"Hai Pak bupati Kok ngelamun gitu, mikirin rakyat ya" ucap rinaldi dengar irama mengejek. Kalimat seperti itu sudah membuat telinga dika bosan untuk mendengarnya.
Merasa diremehkan dika pun membalasnya dengan kalimat sombong "iyalah pemimpin tu Kan memikirkan rakyatnya bukan perutnya".
"Emank lo yakin Semua pemimpin begitu, Indonesia aja Kau liat sendiri pejabatnya tambah Kaya sedangkan rakyatnya mati kelaparan." Tanya rinaldi dengan wajah yang Tiba-tiba berubah menjadi serius.
Sudah menjadi kebiasan dika dan rinaldi membicarakan masalah politik. Tak heran jikalau keduanya paling muncul dalam pelajaran ppkn dan sejarah saat belajar di kelas.
"Kejadian seperti itu terjadi Karena pemimpin kita masih sangat kurang dalam ilmu agama. Makanya kalau anta mau jadi pemimpin cukupkan dirimu dulu dengan ilmu agama, Baru belajar ilmu politik." Jawab dika sambil menepuk pundak sahabatnya.
"Ya harus. Itu Kan salah Satu syarat jadi pemimpin. Ngomong ngomong hubungan lo sama aisyah gimana? Tanya rinaldi. Mendengar nama aisyah jantung dika langsung berdetak kencang. Aisyah Adalah bidadari yang selalu menghiasi pikiran dika, sampai sampai dika memikirkan aisyah dalam shalat sekalipun.
Gimana guys? Bagian pertamanya. Seru Kan?. Ya walaupun bahasanya kurang bagus Wajar aja Karena gue bukan sastrawan yang ahli dalam mengolah kata. Dan jangan lupa dukungan Dari kalian Ya guys. Dan apabila Ada kritikan silahkan di coment aja, gue dengan senang Hati Akan mendengarnya.