Lalu angin malam berlalu lalang.Tapi tak satupun yang menyampaikan jawaban.
Atas pesan yang ia titipkan.
Pesan yang sulit ia suarakan.
Bahkan lewat tulisan.
Perkara menunggu..
Ia bukan ahlinya
Namun nyatanya ia rindu
Meski sejatinya ia tetap ragu
Lalu ia biarkan hujan berlalu begitu.
Menghapus semua sisa sesak membelenggu.
Yang kini membuat nya tergugu, terpaku, dan membisu.
Maka ia berterimakasih untuk kesempatan mengenal lebih jauh sebuah rasa.
Sebuah rasa yang memberikan warna.
Yang menjadikan nya abu-abu.
Sebuah rasa tak kasat mata.
yang bahkan belum sempat ia beri nama.
Kini, semua nampak semu bak fatamorgana.
Sudah tidak alasan untuk mengenang.
Karena baginya, pergi ialah tualang.
Dan takdir yang akan mententukan pada siapa ia akan berpulang.
Sampai larut, ia masih hanyut dalam gelap.
Namun tak jua ia terlelap.
Akhirnya ia tahu,
Ternyata ia telah KELIRU.
YOU ARE READING
KELIRU
PoetryLalu angin malam berlalu lalang. Tapi tak satupun yang menyampaikan jawaban Atas pesan yang ia titipkan. Pesan yang sulit ia suarakan. Bahkan lewat tulisan. Perkara menunggu ia bukan ahlinya. Namun nyatanya ia rindu. Meski sejatinya ia tetap ragu. L...