kata orang itu paling sulit. Belum lagi kalo suami lo Over protektif, setiap detik semua jadwal lo harus di pantau sama dia. Squel My Boyfriend My Enemy #328 in fanfiction (09-05-18) #4 in Sowon #17 in Chanyeol