our moments, hujan, nasi kucing dan menginap

2.5K 177 16
                                    

"tak ada yang bisa menghentikan seseorang untuk jatuh cinta, bahkan seseorang yang telah jatuh cinta itu sekalipun"

-kinal

vvvvv

rabu siang, kinal masih betah bergumul dengan selimut tebal  membukus tubuhnya, ia hanya memakai celana basket dan kaos tanpa lengan. hari ini matkul jam 3 sore, setelah subuhan ia baru bisa tidur.

seseorang menggeser gorden kamar kinal, membuat sinar matahari secara perlahan membangunkan si gadis pemalas.

"ya ampun, gadis perawan jam segini belum bangun. kalau udah ber rumah tangga, suaminya selingkuh loh nal! anak gadis itu jam 5 pagi bangun, nyuci, masak, bersih-bersih rumah. biar kalau udah menikah jadi biasa bangun pagi. kalo cewek rajin pasti banyak cowok ya suka!" bunda kinal mengomel sambil menepuk kinal, tangan satunya menekan tombol off di remote ac. salah satu jurus jitu untuk membangunkan kinal sebab kinal benci hawa panas.

"masih pagi juga bun. masih ada bunda juga, jadi ada yang nyuci bajunya kinal, masakin kinal dan pastinya bersih-bersih rumah. kalo nanti suami kinal selingkuh ya gampang lah, ambil pisau terus kebiri buah zakarnya! gampang kan" suara parau khas orang baru bangun tidur terdengar

bunda kinal menggeleng dan berdecak "kamu yah nal, di bilangin orang tua suka gitu. pamali anak perawan bangun siang. rezekinya ilang loh dipatok ayam, jodohnya ilang diambil temen nanti tahu rasa!"

kinal bangun dari tidurnya, bersandar pada punggung ranjangnya. ia sedikit mengucek kedua mata hazel miliknya.

"rezeki dan jodoh itu udah ada yang ngatur bun, jadi gak ada tuh nanti ketuker atau di ambil orang. kalo kejadiannya kayak gitu ya bukan rezeki dan jodohnya lah. lagian bunda kaya gak tahu kinal aja, kinal kan punya penyakit insomnia akut, ya tidurnya dini hari. kinal minum obat katanya gak baik buat ginjal dan jantung, gak minum tapi salah juga karna bangun tidurnya siang. serba salah mulu" ia mencibikan mulutnya

"bisa aja ya kamu kalo jawab, ya udah kamu mandi sana. terus makan, baru pergi ke kampus. bentar lagi jam makan siang loh, kalau gak berangkat cepat kamu kena macet!" bunda mengelus pucuk anak gadisnya dengan sayang.

"iya bun" ia mengangguk dan berjalan menuju kamar mandinya.

setelah siap semua, kinal mengambil tas ransel tentara kesayangannya. dan berjalan ke garasi, bunda sedang menyapu halaman depan rumah.

"bun kinal berangkat yah!" kinal menyalami tangan kanan bunda dan mencium punggung tangan bundanya.

bunda kinal mengelus rambut anaknya dengan sayang "iya hati-hati, kamu udah bawa mantel sama payung?! kayaknya nanti sore mau hujan nal"

"mantel sih selalu di bagasi motor bun, kok bawa payung sih bun? kinal itu kan pake motor, ya bawa mantel aja udah cukup. gak usah deh bawa payung!"

"nih ya firasat orang tua itu kadang suka bener loh nal, jangan sepele-in! siapa tahu aja kamu nanti perlu payung buat foto copy, atau ada temenmu yang butuh. membantu sesama kan wajib"

"iya deh, kinal bawa payung. payung lipat warna hijau kinal dimana bun? kinal bawa itu aja."

bunda kinal tersenyum, anaknya mau menuruti kemauannya. "nah gitu donk, itu baru anak bunda. payungnya ada di rak payung , di garasi"

kinal mengangguk dan mengambil payung permintaan bundanya,  kemudian kembali menaiki motornya.

"ya udah bun, assalam mualaikum"

"waalaikum salam, yang pinter ya nal"

kinal mengangguk dan melajukan motornya cepat menuju ke kampus. baru di jalan besar komplek rumahnya, kemacetan sudah terjadi. benar kata bunda kalau jam makan siang seperti ini pasti macetnya parah. ia sedikit susah menyalip mobil, mengingat banyaknya pemotor yang sama-sama tidak mau mengalah.

ours love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang