1. I'm ( not ) the One

5.9K 610 48
                                    

"Jangan suka berdusta, nanti lupa rasanya jujur itu gimana,"

- Selviana Putri -


Dalam anganku, bertemu denganmu adalah sebuah keajaiban. Dimana pertemuan itu telah menanamkan benih cinta yang kemudian merasuk ke dalam dada dan menghasilkan benih-benih asmara. Aku jatuh cinta, tepat di detik pertama mata kita bertemu.

Pucuk bahagia itu semakin meninggi tatkala cinta itu bersambung, kamu rangkul aku dalam lautan asmara bernama pacaran. Usia kita bukan lagi berada di usia remaja, kita sudah dewasa, memasuki usia dua puluh tahun pertama. Namun bersamamu, aku bagai merasakan sebuah kisah cinta bak di masa SMA.

Aku akan menyematkan cincin di jari manismu sebagai tanda keseriusanku padamu. Begitulah apa yang kamu katakan padaku setelah kurang-lebih dua minggu kita bersama. Aku begitu bahagia mendengar perkataanmu, juga bersyukur karena aku bertemu dengan lelaki baik dan serius sepertimu. Awalnya aku berpikir begitu. Namun, kebahagian yang kurasakan, nyatanya hanyalah sebuah fatamorgana kehidupan yang kamu tawarkan.

Aku tertegun, dalam balutan luka yang menganga lebar. Tangisku pecah hanya seperkian detik aku melihatnya. Di laptopmu, terdapat sebuah folder yang kamu hide dan tidak sengaja kutemukan. Di sana, di dalamnya, terdapat ratusan foto dirimu dengan beberapa wanita lain termasuk aku. Kamu bahkan menambah beberapa tulisan di foto-foto itu seolah kamu sedang menjejerkan 'deretan para selingkuhan'.

Aku klik satu persatu foto para deretan wanitamu dan membaca namanya

"Eka Yantiani, pacar kedua yang suka banget mengeluh. Wajahnya biasa tetapi badannya okelah," begitulah yang tertera di sana.

Kamu sedang melakukan penilaian atas para selingkuhanmu atau aku saja yang tidak tahu kalau kamu adalah seorang Don Yuan?

Aku memutuskan untuk meng-klik foto berikutnya. Berusaha tabah walau tangan sudah gemetar.

"Berliana Fitri Rossa, pacar ketiga yang salah sasaran. Di foto cantik, pas ketemu gendut banget. Tapi lumayanlah buat cadangan soalnya kaya."

Aku ternganga, ingin mengumpat tetapi tertahan. Aku marah tetapi ingin tertawa. Aku beralih ke folder berikutnya sebelum menjadi gila karena merasa tulisan buatanmu itu lucu.

"Damayanti Sholeh, pacar keempat yang ngebet banget dilamar. Tipe wanita yang tertutup tetapi gampang disentuh. Selamanya nggak akan kulamar, kakaknya galak."

Tawaku pecah, entah kenapa perasaanku jadi tidak singkron. Kelopak mataku mengeluarkan air mata tetapi justru mulutku melukiskan tawa. Candaanmu sungguh luar biasa.

Aku menghela napas sejenak, menenangkan diriku lalu beralih ke foto berikutnya.

"Desi Fitriah, pacar kelima, calon perawat, wajah dan badan oke. Cuma dia udah punya pacar. Tipe wanita yang tidak bisa dinikahi tetapi bisa digrep-grep,"

Aku tertegun, otakku mulai berimajinasi dan itu membuat hatiku mendadak menjadi keki.

Aku lewati beberapa foto dan mendapati fotoku. Tidak ada tulisan yang panjang di sana, hanya sebuah kalimat dengan beberapa kata.

"Silviana Putri, mangsa iseng yang diinginkan orangtuaku sebagai istriku."

Deg.

Jadi, aku ini hanyalah sebuah mangsa? Apa itu artinya selama ini kamu tidak mencintaiku? Iya kah? Lalu kenapa?

Aku perhatikan cincin berbentuk love yang kamu sematkan di jari manisku tempo hari. Komitmen yang kamu ucapkan, janji suci yang kamu ungkapkan hanyalah sebuah janji imitasi. Tidak! Ini bahkan lebih parah, itu bukan lagi janji imitasi tetapi janji plastik! Ataukah janjimu ini janji tisu toilet? Yang kena air sedikit langsung sobek?

Aku sakit, juga takut untuk tahu lebih jauh mengenai kebiasaanmu itu. Namun, aku penasaran sehingga rasa keingintahuan itu telah mengalahkan semua rasa sakit dan takut yang aku rasakan. Lalu ketemukan sebuah SS.an percakapanmu dengan salah satu temanmu di wa

You
Tuh gan, bukti aku punya 10 pacar.

Gans
Wah gils, itu dipacarin semua?

You
Iyalah, itu gunanya punya HP dua. Bisa nyari hiburan sebanyak-banyaknya.

Gans
Nggak takut ketahuan?

You
Lelaki sejati nggak takut selingkuh, bro.

Gans
Bah, kebalik. Seharusnya lelaki sejati itu setia.

You
Itu zaman old, sekarang zaman now. 😁

Gans
Tapi kamu cuma selingkuh di sosmed kan? Nggak sampe ketemuan?

You
Ada yang ketemu, yang penting lihat ceweknya dulu. Bisa nggak diajak 'main'. Hehe

Gans
Parah kau!

Aku kepalkan tanganku kuat-kuat. 'Main', satu kata itu telah mencoreng otakku. Otakku berimajinasi ke arah negatif dan aku mulai mengumpat diriku saat mulai berpikiran sempit. Aku mengutuk diriku sendiri karena telah berprasangka buruk.

Apakah hanya aku yang akan berpikiran buruk setelah menemukan SS.an seperti itu?

Aku menggelengkan kepalaku cepat, mencoba menyadarkan diriku untuk kembali ke kenyataan. Walau setelah kembali, lukalah yang akan menyambutku.

Aku hanya mampu membeku dalam kesedihan dan keterkejutan yang begitu membuat batinku terguncang dan nyaris gila. Aku tutup kembali laptopmu setelah memindahkan sebagian data itu ke Flashdisk milikku.

Ya, aku tahu bahwasanya ini akan menyakitiku lebih dalam lagi. Namun, aku juga harus mencari tahu tentang bagaimana kamu sebelum akhirnya aku menyesal dan tidak bisa lagi kembali.

Aku tinggalkan rumahmu bahkan sebelum menemuimu. Keinginanku untuk bersamamu seketika menjadi sebuah kemuakan yang membuatku enggan untuk setia.

Saat perjalanan pulang, kamu mengirimiku sebuah pesan.

You
Kata ummi, beby ke rumahku ya. Kok pulang sih? Aku baru datang nih.

Me
Udah ditelpon ibuk, besok aja kesana lagi.

You
Okey, beby. Hati-hati pulangnya. Lofyou. 😘

Aku mendadak mual dan pengen muntah. Sandiwara yang kamu lakukan sungguh mengesankan. Namun entah mengapa jari-jariku tergerak mengetik balasan untumu.

Me
Aku juga cinta Pepy, 😘

Pesan terkirim. Aku tunggu sebentar dan centang. Aku coba telpon dengan nomerku yang diprivat number dan hanya bisa tertawa saat operator mengatakan kalau telpon yang anda hubungi sedang sibuk.

Hei, tunanganku, apa kamu ingin tahu siapa aku? Maka tunggulah, untuk urusan bersandiwara, aku tidak kalah darimu.

Bersiaplah, karena kamu baru saja membangunkan singa betina PMS yang sedang tidur. You will the end soon. Just wait and see.

***
TBC.

PELAKOR ZAMAN NOW ( Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang