1. The Boy Covered by Blood

644 77 57
                                    

disclaimer: seventeen © pledis entertainment.

(Warning)

[Chapter 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 1.]

KWON Edward pikir itu adalah mimpi paling mengerikan.

Ingatannya pergi ke beberapa jam lalu saat ia duduk di depan layar komputer, dengan konsol game edisi menengah yang diunduh kemarin sore. Hidupnya tergolong menyedihkan untuk remaja tanggung, dan Edward melarikan semua stres dengan alternatif game. Pagi hingga sore, ia akan menjadi kacung bagi Kim Sanghyuk. Beberapa anak buah Sanghyuk memakainya sebagai sasaran melepas emosi. Edward pulang dengan memar baru di punggung, dan itu terlalu biasa. Orangtuanya tinggal satu karena sang ayah minggat dari rumah dengan istri simpanan. Edward hampir mati, secara literal. Di lehernya, sudah banyak bekas cekikan. Ibunya yang melakukan karena rasa muak muncul saat melihat wajah Edward yang sangat identik dengan mantan suami bangsat. Ia terasing. Teman sekelas adalah kumpulan bajingan karena mereka membicarakan kehidupannya dengan transparan. Tetapi, berkebalikan dengan semua itu, Edward adalah pahlawan di dunia game.

Ia sudah menghabiskan begitu banyak judul untuk dimainkan. Para NPC[1] tidak berkutik jika ia mulai berperang dengan papan ketik dan tetikus. Edward dengan mudah melompati stage dan berpindah ke level yang kompleks. Apabila game tersebut dirancang untuk diselesaikan dalam sebulan, Edward mampu melahap habis hanya dalam satu minggu. Rak kayu penuh dengan disket bertema distopia[2]. Mulai dari sekelompok orang yang terjebak dalam labirin gigantis, hingga wabah infeksi yang menyebar teror tanpa akhir. Dua-duanya bukan ide yang mengejutkan lagi. Manusia di abad-22 membuat perubahan--bahkan terlalu signifikan, daripada sebelumnya. Seseorang dapat berkirim paket dari Vancouver ke Beijing hanya dengan sepuluh menit, melalui kemampuan telekinesis yang dilatih sejak mereka bayi. Transportasi darat bukanlah pilihan, sebab perjalanan udara jauh lebih efisien dari banyak segi. Ibukota tidak lagi berdiri megah di satu kota, melainkan berubah per tiga bulan sekali. Negara dipimpin oleh Regulator Hukum[3] tanpa pemerintah. Satu-satunya hal yang disepakati tanpa perdebatan adalah: kehidupan mereka diatur sesuatu bernama Schepys[4]. Pusat Schepys ada di tengah Seoul dan terkunci dalam puncak menara tertinggi.

Edward berkedip. Kenyataannya, ia sedang tidak berada dalam khayalan apa pun. Walau dunia berubah, mereka belum kehilangan akal untuk membiarkan seseorang dengan gampang mengayunkan kapak kepada orang lain. Semua terjadi di depan matanya. Organ tubuh milik seorang pria yang sudah tak bernapas, berceceran seperti helai kain terbawa angin. Aliran darah membentuk genangan kecil di bawah kakinya. Wanita aneh berbusana vulgar sibuk mencungkil biji mata pria itu. Ia mengenakan helm yang terintegrasi dengan antena kecil di telinga. Di satu sisi, Edward takjub karena ia pernah memiliki pikiran untuk lari dari kehidupan sehari-hari yang menekan. Di sisi lain, otaknya tidak mampu menciptakan situasi segila itu. Jika ini adalah jawaban untuk harapan yang sinting, mungkin seharusnya ia tidak usah bermimpi.

Kehadirannya tidak disadari. Beberapa saat berlalu dengannya yang terpaku, mengamati dalam hening. Edward mengendap-endap, berniat pergi tanpa mengundang kekacauan, tapi bahunya menabrak sesuatu dan wanita itu berhenti.

Outrageous World | SoonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang