00 · Prolog

104 29 40
                                    

Didalam sebuah ruangan yang sedikit remang, terlihat seseorang yang tengah duduk disebuah kursi, ahh lebih tepatnya diikat disebuah kursi

Apakah aku boleh menyebutnya dengan kursi kebahagiaan?

Jika kau yang duduk disana mungkin kau tidak akan bahagia, tapi jika kau yang melihatnya dipastikan kau akan bahagia

"LEPASKAN AKU!!"

"ahh rupanya kau sudah bangun" ucap seseorang yang berada diruang yang sama dan berjalan mendekati kursi tersebut

"JANGAN MENDEKAT!!"

"tenanglah aku tidak akan melakukan apa apa"

"TOLONG!! SIAPA PUN TOLONG AKU"

"berhentilah berteriak dan menangis, atau kau akan mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini"

"apa yang akan kau lakukan padaku? Kumohon biarkan aku pergi"

"aku hanya akan bertanya padamu. Bila kau ingin pergi, kupastikan kau akan pergi setelah aku menyelesaikan ini"

"apa yang harus kujawab, beri tau aku sekarang"

"rupanya kau sudah tidak sabar ya. Aku ingin bertanya, kau lebih suka warna biru atau merah?"

"hah??"

"apakah hanya itu pertanyaanmu?" lanjutnya

"iya, tidak ada yang lain yang ingin kutanyakan padamu"

"aku suka warna merah, sekarang biarkan aku pergi"

"ahh begitu, sebelum kau pergi aku akan memberikanmu kenangan kenangan"

"kau suka warna merah kan?" lanjut nya lalu mengeluarkan sebuah pisau kecil yang ada disakunya

"APA YANG AKAN KAU LAKUKAN DENGAN PISAU ITU?!!"

"memberimu kenang kenangan" ucapnya lalu menutup mulut orang itu dan mulai melakukan aksinya

"ahh kupikir kau bagus jika memakai kalung bewarna merah" ucapnya lalu menggoreskan pisau tersebut ke leher sang korban membentuk sebuah lingkaran yang sempurna. Mengalirlah darah segar dari leher tersebut dengan sangat indah

"a-akh a-apah yang ka-u la-ku-kan"

"leher yang bagus"

"oh ya jika kau ingin tau aku menyukai harimau, kau akan menjadi harimauku mulai detik ini" ucapnya lalu menggoreskan pisau tadi kepipi sang korban membentuk kumis harimau yang panjang

"a-akhh sa-kitth" ucap sang korban sambil menangis, mungkin ajalnya tidak akan lama lagi

"jarimu bagus, boleh kuambil untuk menjadi koleksiku?" pertanyaan itu tidak untuk dijawab, sebelum dijawab pun dia sudah memotong jari sang korban seperti memotong sayuran

"AA-AAKH"

"sebenarnya aku ingin melihat warna merah mu lagi, tapi karena aku tidak mempunyai waktu yang banyak. Kau boleh pergi-"

"untuk selamanya"

JLEB

Pisau itu menancap tepat dijantung sang korban, yahh dia benar benar menepatkan janjinya untuk membiarkan dia pergi

Pergi dalam artian mati

----------

aakkh gue gak kuat ngetiknyaa ><

Baru kali ini gue bikin cerita yang serem, maaf kalo kurang serem atau malah gak jelas

Bikin cerita serem ada tantangan sendiri buat gue

Gue sebenernya gak suka sama cerita serem apalagi film horor anti dah

Semoga suka ya

Ditunggu vote and commentnya><
.
.
.
tbc
-Imshica-

Blue Or Red? [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang