Asysenja- TIGA BELAS

2.5K 202 14
                                    

Setelah mengeluarkan bujukan bujukan maut Asy,  akhirnya Gibran mengizinkan Putri nya untuk bekerja di perusahan Huda.


Seminggu sudah Asy bekerja sebagai Asisten desainer di perusahaan Huda Office,  seminggu sudah ia tak berkunjung kerumah nenek Alya.

Ha? Nenek Alya?


Asy tak bisa menghentikan tubuhnya yang sedari tadi mondar mandir di ruang kerjanya seperti setrika. Sebenarnya apa yang membuat Asy seperti itu?



"Aduh sayang banget kalau kamera dan baju bajuku gak di ambil dari rumah nenek Alya. Tapi, kalau aku kerumah nenek Alya ntar pasti diomelin. Mending kalau diomelin, tapi kalau didiemin? Kan aku gak betah didiemin" racau Asy.


Tok


Tok


Tok


"Masuk" jawab Asy



"Permisi mbak,  ini ada tambahan pesanan baju dari karyawan di lantai 7. Ada sekitar 15 baju mbak. Desain nya harus udah selesai besok, karena besok udah langsung dikirim ke penjahit" jelas Maya,  salah satu karyawan di perusahaan Huda office.



Asy membeo, pesanan yang kemarin saja harus selesai hari ini dan baru Asy selesaikan setengah.  Tapi sudah ada tugas lagi. 



Asy mengelus dada, dan tersenyum.
"Oke mbak Maya terimakasih udah repot repot nganterin berkas berkas nya"



"Ohh nggak papa mbak saya emang sekalian disuruh pak Abyan antar buku catatan buat mbak Asy" jawab Maya sambil memberikan buku catatan dengan sampul berwarna baby pink.



Asy pun menerimanya, sambil mengernyitkan dahi. Hati nya deg deg an,  bukan karena apa.  Tapi Asy takut ada sesuatu hal didalam buku itu.



"Wah, cantik ya bukunya. Tumben banget Pak Ab.... " ucapan Asy langsung dipotong oleh Maya



"Jangan baper mbak, Pak Abyan itu memang suka kasih catatan sama karyawan baru. Karena udah peraturan dari pak Huda" jelas Maya. Asy meng-oh-kan saja. Pasalnya Asy kesal dikatain baper padahal ia sama sekali tidak membawa perasan.


"Ya sudah saya pamit mbak,  mau lanjut kerja. Jangan lupa makan malam ya mbak karena mbak bakalan lembur untuk pertama kalinya" ucap Maya diselingi kekehan.  Asy pun membalas dengan senyum tulus.



Maya adalah satu satu nya karyawan yang bersikap terbuka dan peduli terhadap karyawan baru. Tidak seperti karyawan lainnya yang tampak judes,  kaku , dan acuh tak acuh.


Asy melirik jam di dinding. Jam sudah menunjukkan pukul 20.15 WIB. Asy menghela nafas, untung saja ia sedang haid. Jika tidak,  ia pasti sudah termasuk hamba Allah yang lalai karena urusan dunia.



"Alhamdulillah selesai!"seru Asy sambil meregangkan tubuhnya ke kanan dan kiri.


Asy pun segera mengemas barang barangnya. Karena ia akan singgah dirumah nenek Alya. Tak peduli bagaimana nenek Alya akan mengomelinya tapi Asy tetap harus kerumah nenek nya itu untuk mengambil barang barangnya yang tertinggal. Setelah itu ia akan segera pulang kerumah. Beruntung, sejak Gibran mengizinkan Asy bekerja, Gibran memberikan izin Asy memakai mobil nya kembali. Mobil honda jazz berwarna putih.



Asy pun berjalan menuju parkiran mobil sambil melantunkan lagu kesukaannya saat zaman ia SMP dulu.


"Mungkin inilah rasanya, rasa suka pada dirinya sejak pertama aku bertanya facebook apa nomor mu berapa"


ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang