Awal Kedekatan

42 6 12
                                    

Handphone Miyuki berbunyi, membuat gadis itu meraih benda yang terletak di meja belajar nya itu dan mulai membacanya.

Handphone Miyuki berbunyi, membuat gadis itu meraih benda yang terletak di meja belajar nya itu dan mulai membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miyuki mengacuhkan pesan oleh nomor yang tak di kenal nya itu dan kembali merapikan tempat tidurnya.

Handpone nya kembali berbunyi, kali ini sebuah panggilan masuk dari nomor yang tak di kenal iu. Miyuki tidak menjawab panggilan itu.

Lima...
Empat...
Tiga...
Dua...
Satu...

Sudah 5 kali nomor itu menelponnya, dan akhirnya Miyuki mengangkat panggilan dari nomor tersebut.

"...." tidak ada suara di antara mereka berdua.

"HEI!!" suara dari nomor asing itu mengagetkan Miyuki, membuat gadis itu terkejut dan menjauhkan telinganya dari handphone nya itu.

"Aku sudah di taman sekarang, datang lah" suara itu melanjutkan.

"Maaf ini siapa?" Miyuki mulai memberanikan diri untuk bertanya.

"Ini aku cerewet, apa kamu tidak mengenali suaraku yang bagus ini?"

"Cerewet?" tanya Miyuki polos.

"Huh... Ini aku Akira."

"Oh" jawab Miyuki singkat

"Reaksi apa itu? Cepat lah datang aku membutuhkan bantuanmu."

"Tapi ak-..." suara Miyuki terpotong.

"Sudah, datang saja, jangan banyak tanya. Sudah dulu ya" Akira menutup telephonenya.

-ooOoo-

Miyuki berjalan menuju taman yang tak jauh dari rumahnya, dia melihat seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya sedang duduk di salah satu kursi taman itu.

"Ada apa?" tanya Miyuki

Laki-laki itu menatap Miyuki yang sekarang sudah berdiri di hadapannya.

Gadis itu memakai gaun berwarna biru laut yang panjangnya di bawah lutut, memadukannya dengan kaos kaki putih panjang dan memakai flat shoes yang senada dengan warna gaunnya. Rambutnya di ikat ekor kuda dan tersisa beberapa helai rambut di samping kedua telinganya menambah kesan sederhana gadis itu.

"Hei...!!" Miyuki melambaikan tangannya di depan wajah Akira, membuat laki-laki itu tersadar dari lamunannya itu.

"Kenapa kamu menyuruhku datang kemari?" tanya Miyuki lagi.

"Ibuku memintaku untuk membeli beberapa bahan makanan, tapi aku tidak tau. Jadi aku mau kamu membantu ku memikirkannya. Bagaimana? Kamu mau kan? Ku mohon"

Miyuki kaget mendengar ucapan Akira, tawanya pun menyembur keluar.

"Kenapa malah ketawa?"

"Baiklah aku akan membantu mu" jawab Miyuki sambil tersenyum.

THE STORY OF FIVE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang