18 februari 2018

3 2 0
                                    

"Ahra, bangun sayang ini sudah siang."

Suara seorang ibu yang mencoba untuk membangunkan putrinya.

"Ini kan hari minggu eomma."

Suara mungil khas bangun tidur dari ahra.

"Bangunlah sebentar, tolong antarkan kue beras ini kerumah tetangga baru kita."

"Tapi eomma aku masih sangat mengantuk, antar saja sendiri."

"Sebentar saja sayang, setelah itu kau bisa tidur lagi."

Ahra mengenduskan nafasnya kasar, "Baiklah."

Dia bangun dari tempat tidurnya dengan rambut dan wajah khas bangun tidur.

Eommanya tersenyum melihat kelakuan putri bungsunya itu.

Kemudian dia bergegas pergi menuju kamar mandinya hanya untuk mencuci muka dan menggosok gigi saja.

-----

Ting...tong...Ting...tong...

Berkali-kali Ahra memencet bell disebelah pintu rumah besar berdesign ala-ala Eropa yang tidak lain adalah rumah tetangganya.

"Permisi, apa ada orang didalam? Aku Jung Ahra tetangga barumu, aku hanya ingin mengantar kue beras buatan eommaku ini untuk menyambutmu."

Masih tidak ada jawaban dari dalam.

"Apa tidak ada orang ya didalam,"

Ahra mengendus kesal.

"Baiklah aku pulang saja, nanti sore aku kesini lagi."

Hampir saja Ahra memutuskan untuk pulang, tapi ternyata dia mempunyai ide gila untuk mencoba membuka knok pintu rumah tetangganya itu.

Ceklek.

"Ternyata pintunya tidak dikunci."

Tanpa permisi Ahra segera masuk kedalam rumah sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan keadaan rumah, dia takut jika tiba-tiba ada orang didalamnya.

Setelah dia rasa sudah tidak ada orang, dia kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah itu.

"Baiklah aku taruh disini saja kuenya."

Dia menaruh sekotak kerdus berisi kue beras lezat yang masih hangat buatan eommanya itu di meja tamu rumah tetangganya.

Dia memandangi sejenak kue-kue lezat itu.

Tak lama kemudian tangan jahilnya itu mulai mengambil salah satu kue yang masih hangat dengan kepalanya menoleh ke kanan kiri, memperhatikan keadaan sekitar.

"Aku cicipi saja satu, lagian tidak ada orang disini."

Dia mulai melahap kue itu.

"Enak sekali, kenapa eomma harus membuatkan kue ini hanya untuk tetangga baru saja."

Belum habis kue dimulutnya, dia mengambil satu lagi kue beras lezat itu.

Dia melahapnya lagi.

Saat sedang mengunyah kue keduanya itu, tiba-tiba dia mendengar langkah kaki yang masuk kedalam rumah.

Spontan saja dia tersedak.

Uhuk...uhuk...

Dia merasa bingung, harus bersembunyi atau bagaimana. Tapi tidak disangka, dia malah pergi ke dapur untuk mencari minum karna habis tersedak tadi.

"Hey, siapa kau?"

Suara berat seseorang berhasil membuat Ahra terkejut dan,

Byurr...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mingyu Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang