"JIMIN "
Kamu terkejut saat mendapati jimin sudah berada didepan mejamu dengan senyuman manis khasnya." (y/n) Jangan lakukan seperti itu lagi, kepalamu nanti akan sakit " ucap jimin sambil mengehelus lembut kepalamu.
Mendengar nasehat dari jimin itu kau hanya bisa tersenyum malu, kau malu kenapa kau harus melakukan hal bodoh itu didepan jimin, kau mengutuk dirimu dalam hati.
"WAH (y/n) sii apa ini??" jimin mengambil kotak hadiah berpita merah yang berada di tanganmu.
"Ah itu"
"Ini pasti buatku kan (y/n)? Ah pastinya " ucap jimin dengan percaya diri, jimin mulai melihat lihat kotak itu.
"Iya iya, buat mu saja jim"
Jimin tersenyum bahagia, lalu dia mencubit kedua pipimu gemas.
"Kau sangat menggemaskan (y/n) sii"
Cuss.. Pipimu memerah seperti tomat saat mendengar pujian itu.
"Yaudah aku masuk dulu ya! Makasih banyak ya buat kadonya"
Jimin melambaikan tangan kearahmu lalu dia masuk ke ruangan boss mu dengan santai.
"HYUNGG! " sapa jimin riang ke jin yang sedang sibuk dengan kerjaannya.
" Hyungg. Besok adalah hari valentine, kau tidak mau merayakan bersama ku hyung"
Seperti layaknya rumah sendiri jimin Tampa disuruh langsung duduk disofa yang berada disana.
"Tidak "
" Yak hyung, ayoklah"
"Tidak mau, kubilang tidak mau ya tidak mau, dan juga aku bukan hyung mu" ucap jin sebal.
"dasar pemarah, yasudah aku akan pergi bersama (y/n) aja aku akan meneraktirnya karena dia telah memberikan aku hadiah "
Saat jimin ingin beranjak keluar ruangan, jin melirik sedikit ke tangan jimin yang membawa benda persegi panjang berpita merah.
Cuih, dasar kekanak kanakan. Mereka sangat cocok, batin jin
"
Benar saja malam ini kau dan jimin akan makan malam di luar. Kerena makan malam ini dilakukan pas pulang kerja, itu membuat mu tidak bisa berdandan dan sialnya lagi kau tidak membawa peralatan make up di tasmu. Tapi untung saja ada yuna, dia seperti salon berjalan ditassnya sangat lengkap alat alat make up nya, jadi sebelum pergi kamu menyempatkan diri untuk bertemu dan yuna.
Sebelum kau pergi, kau juga menyempatkan diri untuk pamit ke boss mu jin, dia masih berkutat dengan kerjaannya. Setelah pamit kau langsung pergi karena jimin sudah menunggu di bawah.
Seperti layaknya pangeran yang menunggu putri, jimin sedang menunggu mu didepan mobilnya tak lupa dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
Jimin membukan pintu mobil dan mempersilakan kau untuk masuk, dia menutup pintu setelah itu berlari kecil mumutari mobil lalu masuk ke tempat pengemudi.
*
*
Diruangan gelap yang hanya ada penerangan dari langit dan lampu belajar, jin masih sibuk dengan kerjaannya. Sebenarnya masih ada hari esok tapi jin memilih untuk mengerjakannya sekarang karena tidak ada jadwal lagi dan sepertinya insomnianya akan kambuh.Karena terlalu sepi, jin menghidupkan radio yang ada di mejanya.
"Besok adalah hari valentine ya, apakah kawulamuda sudah menyiapkan kado untuk orang terdekat kali-"
Jin mengganti saluran radionya karena dia membutuhkan lagu klasik bukan omong kosong seperti ini."Wah gue udah beli kado buat bes-"
Jin terus mengganti salurannya, tapi dia tidak kunjung menemukan apa yang dia inginkan, dengan kesal dia mematikan radio itu.
"Omong kosong apa itu" jin mengusap kasar wajahnya.
Dia jadi memikirkan jimin yang katanya akan mengajakmu makan malam. Jin mengeluarkan smirknya saat mengingat kalo kamu itu orangnya teledor.
"Pasti tidak akan berjalan dengan baik"
"DRING!!.. DRING!!" Telfon berbunyi, jin langsung mengangkatnya.
"Hallo" ucap jin mengawali percakapan.
".. "
Hening, tidak ada balesan dari lawan bicaranya di telfon.
" Hallo " ucap jin kembali.
".."
"Tolong jangan bermain main dengan ku" dengan kesal jin menutup telfonya.
"DRING!.. DRING! " telfon kembali berbunyi. Dengan kesal jin mengangkat telfon itu.
" YAK!! SI-"
"Hati hati lah dengan orang disekitarmu"
"Tut-"
"Hallo! YAK " Jin kesal karena telfonya tiba tiba terputus, belum sempat jin menanyakan maksudnya tetapi telfon itu sudah putus.
Jin kembali mengusap wajahnya dengan kasar, apa maksud dari perkataan orang itu, dari perkataan sedikit itu jin bisa mengambil kesimpulanmya bahwa telfon itu dari laki-laki yang tidak dia kenal suaranya dan laki laki itu bilang kalo jin harus berhati hati dengan orang disekitarnya.
.
.
"Wah jimin, kapalnya jalan"
kamu melambaikan kedua tanganmu saat kapal pesiar yang kamu naikin bergerak maju, angin mulai menerpa tubuh kecilmu. Malam ini jimin mengajakmu diner, kau tidak menyangka kalau jimin akan mengajakmu makan malam dikapal pesiar, ini adalah pertama kalinya kau menaiki kapal pesiar."Kau menyukainya (y/n)? " ucap jimin disamping mu dengan tangan yang dimasukkan di kantung celana.
" Ya pasti lah, ini pertama kalinya aku naik ini. Terimakasih jimin udah bawa aku kesini " kau menengok kearah jimin, jimin sangat manis dan tampan, dengan rambut yang tertempa angin itu menambah ketampanannya. Semua itu membuat hati mu berkerja sangat keras.
"Ini adalah ucapan terimakasih aku buat kado tadi"
"Yak, jimin kado itu adalah kado murah itu semua tidak setimpal dengan makan malam ini"
Jimin hanya tersenyum mendengar perkataanmu itu. karena makanan yang kalian pesan sudah tiba, kalian akhirnya kembali ketempat duduk yang sudah kalian pesan.
Tidak seperti apa yang dipikirkan jin, kamu dan jimin menghabiskan makan malam ini dengan sempurna.
.
.Ketukan pintu yang terdengar oleh indra pendengaran jin berhasil membuat jin mengalihkan pandangan ke wanita yang muncul dari pintu dan membawa secangkir kopi untuk jin. Ini tidak seperti biasanya, biasanya jin tidak akan peduli saat wanita itu masuk untuk memberinya kopi tapi kali ini berbeda. Jin kepikiran dengan telfon misterius tadi malem yang bilang bahwa jin harus hati-hati. Apa (y/n) orang yang dia maksud? Pikiran buruk terus berdatangan keotakjin. Jin mulai meneliti gerak geriknya, mimiknya, pakaiannya, tub-
"Pak! " teguranmu membuat jin tersadar. Seperti layaknya seseorang yang tertangkap sedang mencuri
" Hah, ya? " jawab jin kikkuk saat ketahuan memperhatikannya.
"Apakah ada yang salah dengan pakaianku" ucapmu sambil melihat kepakaian yang kamu sedang gunakan sekarang.
"Tidak , sekarang kau bisa pergi" ucap jin datar,Mempersilakan kau pergi
Dengan perasaan tampa curiga sedikit pun, kamu mulai berjalan keluar meninggalkan jin.
-bersambung
Don't forget to voment guys💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss, Can I Be Your Gfriend? (JIN IMAGINE)
FanficImagine when you have boss is kim seokjin ❤️ © Jin_world, ©Seokjinu4lf -2018