Season 1 | 18 - Quality Time

3.4K 102 3
                                    

Mulmed : L.O.V.E by Michael Buble

*****


Vanya terbangun dengan rona bahagia yang begitu terpancar indah di wajahnya. Menatap jemari manis kirinya yang kini terlihat sebuah cincin yang melingkar dan semakin memperjelas status sosialnya. Kini Vanya Harari resmi menjadi tunangan dari Dievo Ragas, akan banyak yang lebih memperhatikan dirinya dari sudut pandang yang beragam, sebagian akan memandang secara positif dan akan ada yang memandang dirinya dari sisi negatif.

Tetapi seorang Vanya tidak akan mau mempedulikan semua itu. Dia sudah terbiasa dengan keadaan itu sejak kecil. Dengan nama Harari yang dibawanya pada nama belakang menjadi penyebab utama untuk semua tatapan iri dan juga tatapan nanar menusuk hatinya.

Sinar mentari yang menerobos masuk ke dalam kamarnya telah berhasil memberi kehangatan pagi bagi tubuh indahnya. Seakan tidak ingin beranjak dari posisi semula yang berdiri tepat di depan jendela dan menatap ke arah luar, sementara dirinya hanya ingin menerawang jauh memikirkan sekelumit kehidupannya. Jika saja Dievo tidak mengirimkan sebuah pesan singkat ke ponsel miliknya, mungkin dia tidak akan sadar sudah memiliki janji penting untuk pergi bersama tunangannya yang tampan itu.

***

Vanya menghabiskan waktu selama tiga puluh menit untuk mempercantik dirinya. Kini dia sudah siap menanti kedatangan Dievo. Pikirannya kembali menerawang entah memikirkan tentang hal apa, tetapi kini satu yang perlu Vanya sadari, dia telah memiliki Dievo sebagai seseorang yang begitu mencintai dirinya sehingga dia tidak perlu mencari kepuasan dari pria mana pun.

Terdengar suara pintu terketuk "Tok-tok-tok." Vanya melangkah dengan senyum yang mengiringi dirinya menuju pintu utama. Betapa bahagia dirinya mendapati Dievo sosok pria tampan yang begitu memanjakan dirinya selama ini sudah tersenyum dengan indah padanya.

"Selamat pagi calon nyonya Ragas," ucap Dievo. Dia menarik indah bibirnya yang mempesona dan memunculkan senyuman yang mampu membuat ribuan hati bergetar hebat.

"Kenapa memanggilku seperti itu? Aku kan jadi malu," ucap Vanya. Kini kedua pipinya merona dan terlihat begitu manis.

"Bukankah kamu memang calon nyonya Ragas? Secepatnya kamu akan menikah denganku kan sayang?" tanya Dievo. Dia menggoda Vanya dengan suaranya yang begitu terdengar seksi.

"Secepatnya?" tanya Vanya. Dia terkesiap mendengar Dievo mengatakan satu kata itu, yang membuat jantungnya bergedup dengan tidak beraturan.

"Iya kalau perlu kita menikah besok pagi Vanya," jawab Dievo. Dia berbicara dengan suaranya yang nge-bass dan seksi.

"Apa kamu serius? Apa akan secepat itu Dievo?" tanya Vanya. Kedua matanya membulat dan kini nampak sedikit kepanikan di dalam sorot matanya.

"Maaf aku membuatmu kaget ya. Aku memang sangat ingin menikahimu secepatnya, tetapi aku tidak akan menggelar acara penting kita dengan sangat mendadak. Aku hanya menggodamu saja sayang," jawab Dievo. Dia mengecup kening Vanya dengan mesra.

"Jangan menggodaku seperti itu Dievo. Kamu membuat aku malu," ucap Vanya. Wajahnya kini nampak semakin merona bagaikan udang rebus.

"Maaf. Tapi kamu terlihat begitu menggemaskan ketika sedang gugup," ucap Dievo. Dia mengangkat wajah Vanya yang tertunduk.

ANOTHER LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang