Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : Gaje, OOC, Typo, Garing, dll
GaaHina
......
"Selamat pagi."
Senyum mengembang dari bibir tipis Hinata menyapa rekan-rekan kerjanya pagi ini.
Ia kemudian duduk dibalik meja kerjanya dan mulai menyalakan komputer. Jemari lentiknya bergerak diatas mouse, mencari file data yang akan ia kerjakan. Namun gerakan tangannya terhenti saat ia mendengar suara memasuki gendang telinganya.
"Pagi Hinata."
Merasa dipanggil Hinata mendongak kearah sumber suara dan tersenyum begitu mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Pagi Ino-chan. Wah kau cantik seperti biasa." Hinata membalas sapaan sahabat pirangnya dengan ditambah sedikit pujian.
"Terima kasih Hinata, aku tau kok aku memang selalu cantik." ujar Ino dengan sangat PD-nya.
"Yaa, selalu cantik sampai jadi biasa saja."
Mendengar ucapan Hinata seketika Ino memberengut sebal. "Ishh kau ini. Kalau tidak mau memuji ya tidak usah memuji. Sakit tau, rasanya tuh seperti habis diterbangkan keatas awan lalu dihempaskan kedasar jurang."
Hinata tertawa mendengar perkataan sahabatnya yang mengutip lirik lagu 'galau' yang sering ia dengar. "Tadinya aku memang ingin memujimu Ino-chan, tapi mendengar perkataanmu jadi kutarik lagi pujianku."
"Hahh lama-lama kau jadi menyebalkan seperti si panda." ujar Ino masih dengan nada merajuk.
"Hei, jangan samakan aku dengan panda tidak peka itu."
"Tapi kau memang makin mirip dengannya, makin nyebelin. Ahh kalian memang pasangan yang serasi."
"Ino." Hinata nengerucutkan bibir mendengar perkataan Ino yang ditelinganya terdengar seperti godaan.
"Hahaha... Satu sama." Ino tertawa bahagia karena bisa membalas sahabatnya. Sedang Hinata makin cemberut sebal. Si pirang itu memang paling bisa membalikkan keadaan.
"Sekarang siapa yang menyebalkan huh? Sudah sana kerja. Hush hush." ujar Hinata mengusir cantik sahabatnya.
Sudah diusir tapi Ino bukannya pergi malah semakin terbahak. "Aihh ciyee marah nih yee." goda Ino sambil mencolek pipi Hinata.
"Ihhh, Ino apaan sih." Hinata menggubris tangan Ino kesal.
"Ohh iya Hinata." Ino tiba-tiba teringat sesuatu. "Kau sudah tau kan kalau minggu depan sekolah kita mengadakan reunian akbar?"
"Iya aku tau." Hinata menjawab dengan malas.
"Aku dan Sakura akan kesalon dulu sebelum acara. Kau juga harus ikut. Oh iya jangan lupa ajak Tenten juga." ucap Ino.
"Tidak mau." jawab Hinata cepat.
"Oh ayolah Hinata, kita harus tampil maksimal untuk bertemu dengan senpai-senpai tampan kita dulu." ujar Ino bersemangat.
Hinata memutar bola matanya bosan. "Paling-paling kau mau mendekati senpai baby dolly kawaii hentai itu kan." kata Hinata asal jeplak membuat Ino berdecak tidak terima senpai tamvan idamannya disebut seperti itu.
"Hei dia punya nama Hinata, namanya Sasori bukan baby dolly, dia memang kawai tapi dia tidak hentai." Ino dengan berapi-api membela si senpai pujaan hati.
"Whatever..." jawab Hinata sambil mengendikkan bahunya.
"Selamat pagi semua."
Sebuah suara tiba-tiba terdengar dan menginterupsi kegiatan Ino, Hinata dan semua karyawan yang ada. Mereka sontak menoleh kepada objek yang menjadi sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married
Fanfiction"Hei, jangan samakan aku dengan panda tidak peka itu." "Kapan nikah?" "Aku mau punya anak." "Baru sadar sekarang, Dari kemarin kemana saja?" "Ayo kita bikin."