Saat bel istirahat berbunyi,
Kak rian lagi lagi datang ke kelas kami
ia mengajak aku untuk pulang sekolah nanti bersama nya, tidak Ada alasan bagi ku untuk menolak,.."Ces.. Asih temenin gue ke toilet yuk" Ajak caca.
"Iaudah yuk" jawabku
" gak ah gue males" lanjut asih yang untuk pertamakalinya menolak ajakan caca."Enggak! Lo harus ikut" cetus caca dan langsung menarik tangan ku dan asih.
Kami pun mengiyakan ajakan Dari caca.
Saat di kamar mandi kami berdiri di depan kaca dan memperbaiki penampilan kami. "Aku yakin Ada yang salah Dari asih, sehingga wajah nya seperti itu" Kata ku dalam hati dengan sangat penasaran."Asih.. Lo kenapa?" Tanya ku dengan singkat.
"Gak papa"jawab asih pula dengan singkat.
"Cerita dong asih... Gak asik banget sih lo" lanjut caca.
*wajah asih tambah kesal, dan mengacuhkan Kata Kata caca*
"Asih.. Kalo lo Ada masalah cerita aja sama kita.. lo gak usah ragu, Seberat apa pun masalah lo cerita sama kita" ucap ku sambil memegang bahu asih.
*wajah asih berubah menjadi sangat kesal hingga ia menutup Mata nya dan tiba tiba berkata*
"Elo masalah terbesar gue!!
Untuk pertama kalinya gue suka sama cowok, dan apa... Elo.. Sahabat gue?? Yang mau ngerebut dia! Kenapa harus elo cessa!! Kenapa??! "
*Jawab asihta dengan meluapkan semua amarah nya, dan untuk pertaman kalinya aku melihat seorang asihta menangis.Caca pun langsung terdiam mendengar itu,
Aku pun lemas mendengar Kata Kata yang keluar Dari mulut asihta."Kak rian? ia kak rian? *air Mata ku pun menetes Secara perlahan*
Oke.. Gue jujur asih sama lo.. Gue emang udah terlanjur punya perasaan sama kak rian, tapi gue lebih takut kalo harus kehilangan sahabat kayak elo! Dibandingkan kak rian!,
Kenapa pemikiran lo pendek gitu asihta!! Hampir setahun kita sahabatan dan lo mendam perasaan sakit hati lo sendirian.. Kenapa lo gak pernah bii.. la... ng...
*sambil memegang tangan asih aku sudah gak sanggup lagi untuk berkata Kata, cukup sakit melihat Mata asih yang berkaca kaca""Maaf asih" itulah Kata terakhir yang bisa aku sampaikan padanya.
*asihta pun menangis sejadi jadinya lebih leluasa dan tersedu sedu setelah mendengar Kata Kata ku*
"Maafin gue yang egois ini cessa... Gue udah gak sanggup.. Maaf atas kejujuran gue" ucap asih sambil mencoba menghapus air matanya.
"Udah.. Pokoknya lo tenang aja.. Perasaan gue sama kak rian gak terlalu dalam, mudah bagi gue ngelupain nya, asal lo janji sama gue lo harus bilang apa pun masalah lo sama kita" ucap ku mencoba menenangkan asih.
*aku dan asih pun hanya mengangguk *
Saat aku melihat caca,
Caca hanya bisa menelan ludah melihat perseteruan diantara kami."Oke okee.. Udah jujur jujuran nya, gue yang deg deg an ngeliat ngeliat moment tadi.. Duh.. Mata kalian sembab banget lagi.. Emang kalian mau di ejekin sama tristan nanti? "
Ucap caca mencoba mencairkan suasana.*kami berdua pun hanya menggelengkan kepala*
"Yaudaaah cuci muka dulu gih sana... "Lanjut caca.
Lalu kami mencuci muka kami
Betapa sakitnya hati asihta yang selama ini hanya melihat ku bersama kak rian, Saat aku tertawa bersama kak rian, Saat aku berjalan bersama kak rian, Saat kak rian harus mengantarkan ku pulang, dan Saat aku harus menceritakan kebahagiaan ku disisi kak rian, hatinya Pasti tersayat, aku merasa seperti pemeran antagonis di hidup asihta
Itu lah yang menghantui pikiran ku sembari aku mencuci wajah ku.
.
.
.
Lalu kami berjalan untuk kembali ke kelas..."Cessa...." Teriak seseorang memanggil ku Dari belakang.
Lalu kami bertiga pun menoleh, dan ternyata dia adalah orang yang keberadaan nya sangat tidak di harap Kan Saat ini..
.
.
Kak Rian
KAMU SEDANG MEMBACA
The queen of broken heart
Teen FictionPatah hati bukan hanya tentang cinta, bukan hanya tentang ditinggalkan atau dikecewakan, banyak alasan yang membuat patah hati, baik dari segi keluarga, sahabat, atau pengalaman buruk lainnya. Patah hati bukan hanya kata yang selalu dikelilingi o...