Hallo Azkha?? Bagaimana keadaanmu?. Oh ya kabar gembira untukmu sayang, Reana sudah bisa pulang hari ini. Untuk sementara waktu kalian tinggal di Kuningan yah??
Kalau butuh uang hubungi saja mamah. Sehat selalu dan jaga Alrean.. mamah sayang kalian..
Azkha membanting sembarangan handphone miliknya di kasur, di pandangi adiknya sedang tidur dan beristirahat. Setelah kepindahan mereka yang mendadak, di rumah yang besar dan kota yang jauh. Azkha beradaptasi dengan semuanya.
Tanggung jawab yang harus di pikul olehnya sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga.
Hanya sebuah pesan, tanpa kehadiran nyata seorang ibu di sisi mereka. Belum lagi ayah yang sibuk. Tak ada waktu, alibi kerja sudah cukup muak untuk di dengarnya.
"Pindah ke Kuningan lo?"
"Hmm.."
Dia hanya menuruti permintaan sang mama. Baginya kuningan tempat baik agar Reana bisa bersekolah. Sudah sejak lama dia sakit dan hanya terbaring lemah di rumah sakit. Kota Jakarta yang banyak polusi tentu bukan pilihan yang baik untuk Reana.
Mungkin pindah ke kuningan merupakan solusi yang terbaik untuk saat ini. Dan semua.. demi Reana.
Azkha menyayanginnya, gadis rapuh yang sejak kecil harus mati-matian bertahan hidup.
"Cepat bangun Rean.."
Azkha berbisik tepat di telinga Reana.
-o-0-o-
"Kamu udah gak sanggup lagi iyakan?!"
"Ren.. Aku gak maksud-"
"Apa?? Kamu mau bilang apa?? Kamu ninggalin aku Azkha!"
PRAANG!! Suara itupun pecah, sontak Azkha hamper kalap dengan sikap Reana.
"Reana cukup!! Gue gak bisa terus-terusan jagain lo!! Gue juga punya kehidupan!"
Jika kata-kata gue-lo sudah terlontar dari mulut Azkha, Reana tau Azkha marah dan emosi
"Jadi kamu lebih milih dia.. dari pada aku??!! Oke kalau gitu keluar!! Gak usah anggap aku lagi!!"
Azkha merasa putus asa menghadapi sikap Reana yang egois, bukan tanpa alasan Reana bersikap seperti itu. Dan hal itulah yang Azkha sesali.. Reana pingsan, penyakitnya kambuh dan menyebabkan Rean koma. Azkha menyesal.
Di peganginya tangan mungil Reana yang berbalut selang.
"Rean.. kalau kamu bangun, aku janji gak akan pernah pergi ninggalin kamu sendiri.."
-o-0-o-
"Kamu yakin??"
"Gak usah lebay gitu deh Kha.. aku udah gak apa-apa"
Azkha mengambil kunci mobil dan bergegas pergi ke sekolah barunya.
"Kalau ada apa-apa hubungi aku.."
"Ya"
"Ehm.. aku pengen kita sekelas sebenarnya"
Dagu Rean terangkat dan memandangi Azkha.
"Rean janji kalau Rean kenapa-kenapa bakalan hubungin Azkha"
Azkha tersenyum dan mencium ubun-ubun Rean, dan sesuatu yang baru saja dirasakanya.. pipi Rean bersemu merah.
"Yaudah yuk Rean.."
-o-0-o-
Apa yang dikatakan Safhira soal kota kuningan memang benar, meskipun kota tapi tidak seburuk yang mereka bayangkan. Tadinya Safhira sempat memikirkan Azkha & Rean untuk pindah ke Bandung dengan saudaranya. Namun rencana berubah karena Bandung tidak seperti Bandung yang dulu lagi.
YOU ARE READING
our lie it's different
Teen FictionAlreana : Aku memang egois.. tapi tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain 'dia'.. karena semua telah meninggalkanku sendiri.. Azkhara : Aku ingin melindungi Sesuatu yang berharga, karena kita keluarga jadi kita harus selalu bersama.. namun...