0.1 - Prologue

2.6K 268 96
                                    

Harap, khayal, bayang. Tiga kata ini memang memiliki arti yang berbeda. Tapi, jika kita beri imbuhan pada depan dan belakang kata tersebut...

Mengharapkan, mengkhayalkan, membayangkan. Tiga kata ini memiliki arti yang cukup mirip, bukan?

Sekarang, aku memiliki beberapa pertanyaan untuk kalian:

Apa kalian pernah mengharapkan sesuatu?

Apa kalian pernah mengkhayalkan sesuatu?

Apa kalian pernah membayangkan sesuatu?

Ayolah, sepertinya aku hanya akan buang-buang kata karena mengkhayalkan dan membayangkan memiliki maksud yang sama.

Kembali ke pertanyaan,

Aku sering mengkhayal sebelum tertidur pulas di malam hari, apa kalian juga?

Apa kalian pernah membayangkan sosok sempurna yang hanya hidup dalam khayalan kalian?

Jika jawaban kalian 'tidak', aku sarankan agar berhenti membaca coretan asbtrak ini. Karena buku ini hanya akan dapat dipahami oleh orang-orang yang suka membayangkan, mengkhayalkan atau bahkan mengharapkan hal di luar nalar.

Kalau 'iya', mari kita kembali berkhayal dan jawab pertanyaan ini:

Bagaimana jika kalian bertemu sosok yang kalian khayalkan selama ini?

Bagaimana jika sosok yang kalian khayalkan itu benar-benar ada?

Bagaimana jika harapan kalian tersebut menjadi nyata?

Wah! Jika kalian sering membayangkan sosok pria tampan atau wanita cantik, bagaimana jika dia berubah menjadi nyata?

Iya, bagaimana jika orang yang ada dalam khayalan kita selama ini tiba-tiba saja muncul di hadapan kita?

Tahukah kalian, tanpa kita sadari ada sosok yang berada di dimensi lain dan hidup berkat harapan, khayalan atau bayangan tersebut?

Tercipta berkat harapan dan khayalan kita! Bukankah ini luar biasa?

Tidak masuk akal memang, tapi begitulah adanya.

Sosok itu disebut dengan Manusia Harapan.

Manusia Harapan tidak memiliki nafsu ataupun perasaan cinta sama sekali. Yang ia lakukan 100 persen hanya untuk membantu Tuannya (si pemilik khayalan).

Bukahkah saat kita mengkhayalkan sesuatu, secara tidak langsung kita mengharapkannya?

Dalam suatu waktu, mereka akan mendatangi Tuannya dan mengabulkan satu harapan terbesar si Tuan. Kemudian, mereka akan menghilang begitu saja jika ada hal yang dapat mengancam keberadaan Dunia Harapan atau tugas yang diembannya telah terselesaikan.

Hei, apa kalian sedang menertawakanku? Aku tidak bercanda!

Tidak percaya?

Mari kita telusuri pengalaman Tuan Lee Seokmin saat bertemu dengan si Manusia Harapan!

Kalian tahu apa yang menarik dari pertemuan mereka? Si Tuan dan si Manusia Harapan sepakat untuk melanggar aturan Dunia Harapan.

Apakah Dewa Harapan mau memaafkan kesalahan mereka?

Sebagai peringatan: kalian tahu? Tuan Lee itu memiliki otak yang sangat kotor. Jadi, jangan heran jika Manusia Harapan 'ciptaannya' pun sedikit kotor.





WISH
2018/02/25
© tirameashu
---
Revisi - 18.03.2019

WISH [Revisi] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang