Setelah Audrey mengganti pakaiannya ia mulai mencari keberadaan Gino, langkahnya sedikit melambat sebab sebagian tubuhnya masih terasa sakit begitupun dengan pandangannya yang terus berpendar mencari kebaradaan si angkuh.
"Kemana lagi tuh si angkuh?", gumamnya.
Langkahnya seketika terhenti ketika sekumpulan orang sirik kembali menghadangnya.
Prok!... Prok!... Prok...
Salah seorang dari mereka bertepuk tangan dengan wajah yang begitu menyebalkan, Audrey hanya bisa memandangnya tajam sudah saatnya ia membela diri.
"Eh lo cupu, kita ketemu lagi", ucapnya dengan seringaian.
Audrey tak membalas namun tangannya mengepal kuat berusaha menahan amarahnya yang terus bergejolak.
"Siapa yang nolongin lo?", lanjutnya.
"Gue", jawab seseorang.
Suara itu begitu familiar, Audrey melihat GX muncul dari arah belakang sekumpulan cewe sirik itu. Mereka berbalik dan mendapati tatapan GX yang tajam. Seketika mereka mundur beberapa langkah dengan keberanian yang semakin menipis.
"Kenapa?, mau bully Audrey lagi?, udah jago ya kalian ngrusak bagian dari GX?!", ucap Reval.
"Dasar para cewek murahan!", lanjut Kai.
Mereka hanya bertiga tidak ada kehadiran Ian di dalamnya, Gino mulai mendekat dengan tatapan angkuhnya.
"ka kalian, emmm ma mau apa kalian?", tanya Ivi terbata.
"Abisin mereka", desis Gino.
Ketika Reval dan Kai hendak melangkah tiba-tiba saja Audrey menghalangi.
"Eh siapa lo, ngalang-ngalangin langkah kita?", tanya Reval.
"Dia Audrey ogeb!", jawab Kai.
Audrey tak merespon ia hanya diam, mencoba untuk mencegah mereka melakukan hal yang buruk.
"Yakin?!, wiiihhhh manis juga ya Kai", ucap Reval spontan.
"Yey lemper!, Drey kenapa dihalangin sih?, merekakan udah nyakitin lo?", tanya Kai.
"Minggir!", Kai dan Reval mulai melangkah mundur memberikan Audrey ruang untuk melangkah maju menghadap Gino, Audrey menunjukan tatapan datarnya.
"Cukup, biarkan mereka", ucap Audrey.
"Tapi Drey-", jawab Gino mencoba mengelak.
"Gue bilang, Cukup!", tandas Audrey.
Gino hanya bisa menghela nafas pasrah, "ok, kalau itu yang lo mau. Tapi bukan berarti mereka akan tenang", ucap Gino dengan pandangan tajam mengarah tepat pada sekumpulan cewe itu.
"Bagus", ucap Audrey singkat.
Audrey hendak melangkah pergi namun ditahan oleh Gino.
"Ada ap-"
"Lo cantik", bisik Gino.
"Gue rasa, gue sakit jantung", batin Audrey ketika merasakan jantungnya terus berdegub kencang.