[WENGA] First Love ✔

06. Prepared

Wendy masih betah untuk menatap layar handphone yang berisi notifikasi line itu, ia tersenyum lalu semakin mengembang ketika notifikasi itu bertambah banyak namun ia enggan untuk membukanya.

Bahkan sapaan Irene yang kini disampingnya tidak ia hiraukan.

“Wendy !!” kata Irene sambil mengguncang lengan Wendy.

“Oh Irene eounni kau di sini, sejak kapan?”

“Sejak satu jam yang lalu, aku bahkan menikmati drama yang kalian buat itu. Ck,” jawab Irene sambil merapikan buku – bukunya lalu beranjak keluar dari perpustakaan.

“Eounni mau kemana?”

“Oh aku harus menghadiri rapat perdana panitia sie Kesekretariatan, aku duluan ya.”

Irene berjalan keluar lalu menutup pintu perpustakaan.

Wendy terheran dengan dirinya ia meraba puncak kepalanya lagi, mengapa ia tidak melihat keberadaan Irene di sini dan bagaimana perasaan Irene saat melihat mantan kekasihnya bersikap seperti itu padanya tadi?

Itulah yang ia pikirkan lalu menatap layar handphone yang berisi banyak notifikasi itu.

Ia membuka aplikasi Line lalu membuka satu per satu Chat yang tertera.

Grup Anggota Sie Acara Event(9)

Namjoon :Diberitahukan kepada seluruh anggota sie acara event. Kita akan mengadakan rapat perdana di Gedung Putih jam 17.00, diharapkan kehadiran teman – teman tepat waktu dan diharapkan pula kakak – kakak Inti dan dewan kehormatan untuk berkenan mendampingi. Sekian dan terima kasih.

Hoseok : ok

Daniel : ok (2)

Rose : ok (3)

Taehyung : ok(4)

Lalu Ia membuka chat personalnya dengan Min Yoongi.

Yoongi : Inget dateng rapat ke Gedung putih.

Yoongi : Jam 5 sore.
Yoongi : jangan telat !

Ia membaca pesan dari Yoongi lalu menghembuskan nafasnya kasar.

Hei apa – apaan Min Yoongi itu, ia mengirimi pesan hanya untuk mengingatkannya untuk rapat padahal Wendy sendiri sudah bergabung dalam Room Chat Panitianya, untuk apa ia menyuruhnya selalu membalas chat darinya ?

Hanya untuk keperluan kepanitiaan?

Apa itu termasuk dalam tugasnya sebagai Dewan Kehormatan?

Wendy memasukkan handphone ke dalam sakunya lalu keluar dari perpustakaan dan menuju lantai 3. Masa bodoh dengan hatinya yang berdebar – debar itu.

Ia harus menuntaskan mata kuliah keduanya hari ini.

Mata kuliah keduanya adalah Logika Informatika, hanya dua jam tapi sangat susah bagi Wendy untuk fokus siang ini, entah itu karena suara perutnya yang seakan konser atau karena getaran di dalam saku jeannya.

Ah yang Wendy inginkan sekarang hanya keluar dari kelas yang membosankan ini.

Ia menatap layar LCD itu.
Yang ia lihat hanya seperti rumus – rumus alien.

Untuk apa mempelajari suatu kasus lalu mencari jawaban yang hanya berupa True atau False.

“Oke mata kuliah hari ini kita sudahi, tugas akan saya berikan pada korti via Email” kata Dosen cantik bernama Suran.

Ia berbicara tentang Tugas seperti Kasus dengan tabel kebenaran itu. Tugasnya bisa ia kerjakan di Velvet House.Ia melirik jam tangannya.

“Ahh Rapat sialan itu” katanya mengeluh sambil mengusap perutnya.
Wendy keluar kelas dan menuju Gedung Putih, jaraknya tidak terlalu jauh tapi tidak terlalu dekat juga. Ia berjalan sangat lambat sambil menghentak – hentakan kakinya ia sangat lapar sekarang.

Sesampainya di Gedung putih ia melihat banyaknya mahasiswa yang sedang duduk melingkar di setiap sudut ruangan ini.

Gedung Putih memang di gunakan untuk Rapat dan berkumpulnya mahasiswa golongan “Kura – kura” (Kuliah – Rapat).

Sepertinya ada Rapat yang telah selesai, baguslah Wendy bisa duduk di tempat itu sekarang.

“Wendy, kamu ada rapat apa ?” tanya Seulgi menghampirinya sedikit berlari.

Belum sempat ia menjawab tangan seulgi sudah di pegang oleh pacarnya seolah menyuruhnya cepat keluar dari gedung ini.

“Wendy, aku duluan ya, jiminku lapar” katanya lagi, Wendy hanya mengangguk.

Kini ia dipanggil oleh Irene yang masih duduk di tempat Seulgi tadi.

“Wendy, sini..” kata Irene, Wendy pun langsung duduk di tempat itu.

“Rapat perdana ya Wen ?”tanya Irene dan hanya dijawab anggukan oleh Wendy.

Irene memperkenalkan pacarnya, tentu Wendy sudah mengenalnya.

“Janji rapat jam berapa ?” tanya Jin

“Jam 5 sore kak”

“Wah kamu kerajinan ini Wen, biasanya anak – anak pasti bakal telat kalo rapat” kata Irene sambil terkekeh

“Tapi tidak dengan satu orang hm..” kata Jin sambil menatap orang yang sedang berjalan kearah mereka bertiga.

“Min Yoongi” sambung Jin lalu menatap pacarnya.

Benar saja Min Yoongi berjalan kearah mereka dan duduk di sebelah Wendy.

setelah itu datang teman – teman panitia Sie Acaranya.

Dan disinilah mereka sekarang membahas tentang Tempat, waktu dan sususan rencana – rencana untuk Event akhir tahun itu.

Kim Namjoon adalah Koor Sie Acara.

Ia memberi usulan, akan lebih baik jika ada ada Konser pada puncak acara dengan bintang tamu idol grup yang terkenal untuk menambah minat mahasiswa dan penonton.

Lalu Hoseok memberi saran tempat di Daerah Pyoenchang atau di Stadion Olimpiade Seoul.

“Kalian udah survey tempat ?” tanya Min Yoongi dengan wajah seriusnya lalu dijawab dengan gelengan oleh Hoseok.

“Kalau begitu bagi jadi 2 tim survey, satu tim ke daerah pyoenchang dan satu tim ke Stadion Olimpiode Seol” kata Wendy pada Namjoon.

Namjoon membagikan Tim Survey

“Tim 1 akan Survey ke daerah Pyeonchang, Aku, Wendy dan Hoseok. Dan tim 2 akan ke Stadion Olimpiode Seoul yaitu Daniel, Rose dan Taehyung.” Kata Namjoon sambil mencatat di notebooknya.

“Mungkin kakak – kakak DK mau mendampingi ?” tanya Namjoon lalu dijawab oleh Jin

“Aku dan Irene akan ikut ke Tim 2”

“oke gue gabung ke tim 1” jawab Yoongi.

Lalu Rose bertanya “bintang tamunya siapa ?”

“BTS ? EXO ? Mereka bisa membuat tiket kita sold out dalam waktu satu detik” kata Taehyung

“Atau Red Velvet ? Black Pink ?” sambung Hoseok

“Bagaimana kalau Wanna One ?” sambung Daniel

“ Aigoo, apa kalian ingin menghabiskan Anggaran Sie Acara hanya untuk mengundang mereka?,” kata Rose

“Undang Steve Aoki, biar BTS collab nyanyi Mic Drop !!” kata Yoongi

“Wah Hyung, apa boleh begitu ?” tanya Taehyung dengan mata berbinar – binar.

“Ya Gak lah Goblok, Lo mau bikin Kampus Bangkrut?” jawab Yoongi dan membuat semua orang tertawa.