Ma RI Wa La RI Disingkat: MALARI

87 1 0
                                    

Satu

Tidak ada Malapetaka 15 Januari
Gerakan 15 Januari adalah shock theraphy
Untuk RI yang sudah mulai parah penyakitnya
Malari adalah nomenklatur diagnosis penguasa
Yang tidak merasa sakit dengan penyakitnya
Yang merasa sehat dalam sakitnya

Dua

Dalam Bahasa Arab
Ma artinya Tidak
Kalau untuk kata kerja lampau
Ma artinya Bukan
Kalau ketemu kata benda
Baik yang kongkret maupun abstrak
La artinya juga Tidak
Untuk kata kerja sedang atau sekarang
Malari berarti dua kali tidak RI
Dan satu kali bukan RI
Tidak RI konteksnya Waktu
Bukan RI spektrumnya Ruang
Tidak RI artinya tidak mengerjakan sesuatu
Yang menandakan bahwa ia RI
Bukan RI artinya karena tidak pernah bekerja
sebagai RI, dengan RI dan untuk RI
Maka akhirnya ia benar-benar
Menjadi bukan RI

Tiga

Bukan RI Bahasa Arabnya Ma RI
Tidak RI Bahasa Arabnya La RI
Jadi, Ma RI wa La RI
Ia bukan RI, karena melihat perilakunya
Tak ada tanda-tanda bahwa ia adalah RI
Melihat kerja mesin akalnya
Tidak ada indikator bahwa ia adalah RI
Melihat pendek jangkauan pikirannya
Melihat dangkal internalisasi intelektualnya
Melihat pendek pencapaian rasionalnya
Sama sekali tidak tercermin bahwa itu RI
Apalagi melihat selera artistiknya yang sangat rendah
Di dalam memilih pemimpin
Melihat terlalu gampangnya ditipu
Terlalu rentannya terhadap disinformasi
Terlalu mudahnya untuk kagum dan terpesona
Terlalu ringkihnya ditelan oleh pencitraan
Terlalu kerdilnya diperdaya oleh pemalsuan

Empat

Apalagi melihat semakin lemahnya mental mereka
Melihat ringkihnya jiwa mereka
Dari Sihir-sihir Nasional
Dari Gendam dan Sirep Global
Melihat sinismenya yang levelnya sakit jiwa
Terhadap kebaikan, kesucian dan ketulusan
Tidak mungkin itu adalah RI
Itu pastilah Ma RI wa La RI
Apalagi melihat penolakannya yang mendalam
Terhadap kebhinnekaan
Penolakan diam-diam maupun terang-terangan
Pernyataan penerimaan yang muatannya adalah penolakan
Ekspressi keutuhan dan kebersamaan
Yang isi dalamnya adalah kebencian dan permusuhan
Melihat situasi semakin tidak saling percaya
Antar manusia, kelompok dan lembaga-lembaga
Melihat semua orang tidak lagi bisa percaya
Karena setiap orang memang semakin tak bisa dipercaya
Setiap pemegang mikrofon di panggung berteriak lantang
Saya Indonesia, saya untuk Indonesia
Dan yang ia lakukan adalah Indonesia untuk saya
Kami abdi rakyat, kami bekerja untuk rakyat
Dan praktek sehari-harinya adalah
Merampok Indonesia untuk golongannya

Lima

Apalagi melihat pemalsuannya yang habis-habisan
Terhadap Persatuan dan Kesatuan
Manipulasi pemahaman terhadap pembangunan
Tipudaya pengertian tentang kemajuan
Anak-anak cucu-cucu yang belum lahir
Dicampakkan ke dalam jurang hutang
Undang-undang dan peraturan diciptakan
Untuk mempermudah dan melegalisir perampokan
Alkisah, kon, syahdan, itu bukanlah RI
Itu pasti Ma Ri wa La Ri
Belum lagi tiang listrik pun ditabraknya
Teknologi pencurian tak terjangkau oleh Ilmu Dunia
Strategi perampokan tak terpahamkan
Oleh ilmu pengetahuan sampaipun yang paling garda depan
Syariat kemunafikan
Thariqat hipokrisi
Makrifat kemusyrikan
Terhadap matematika yang suci
Terhadap rasionalitas yang sakral
Tak pernah dibayangkan dan disimulasi
Bahkan oleh Malaikat maupun Setan
Iblis-iblis berpakaian Malaikat
Setan-setan berkostum JIbril
Sesekali pakai kaos oblong supaya tampak Mikail
Terkadang pakai sandal jepit agar kelihatan seperti Isrofil
Di saat lain masuk got sehingga bagaikan Izroil
Nilai-nilai dijungkir-balikkan
Jumlah korupsinya trilyunan kali lipat
Dibanding yang direkomendasikan oleh Setan
Sampai akhirnya Sang Iblis, Panglima Setan
Mengajukan pensiun dini. Sebab tahu diri
Ukuran godaan mereka kepada manusia
Untuk berbuat jahat, lalim dan busuk
Sudah jauh dilampaui oleh Ma RI wa La RI
Bahkan korupsinya sudah jauh merajalalela
Sebelum proposal Iblis dan Pasukannya
Diajukan kepada manusia
Mustahil itu adalah RI
Pasti ia adalah Ma RI wa La RI

Cak Nun - Sebuah Kumpulan TulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang