Beginning

36 1 0
                                    

Langit hari ini bersinar cerah. Bunga-bunga Sakura bermekaran. Banyak juga bunga-nya berguguran ke jalanan, seperti guyuran hujan. Hmm.. udaranya bercampur dengan wangi bunga. Tidak ada hari yang baik selain hari ini. Yah, hari ini aku ada janjian dengan Hwang Minhyun, tetangga depan rumah, dan juga senior di kampusku. Dia adalah pria yang tampan, pintar, baik hati, dan ramah. Saking ramahnya, dia juga ramah kepada semua wanita, terkecuali aku. Dia menganggapku sebagai junior kampus dan anak tetangga, tidak lebih. Pernah aku meminta berkunjung ke rumahnya, tapi tidak diizinkan, tetapi berbeda dengan wanita lain, dia mengundang mereka. "Apa bedanya mereka denganku? Aku juga wanita," pikirku. Rasanya kuingin marah kepada Minhyun, tapi apalah daya, aku bukan siapa-siapa, bahkan bukan pacar atau kekasihnya. Aku hanya bisa berdoa semoga hati Minhyun terbuka dan melihatku sebagai wanita, bukan junior kampus atau anak tetangga. Tak lama, lusanya dia meneleponku.

"Halo, Soo Hee-sshi,"

"Hai, ada apa meneleponku malam-malam? Tumben sekali menelepon jam seperti ini. Biasanya kau menelepon siang hari, itu hanya untuk meminjam kartu perpustakaanku,"

"Begini, besok kamu ada acara?" Omo.. kenapa menanyakan itu?

"Tidak ada, tapi jam 8 malam aku harus pergi,"

"Kemana kamu pergi? Ke Jeju? Busan?"

"Tidak, aku pergi ke luar negeri,"

"Kemana? Jepang? Macau?" Omo... tumben tanya begitu detail.

"Hmm.. kasih tahu nggak ya?"

"Baiklah, jika itu rahasia, aku..."

"Aku pergi ke Bangkok. Ingin berlibur. Kamu tahu kampus kita libur 1 bulan, jadi aku ingin jalan-jalan,"

"Jauh sekali. Kenapa gak ke Jeju? Di sana juga tak kalah bagus,"

"Aku sudah bosan keliling Korea. Apalagi Jepang & Macau, biaya jalan-jalan & biaya souvenir sangat mahal,"

"Oh begitu. Baiklah, besok datang ke studioku ya. Jam 12 siang. Nanti kukirim alamatnya. Sampai jumpa." langsung dimatikan.

Heol... singkat sekali. Yah begitulah percakapanku dengannya. Untungnya aku sudah mengemasi koperku. Akhirnya, tiba juga hari ini. Aku berdandan cantik, layaknya seperti ingin pergi berkencan. Aku juga pergi lebih awal karena aku ingin menunggu nya. Mungkin bisa menjadi kejutan. Sepanjang jalan hatiku gugup karena memikirkan apa yang dipersiapkannya untukku. Bisa jadi dia memberiku hadiah atau makan siang bersama. Ah.. jangan terlalu mengkhayal, Soo Hee, nanti kau jatuh.

Sesampai di studio, aku berencana bersembunyi di balik pohon sakura yang ada di depan halaman studionya, supaya aku bisa mengintip apa yang dilakukannya. Tak lama aku bersembunyi, Minhyun datang, tapi tidak sendiri. Dia bersama orang lain. Bukan "Noona"nya, tapi bersama seorang wanita cantik. Heol... percuma saja aku datang, pasti aku diabaikan lagi. Saat kuingin berbalik keluar, handphone-ku bergetar, tandanya ada panggilan. Tertera sangat jelas sekali, nama "Minhyun sunbae" yang meneleponku.

"Soo Hee-sshi, kamu sudah bersiap kah?"

"Hmm", kali ini aku berbohong kepadanya.

"Baguslah. Aku sedang bersiap-siap juga untuk menyambutmu. Oh ya, apa perlu kujemput? Pasti barang bawaanmu banyak,"

Omo.. sok ramah kali, "Ah tidak usah jemput. Aku bisa sendiri. Okay, aku tutup ya. Mau jalan nih."

"Hati-..." ku langsung matikan hp-ku. Kuingin tahu rasanya perasaannya saat kumatikan tadi. Akupun berbalik badan dan bersembunyi lagi.

~Di Studio~

"Minhyun, bagaimana? Dia sudah jalan kah?"

"Sudah, eomma."

I Just Want YouWhere stories live. Discover now