Mengapa sekarang berubah?
Tidakah kau merasa ini janggal?-Sehun-
Semakin hari sikap Nari semakin dingin saja. Bukan hanya dengan Sehun, tetapi dengan semua orang yang mengenalnya. Peristiwa ini tentu saja membuat orang terdekat kelimpungan.
Seperti biasa Nari pada sore hari yang cerah tengah mendengarkan musik, di atas kasur ia bergelung dengan selimut. Orang di rumah menatapnya aneh dari tadi semenjak pulang sekolah Nari langsung memakai selimut tebalnya. Tante Risa juga sudah memeriksa kondisinya dan ya, dia tidak demam sama sekali. Lalu apa alasannya dia bergelung dengan selimutnya?
"Huaah laper!" seru Nari setelah menyanyikan satu lagu dari SVT.
Dia menyibak selimut di tubuhnya dan turun ke bawah untuk meneguk segelas air es dan tentu saja mengambil beberapa camilan.
Setelah sampai di dapur dia langsung mengambil gelas dan menuju ke arah kulkas untuk mengambil air es.
"Nari." Nari menoleh melihat laki laki sudah berdiri tegap di sampingnya sembari menatap aktivitas Nari. Nari tidak terlalu peduli dia kembali ke aktivitasnya.
"Lo ngomong sama gue lo kenapa?" tegas lelaki itu. Dia sudah tidak bisa menahan kesabarannya lebih lama lagi melihat sikap Nari aneh belakangan ini.
Nari hanya membalasnya dengan tatapan penuh tanya sebelum dia menegak air di dalam gelasnya.
"Lo itu kenapa? Belakangan ini lo diemin semua orang terutama gue, lo gak kaya dulu lagi, biasanya lo cerewet. Buat apa gue di hidup lo kalo cuma jadi kacang goreng doang mah?" tanya pria itu. Apakah kalian tahu siapa dia? Ya, dia Sehun pria yang merangkap sebagai pacar Nari.
Nari mengerjapkan matanya kemudian kembali membuka pintu kulkas dan mengambil beberapa camilan. "Dulu mah perang." ucapnya.
Sehun tidak habis pikir. Ucapannya yang seserius ini dia anggap main main? Tidak kah dia merasa aneh dengan hubungan mereka yang agak senggang sekarang.
Nari mengabaikan tatapan menusuk dari Sehun. Gadis itu berjalan ke ruang TV sambil menenteng beberapa camilan bersamanya termasuk segelas air minum.
Dia terus berjalan sembari mendengarkan Sehun yang terus mengoceh di belakangnya sampai akhirnya ia mendengar satu kalimat keramat dari Sehun yang membuat amarahnya tersulut.
"Kalo kayak gini terus kita putus aja!" bentak Sehun.
Nari meremas gelas yang berada di tangannya hingga pecah dan tangan Nari berdarah. Sakit?
Memang sakit, tapi lebih sakit lagi melihat sikap Sehun yang sangat tidak tahu diri itu.
Lagi, Nari berusaha meredam amarahnya. Ia harus mengontrolnya agar tidak terjadi keributan sekarang.
Sehun terdiam sejenak melihat gelas yang berada di tangan Nari bisa pecah begitu cepat setelah dia mengatakan kata 'putus'. Tidak mau berlama lama berdiam diri, dia berjalan menghampiri Nari yang sedang memejamkan matanya.
Ia hendak memegang tangan Nari yang berdarah. "Nari lo kenapa? Sini biar gue obat---"
Kalimat Sehun langsung terputus kala Nari menepis kasar tangan Sehun yang hendak memegang tangannya. Sekali lagi, ia memejamkan matanya untuk mengendalikan emosinya.
Perlahan ia membuka mata, menarik napasnya dan menghembuskanya dengan tenang lalu berkata sebelum naik ke lantai dua menuju kamarnya "Yaudah kalau itu memang mau lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath - Osh
FanfictionENDING [PRIVATED ON SOME CHAPTHER] When obsession becomes love *Sehun I want to have seven wifes. But after she comes, bring my heart away. The desire suddenly dissapeard. I like she so much. When her go, i'm lost she. I realize that my race against...