*Robotku*

7 1 9
                                    

"Ayah, aku tidak butuh pengawal! Sungguh!", tegas seorang gadis berambut coklat panjang.

"Tapi, kau adalah pewaris Rudela Group, sea! Kau butuh penjagaan! Para penjahat pasti mengincarmu!"
"Aku bisa bertarung ayah! Aku bisa pakai senjata dan aku bisa naik kendaraan! Lagipula aku sudah punya robot penjaga!", kata gadis yang ternyata bernama alesea itu berkeras.

"Kau masih SMU! Kau tidak boleh pakai senjata dan kau belum boleh naik kendaraan! Lagipula robot itu sudah kuno, sea! Robot itu tidak bisa menjagamu karena bentuknya yang mencolok sekali!"
Sea menatap robot yang tidak jelas wajah dan bentuk tubuhnya.
Robot itu berdiri tegap disampingnya tanpa berbicara sedikitpun.

"Tapi orang lain aman-aman saja, kok! Semua murid di sekolahku memakainya, kok!"
"Kau berbeda, alesea! Kau pewaris sah perusahaan kita!"
"Terserahlah!", kata sea akhirnya sambil berdiri meninggalkan ruangan ayahnya itu. Robot dibelakangnya mengikutinya dengan gerakan yang kaku.

Tiba-tiba sekelompok orang berbaju hitam danseorang pria berjas putih masuk dan menangkap robot itu. Kushina yang terkejut langsung berteriak.

"Apa-apaan ini?!"
"Robot ini akan kami teliti untuk membuat sebuah robot model baru yang lebih canggih.", kata pria berjas putih sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Apa?! Sudah kubilang aku tidak butuh, ayah!"
"Kau harus memakainya! Ayah tidak mau kau kenapa-kenapa!", kata ayahnya tegas sambil menekan tombol off di punggung robot itu. Robot itu pun lunglai seketika.

"Ayah, kembalikan robotku!"
"Besok ayah akan mengembalikannya dalam bentuk terbaru! Ngomong-ngomong, bagaimana tipe cowok kesukaanmu?", kata ayahnya.

"Yang pasti, tidak seperti ayah!", sea mendengus kesal dan berlari ke kamarnya....

*Keesokan paginya

alesea berangkat ke sekolah tanpa pengawalan. Dia bahkan tak bicara dengan ayahnya pagi ini. Dia benar-benar kesal dan sangat tidak suka pada orang yangover-protective. Apalagi padanya.Di sekolah, miranda, teman sekelasnya langsung menghambur menemuinya.

"Lho? Sea-chan? Mana robotmu?", tanyanya.
"Diambil ayah!", kata sea kesal sambil melihat robot mira yang mengikuti di belakang majikannya.
"Kenapa?"
"Mau diganti dengan yang baru katanya."
"Oh, baguslah."
"Apanya? Ayahku itu menyebalkan tau!Over-protectivebanget!"
"Kenapa? Kamu tidak mau robot baru?"
"Nggak! Aku bisa jaga diri, kok!"
"Tapi wajarlah kalau ayahmu sayang padamu. Dia pasti tidak mau kamu kenapa-kenapa."
"Iya! Tapi aku tetap saja tidak suka! Dia pakai nanya tipe cowokku lagi!"
"Hah? Buat apa?"
"Tau!"
"Ya, sudah. Kita masuk kelas saja!", kata mira sambil menggandeng tangan sea. Sea hanya tersenyum melihat sahabatnya yang periang itu.

Miranda ryun, dia merupakan sahabat Kushina sejak kecil. Mereka bertemu sejak ayah miranda berkunjung ke rumah alesea untuk berdiskusi mengenai pekerjaan dengan ayah alesea. Ketika itu, miranda ikut dan bertemu dengan alesea. Akhirnya mereka berteman dan ketika SMP, mereka masuk sekolah yang sama dan sekelas.

*Sepulang sekolah, sea langsung masuk kekamarnya. Setelah berganti pakaian, sea segera turun menuju ruang makan.

"sea, kau sudah pulang rupanya.", kata ayahnya tiba-tiba masuk.
"Hn", jawab sea singkat karena sangat kelaparan.
"Robotmu sudah diperbaiki."
"Oh ya?", tanya sea sedikit antusias karenamakanan yang ditunggunya sejak tadi telah datang.

"Tapi, dia akan dibawa kemari setelah makan."
"Owh..."sea makan dengan lahapnya, sementara ayahnya hanya duduk di depannya. Menatap putri semata-wayangnya.

Selesai makan, sea hendak balik ke kamarnya namun dihadang ayahnya.
"Duduklah dulu! Robotmu akan datang!"
"Tapi aku mau mengerjakan PR, ayah!"
"Duduk dulu!"sea mendecak kesal tapi tetap menurut.

"Nah, akan ayah persembahkan..."
Ayahnya terdiam sejenak.
Kushina mulai bosan. Ayahnya berlebihan sekali

"wistalia 001-1718-0903"

Tiba-tiba, pintu terbuka dan Kushina kaget sekali. Seorang cowok tampan masuk dan berdiri di samping ayahnya. Cowok berbaju butler /pelayan itu menatap sea dengan lembut. Semburat merah muncul di pipi sea tapi dia pura-pura tidak memperhatikan.

"Nah, inilah robot untukmu. Dia akan menjagamu mulai sekarang!"
"Apa?! Ayah, sudah kubilang aku tidak butuh robot model baru!"
"Tapi, ini berbeda! Dia lebih menyerupai manusia. Nama robot ini, jiver wistalia.
"Robot itu mendekatiku dan menjulurkan tangannya. Gerakannya sama sekali tidak kaku.

"Nona, mohon pengertiannya. Mungkin anda menolak saya, tapi saya akan berusaha.", ujarnya.
"Kau bisa bicara?"Cowok, eh? Robot itu hanya tersenyum ramah.
"Tentu saja, sea-chan! Dia robot jenis baru!", celetuk ayahnya.

Sea memelototi ayahnya.
"Robot itu akan menjagamu dimana-mana! Dia akan ikut ke sekolahmu. Mendaftar menjadi murid disana. Dia juga akan ikut ke kamarmu."
"APA?! Ke kamarku! Ayah! Dia itu kan cowok!"
"sea, dia itu robot."
"Tapi...!"
"Maaf kalau ini lancang. Tapi saya ini robot. Saya tidak akan mengganggu anda. Sungguh..."
"Uuh..."
"Robot tidak punya perasaan, sea. Supaya kau aman dimana saja!", kata ayah sea.

Sea cuma memelototi ayahnya lagi.
"Nah, senang-senang dengan robotmu, ya!", kata ayah sea.
"Terserah!", kata sea sambil berlari ke kamarnya.
"Nona! Tunggu!", panggil jivet sambil mengejar majikannya itu....

~Keesokan harinya disekolah Rukongai high school~

"Perkenalkan, namaku jiver wistalia ."Para siswa cewek saling berbisik-bisik.
Sea hanya menatap keluar jendela."Ada pertanyaan?", seru guru mereka menenangkan suasana. Seorang gadis mengangkat tangannya,
"wistalia-san, punya pacar, tidak?"
sea mulai tertarik.
Jiver terdiam,"Ng...Tidak."




Yahhhh ini cerita kedua, emmm hahaha.. Dapat inspirasi lagi nih... Kasih rate yah jgn lupa!

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang