Setelah menaruh kursi kursi tadi ke dalam gudang, Jeongin segera berlari menuju rooftop menghampiri Eunbyul yg sedang sendirian disana.
"Byul?"
Eunbyul menoleh ke kebalakang dan dia melihat Jeongin sedang berjalan menghampirinya
"Ngapain lo sendirian disini?"
"Dih kepo"
"Ditanyain baik baik malah jawab gitu, yodah lah gue balik ke kelas aja"
"Eh Jeong!"
"Apaan"
"Lo mau denger cerita gue gak"
"Gak ah, gue udah bukan lagi bocah yg slalu diceritain kisah kisah mitos gajelas"
"Serius!"
"Yakin serius?"
"Mau denger gak? Soalnya gue percaya kalo lo bisa rahasiain ini"
"Rahasia?"
Eunbyul menceritakan semua yg dikatakan Mamanya semalam.
"Byul, lo serius bukan anak kandung Mama lo?"
"Gue juga blom yakin sih Jeong, apa gue tes DNA aja ya?"
"Kalo itu yg terbaik buat lo sih lakuin aja"
"Jeongin, makasih ya udah mau ngedengerin cerita gue"
"Sans lah Byul, kek sama siapa aja"
"Hah?"
"Ngga"
"Dari mana aja lo!" Seru Hyunjin yang sedang menghadang Jeongin didepan kelas
"Kepo" Jeongin melewati Hyunjin begitu saja dan langsung duduk dibangkunya. Pelajaran pun sudah dimulai tapi Jeongin hanya melamun menatap keluar jendela tanpa mendengar penjelasan dari guru. Jeongin masih memikirkan apa yang Eunbyul katakan padanya tadi.
Setelah pelajaran selesai, Jeongin dan Hyunjin sudah berjanji untuk bermain sepak bola terlebih dahulu sebelum pulang kerumah bersama Seungmin, Jisung dan Felix. Mereka pun bermain sepak bola ketika keadaan sekolah sudah lumayan sepi. Kini giliran Jisung yang menendang bola ke gawang yang dijaga Seungmin, tapi Jisung menendang bola itu cukup keras sehingga bola itu melambung tinggi dan terjatuh ke arah belakang sekolah. Lapangan sepak bola dengan arena belakang sekolah hanya dibatasi dengan dinding setinggi 8meter
"Sung! Kalo nendang calm aja dong, liat noh sampe kearah belakang sekolah" seru Seungmin
"Wahh.. kaki gue bener bener kuat anjir" Kata Jisung sambil mengelus elus kakinya
"Jin, ambil gih" ujar Felix yang menyuruh Hyunjin untuk mengambil bola yang sudah terlempar ke belakang sekolah itu
"Ko gue?!" Hyunjin sontak tak terima, padahal bukan dia yang menendang tapi kenapa Felix menyuruhnya mengambil bola itu bukannya Jisung?
"Udah nurut aja Jin, anggep aja ini hukuman buat lo! Lo kan blom cetak gol sama sekali" ejek Jeongin
Hyunjin hanya pasrah dan beranjak meninggalkan keempat temannya itu. Hyunjin membuka gerbang belakang sekolah dan langsung mencari bola yang ditendang Jisung. Rumput disana sangat lebat sehingga menyusahkannya menemukan bola itu. Setelah lama mencari, Hyunjin melihat sebuah bola dipinggiran sungai yang tidak jauh dari gerbang belakang, hyunjin langsung berlari mengambil bola itu tapi samar samar dia melihat seorang perempuan sedang duduk sendiri dibawah pohon. Hyunjin mengira itu adalah kuntilanak sehingga membuatnya merinding seketika, tapi begitu perempuan itu menoleh ke arah Hyunjin, Hyunjin baru menyadari bahwa perempuan itu adalah Yoona. Karena penasaran, Hyunjin pun menghampiri Yoona yang sendirian disana
"Lo ngapain disini sendirian?" Tanya Hyunjin kepada Yoona
"Pengen aja" Yoona tersenyum kepada Hyunjin yang baru saja duduk disampingnya
"Oh.."
"Lo sendiri kenapa blom pulang?" Tanya Yoona
"Main bola dulu sama anak anak"
"Udah lama ya kita gak duduk berduaan kaya gini, rasanya juga beda" ujar Yoona
"Beda?"
"Iya, dulu sih b aja ya kalo kita duduk berduaan kek gini, tapi sekarang kek ada yang baru gitu"
Seketika Hyunjin mengingat kenangan nya dengan Yoona sewaktu mereka masih pacaran. Sehingga Hyunjin lupa kalau teman temannya sedang menunggu dilapangan.
"Si Hyunjin mana sih lama amat ambil bola!" Seru Felix
"Tau tuh! Susul gih Jeong!" Kata Seungmin. Jeongin kemudian menyusul Hyunjin kebelakang sekolah. Jeongin kaget ketika melihat Hyunjin sedang mengobrol dengan seorang perempuan. Jeongin pun mengira kalau perempuan itu adalah kuntilanak sehingga Jeongin langsung berlari kelapangan dengan tergesa gesa karena ketakutan.
"Kenapa sih Jeong?" Tanya Jisung
"I-itu.. Hyunjin.. ng-obrol sa-sama setannn!"
"Hah?" Kata Felix, Jisung dan Seungmin serentak
"Salah liat kali.." kata Seungmin
"Be-berenann" karena takut, Jeongin sampai salah mengucapkan kalimat
"Beneran goblok!"
Karena Jisung tak percaya, ia pun bergegas kebelakang sekolah untuk memastikan Hyunjin berbicara dengan hantu atau tidak yang disusul Jeongin, Felix dan Seungmin
"Jeong mata lo kelilipan gorengan ya?! Itutuh Yoona bukan setan kamvret!" Kata Jisung
"Sudahlah mungkin dirinya sudah lupa dengan diriku dan dirimu" kata Felix
"Ngomong apa sih lix? Sini nih ngomong aja sama pager!" Ujar Seungmin yang kesal
"Udah deh pulang aja kuy, gak usah ganggu Hyunjin sama Yoona.. mungkin mereka lagi bercerita tentang kisah cintanya dimasa lalu hoho" kata Jeongin
Mereka pun memutuskan untuk pulang meninggalkan Hyunjin yang masih berduaan dengan Yoona disana.
Tbc.
Y
ang vote gue kasih permen atu dah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Scramble「Hyunjeong」AND
FanfictionHubungan persabatan memang lebih besar daripada hubungan percintaan. Tapi apa jadinya kalau dua sahabat saling memperebutkan satu cinta? Akankan salah satu dari mereka mendapatkan cinta itu atau tidak sama sekali