Fancam 2.0 : The Morning After

912 81 140
                                    

Cerita ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan cerita saya yang judulnya 'Fancam', walau sama-sama menggunakan embel-embel fancam.

Enjoy!

***

26 Januari 2018, pukul 6 pagi.

Jonghyun terbangun. Merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Melakukan performance saat masih belum sepenuhnya pulih benar-benar menguras tenaganya. Ditambah lagi ada seseorang yang memaksa ingin ikut pulang.

Jonghyun hanya bisa mendengus saat mengingat hal itu.

"Aku khawatir padamu, katanya. Kau belum pulih, katanya. Kau masih sakit, katanya. Cih! Bukannya menyuruhku istirahat malah mengerjaiku berjam-jam. Jika tidak ingat aku benar-benar mencintaimu, sudah kutendang kau dari semalam," Jonghyun menggerutu sambil berusaha menyingkirkan tangan Minhyun yang melingkar di pinggangnya.

Bukannya terangkat, tangan Minhyun malah semakin erat memeluknya.

"Mau ke mana, Sayang?" suara Minhyun terdengar berat di telinganya. "Aku masih rindu padamu, Jju-ya."

"Singkirkan tanganmu, Hwang."

Minhyun makin mengeratkan pelukannya.

"Tidak sebelum kau menjawab pertanyaanku, Sayang. Kau mau ke mana? Ini masih pagi. Lagipula hari ini kau tidak ada jadwal syuting Night Goblin. Aku masih rindu, Jju-ya"

Jonghyun mendengus lagi.

"Singkirkan tanganmu, Hwang. Aku mau ke kamar mandi."

"Untuk apa ke kamar mandi? Begini pun aku suka," Jonghyun dapat membayangkan seringai yang tercetak di wajah Minhyun.

"Aw! Sakit, Jju-ya!" Minhyun mengaduh saat siku Jonghyun bersentuhan -dengan keras- dengan perutnya.

"Aku mau mandi, Hwang. Badanku lengket. Singkirkan tanganmu sekarang juga."

"Jika aku tidak mau, bagaimana?"

"Kau mau kutendang, Hwang?"

"Ututu, kekasih manisku ngambek rupanya," Minhyun mendekatkan wajahnya, mencium tengkuk Jonghyun, "Bagaimana kalau aku ikut mandi denganmu, Jju-ya?"

Siku Jonghyun kembali bersentuhan dengan perut Minhyun -kali ini lebih keras daripada sebelumnya- ditambah dengan cubitan-cubitan yang Jonghyun layangkan pada lengan Minhyun yang memeluknya.

"Tidak bisakah kau sebentar saja tidak berpikiran mesum, Hwang? Kadang aku berpikir, apa sebenarnya yang membuatku tahan denganmu dan sikap mesummu," tangan Jonghyun masih terus mencubit lengan Minhyun, tidak peduli dengan Minhyun yang terus mengaduh kesakitan.

"Ampun, Jju-ya, ampun," kata Minhyun sambil menyingkirkan tangannya yang melingkar di pinggang Jonghyun.

Melihat tangan yang memeluknya terangkat, Jonghyun bangun dari tempat tidur, meregangkan badannya, melayangkan pandangan tajam pada Minhyun saat merasakan pinggulnya sakit. Jonghyun mendengus melihat Minhyun menyeringai melihat ketidaknyamanannya. Tangan Jonghyun menyambar bantal di dekatnya, lalu dilemparkanya ke arah muka Minhyun.

Mendengar aduhan Minhyun, Jonghyun yang berbalik menyeringai, "Rasakan!", mengambil bajunya yang berserakan di lantai, memakainya, lalu berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. Tidak peduli dengan Minhyun yang merengek tidak ingin ditinggal. Jonghyun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kekasihnya akan berubah menjadi bayi besar setelah 'aktivitas malam' mereka.

Jonghyun menghela napas melihat pantulannya di cermin kamar mandi. Leher, bahu, dada, Jonghyun bahkan yakin jika paha dan punggungnya pun bernasib sama, penuh dengan bercak merah keunguan hasil karya bibir dan gigi kekasihnya. Beruntung, hari ini jadwalnya kosong. Jika saja dirinya hari ini ada jadwal syuting Night Goblin, entah akan bagaimana nasibnya. Hyung-hyungnya pasti akan terus menggodanya. Membuatnya memerah permanen. Dirinya bersyukur mendapatkan hyung-hyung seperti mereka.

Fancam 2.0 : The Morning AfterWhere stories live. Discover now