BTS OneShoot [Hiatus]

My Neighbor

Annyeong...
Ketemu lagi sama aku...
Disini aku bakal buat cerita OneShoot tapi khusus ultahnya abang gue aja, aku updatenya.

Nggak usah basa basi, langsung hantam berait

Daeyun pov

Pagi ini ada tetangga baru diseberangku. Ya, walau rumah kami berseberangan. Dapat aku lihat bayangan dirinya yang tengah sibuk merapikan segala barang-barangnya yang belum tersusun rapi. Dari bayangan kaca jendelanya yang transparan.

Dia kelihatan seperti seorang pemuda yang baik dan rajin, aku cukup malu untuk mengatakan ini bahwa dia juga tampan.

Aku berniat untuk membuatkan dia sepiring kue dan mengantarnya kesana. Hitung-hitung untuk berkenalan dan cari-cari perhatian.

07.50 PM KST

Ting... Tong... Ting... Tong (kira-kira seperti itulah bunyi bel rumah)

Cukup lama aku menunggunya untuk membukakan pintu. Terdengar dari dalam suara langkah kaki yang terburu berjalan kearah pintu.

Dan

Klek...

Pintu terbuka dan berdiri seorang pria dengan tubuh jangkung tengah menatapku sinis.

Tanpa mengatakan apa-apa dia langsung membanting pintu dan membiarkan aku sendirian diluar dengan perasaan sakit.

Aku putuskan untuk membawa kembali pulang kueku, yang nantinya akan kuberikan pada anjing tetanggaku. Mungkin dia lebih pantas daripada dia.

At bedroom

Diatas ranjang sudah keberapa sekian kalinya aku mengubah posisi tidurku untuk mengusir rasa penasaran pada tetangga baruku.

Saat aku membalikan tubuhku ke posisi lain, mataku langsung menangkap sosok bayangan menyeramkan dari balik tirai orange di jendela kamar tetanggaku.

Karna jendela kamar aku langsung menghadap pada jendela kamarnya. Jadi, sedikit menyeramkan kalau tiap malam liat suasana kamarnya yang remang-remang.

Entah apa yang ada disana tiba-tiba bulu kudukku meremang karna ketakutan. Mataku terus menatap bayangan itu dan tanpa aku sadari bayangan itu merasakan sepertinya aku memperhatikannya sedari tadi.

Tiba-tiba tirai kamar itu terbuka dan memperlihatkan sosok itu penuh darah dan menyeringai padaku. Tangannya yang satu terangkat keatas dengan pisau belati penuh darah digenggamannya.

Aku langsung membalikan badan, sekuat mungkin aku harus menutup mataku melupakan apa yang barusan aku lihat dari jendela tetanggaku.

Keringat dingin terasa membasahi sekujur tubuhku, kutarik selimut hingga sebatas leher. Susah payah aku mengatur napasku. Berdoa semoga malam ini cepat berlalu.

Rasanya malam ini sangat panjang, apalagi aku baru saja melihat sosok mengerikan dari jendela kamar Hoseok-nama tetangga baruku. Aku tahu namanya dari bibi Goeun tadi sore saat aku mau pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan kue.

Tidak sengaja bertemu bibi Goeun dan menanyakan siapa nama pria yang baru pindah diseberang rumahku.

###

3 Minggu berlalu, dan sejak itu juga aku sudah tidak lagi melihat sosok itu dijendela kamar Hoseok.

Siang ini aku berencana untuk mendatangi Hoseok dan berkenalan dengannya. Aku jarangan melihatnya keluar rumah, ya walau aku pernah sekali melihat dia pergi saat malam hari dan pulang membawa gadis. Tapi, aneh setiap perempuan yang dibawa pasti hilang. Jika diperhatikan terus menerus dia kelihatan aneh dan mencurigakan.