- Bagian 1 -

73 8 10
                                    

Masih belajar nulis.

Kalau ada salah kata. Tolong kasih saran ya trims.

- - - -

"Kan udah mama bilang, jangan pacaran. Kamu tetap aja masih ga nurut sama mama." ujar mama dengan muka sangat kesal memarahi mutia

"Tapi ma, dia itu setia sama aku. Cuma ada cewe ganjen aja yang lagi deketin dia.. ihhh pingin ku pukul aja mukanya." jawab Mutia sambil meremas handphonenya.

"Yaudah lah itu terserah kamu."
"Kamu udah besar, udah tau mana yang baik dan yang buruk."ujar mama.

Yaa.. Namaku adalah Mutiara kalau disekolah biasa dipanggil Mutia. Aku sekolah di SMA Senja kelas 12. Punya pacar yang bandel amat. Namanya Siwarna Pratama. Dia udah kuliah, jadi aku gabisa lihat dia main sama siapa disana.

- - - -

Tring Tring

Suara handphone Mutia berbunyi terus - menerus. Sehingga Mutia tidak fokus untuk belajar.

"ihh.. Apasih ini dari tadi kok bunyi terus."
"Lama - lama gua banting juga nih handphone!"
"Haa!! 79 pesan belum terbaca?!"
"Pasti dia mau minta maaf ke gue."

Dibukalah pesan tersebut oleh Mutia.

Warna

Hey! Aku minta maaf.
Aku tau kalau aku salah.
Aku bisa perbaikin lagi hubungan kita.
Yang bales dong!
P
P
P
Hey!
Udah tidur?
Apa masih belajar?
P
Yaudah deh.
Goodnight Cantikku :)

"Hahaha.. Lucu, ngapain minta maaf ke gue."
"Bodoamat deh sekarang."
"Biar dia tau rasa. Emang gak sakit apa diselingkuhin!"
"Gue juga bisa selingkuh!" ucap Mutia dengan muka ngeselin.

'Gila emang ya, gue nulis pesan banyak cuman di read doang.' batin Warna yang kesal dengan sikap cueknya Mutia.

*keesokan harinya*

"Mutiaaa!! Bangun dicariin temanmu tuh di depan" teriak mama Mutia dengan sangat kencang.

Seketika Mutia terkejut dan langsung bangun membersihkan kamarnya yang berantakan.

"Iyaa maa habis gini Mutia turun." jawab Mutia sambil menata kasur

Mutia melihat ke arah bawah dari jendela kamar Mutia. Ada mobil klasik putih terparkir didepan rumah Mutia.

Dia heran mobil siapa itu.
Mutia turun ke bawah menuju ke dapur mencari mamanya.

"Siapa ma yang cariin Mutia?" tanya Mutia.
"Lihat aja didepan sana." jawab Mama.

Mutia pun keluar menemui temannya yang didepan. Dan ternyata dia adalah Warna.

Jangan Hijrah SendirianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang