Selamat datang dirumah asa ku. Kepingan imajinasi, perasaan, ego, cinta, kesakitan, dan unsur-unsur dari ranah hati yang ku coba untuk merajut menjadi satu didalam sastra hitam ku ini.
Untuk dia, sebuah hati yang beku. Sebuah tatapan mata yang dingin, menusukku terlalu dalam.
Aku menyebutnya horizontal, sedatar tatapannya, sebeku hatinya.
Sedangkan aku hanyalah sebuah lilin kecil yang dengan bodoh memilih mati untuk meneranginya, sekejap saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizontal
PoesíaAdalah kata yang tak sempat ku kabarkan Adalah airmata yang tak pernah kau lihat menggenang Adalah kisah tentangku dan angin yang mengikat perjanjian gelap Adalah sepi yang kerap membekukanku Adalah sendiri yang selalu menuntunmu hadir Mengoyak ku ...