02

4.1K 605 11
                                    

Jisoo menimang-nimang tawaran yang ada di hadapannya kini. Dua orang berjenis kelamin sama yang ada di hadapannya kini tampak harap-harap cemas. Salah satunya dengan rambut kuncir dua tampak membuka mulutnya "Gimana, Kak Jis?" tanyanya.

"Hmm ...."

"Ayo dong Kak, tawaran aku aja!" ia berseru lagi.

"Enak aja, gue aja Kak! Bantuin gue." Kini satunya lagi membuka suara juga.

"Tunggu, tadi tawaran lo berapa Rin?" Jisoo menghadap pada adik kelasnya dengan rambut kuncir dua tadi, Yerin. "seratus lima puluh ribu ya?"

Yerin mengangguk. "Iya, Kak. Lagi krisis nih gue."

"Lo Jeong, berapa tadi?"

Sejeong tertawa kecil, wajahnya dibuat-buat sombong. "Dua ratus dong Kak."

"Oke, kalo gitu gue–"

"Jis, lo dipanggil ke BP."

Tiba-tiba keadaan kelas yang heboh menjadi sunyi mendengar kabar dari Nayoung, ketua kelas mereka. Pasalnya ini merupakan kali ketiga Jisoo dipanggil ke ruangan tersebut. Dan dua awalnya adalah karena ia ketahuan bertengkar.

Jisoo diam, dari ujung mata ia melirik Sowon sekilas. Wajah gadis berperawakan tinggi itu tampak sedikit memucat.

"Oke," jawabnya pelan.

"Jis, tunggu."

Jisoo mengernyit menatap heran Nayoung yang kini tampak gelisah.

"Apaan?"

"Lo disuruh bawa Sowon juga."
.

"Oh anak mommy udah pulang! Ayo siap-siap terus kita makan ya!"

Mino terbengong. Dalam batin ia berkata, Kok tumben!

Namun sedetik kemudian langsung mengetahui jawabannya kala melihat ayahnya yang sedang santai menonton tv.

Pantes anjir!

"Oh Min, kok kamu telat banget pulangnya?"

"Ha ... iya Pa, tadi nugas dulu," jawabnya asal.

Mino melirik sekilas pada Dara yang kini berkutat di dapur bersama Mbok Rita entah membuat apa lalu Taeyong yang ikut menonton apa pun yang ditonton ayah mereka.

"Jisoo mana, Pa?" tanya Mino yang kini menduduki sofa di samping Jaejoong.

"Di kamar dia. Kira-kira dia ada masalah apa ya, kok pulang-pulang langsung ke kamar gitu?"

"Jangan-jangan dia dapet surat panggilan lagi."

Jaejoong dan Mino serempak menatap horror Taeyong. Lalu sedetik kemudian mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.

"Melucu kamu, Yong!"

"Kagak mungkinlah! Jisoo mah keknya udah tobat dia, Yong."

"Iya ya, nggak mungkin juga Jisoo sebodoh itu."

Di sisi lain Jisoo yang kamarnya berada tidak jauh dari ruang keluarga mendengar semua percakapan itu. Jantungnya hampir saja melompat keluar saat Taeyong secara ajaibnya dapat menebak dengan benar. Kini ia kembali memutar otaknya.

Aduh, Jisoo benar-benar mati! Kalau Dara tahu dia dapat surat panggilan karena ketahuan berantem lagi, nggak ada yang tahu apa yang bakal dilakukan Mommynya itu!

Lagipula, semua ini nggak sepenuhnya salah Jisoo. Siapa yang mengira saat berantem maskernya bisa rusak dan copot? Lagian Jisoo juga nggak bakal tahu kalau ada yang ngerekam waktu dia dan Sowon lagi asyik-asyiknya ngehajar anak orang.

(Not) Sibling | Taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang