29. I CAN'T

1.3K 134 13
                                    

"Nari-ah.."

"Hm?"

"Kemarin aku dengar, bibimu sudah mendaftarkan mu untuk bekerja di Australia"

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat tetangga kita yang bernama Paman Kim Hyun Joong? Yang merantau ke Australia dan berhasil membangun restoran Korea disana?"

"Eoh."

"Nah, bibimu akan menitipkan mu untuk bekerja di restoran Paman Hyun Joong. Itu kata ibuku, entah benar atau salah. Sepertinya, bibimu mulai mencari mu lagi, Nari-ah"




Entah mengapa kata-kata Yeri tadi masih terngiang saja dikepala Nari.

Yeri sendiri adalah mantan tetangga Nari sekaligus teman masa kecilnya dulu. Rumah mereka juga dekat waktu itu. Dan dengan kebetulan mereka baru bisa bertemu kembali ketika memasuki SMA yang sama, bedanya, Yeri anak IPS, sedangkan Nari anak MIPA. Walaupun begitu, keduanya masih rukun dan masih sering mengobrol. Biasanya mereka akan mengobrol mengenai lelaki, fashion, atau bahkan tentang pelajaran. sayangnya, topik pembicaraan mereka tadi seakan menohok Nari, gadis itu benar-benar heran dengan bibinya, kenapa suka sekali mempersulit hidup Nari?

bagaimana pun juga, Nari harus makin pintar bersembunyi agar bibinya tidak bisa menemukan dia. Dengan begitu, Nari tidak akan dikirim ke Australia untuk bekerja disana. Nari mau di Asia saja, belajar disini, kuliah kalau perlu. Ia tidak mau bekerja hanya dengan ijazah SMA. Jangan sampai.

satu lagi, Nari benar-benar takut kalau bibi nya tau dimana Nari tinggal, mungkin mulai sekarang Nari harus makin menjaga diri dengan tidak sering keluar. Bahkan, Nari akan slalu memakai jaket, atau topi kalau perlu, agar sang bibi tidak mudah mengenalinya.

Sementara ini Nari aman, karena ia sedang berada disekolah, sekarang sedang jam pelajaran matematika, tapi gadis itu malah memikirkan hal-hal lain yang akhir-akhir ini memberat kan kehidupannya.

Ketika Nari bengong dengan semua pikirannya, tiba-tiba ponselnya bergetar, menandakan ada pesan masuk, lantas Nari membuka pesan tersebut dengan sangat hati-hati, sambil sekali-kali melirik guru garang yang sedang berdiri menjelaskan didepan sana,

klik!

From: Gembul Hoon
Nari-ah, nanti malam aku pulang jam tujuh! Kita bisa bicara seperti maumu!

Nari tersenyum kecil kala membaca pesan tersebut, entah mengapa rasanya senang saja bisa melihat Jihoon lebih awal. Ketika gadis itu hendak membalas pesan Jihoon, tiba-tiba ponselnya bergetar lagi,

From: Gembul Hoon
Oya, bagaimana kalau nanti malam makan samyang? Aku lagi ingin makan itu!

Nari pun membalas,

Eoh, arrasseo!

Aku dua porsi yaa? Kau makan juga, oke?

Eoh!

Aku tunggu nanti malam

Iyaa cerewet..

Sekolah yang rajin!

Arra!


Setelah pesan Nari terkirim, Jihoon tidak membalas lagi.

Nari menghela nafasnya, ia khawatir, tentang bagaimana respon Ji-hoon nanti kalau ia dengar keputusan Nari. Tapi ya sudah lah. Kalau Jihoon benar-benar mengerti Nari, ia pasti bisa menghargai keputusan nya.


--


Malam pun datang, dan kini Nari hampir selesai menyiapkan makanan berkuah yang Jisung pesan siang tadi. Dan.. Nari juga sudah belanja samyang pesanan Jihoon. Sekarang, tugas Nari adalah duduk disofa, buka buku, belajar, sambil menunggu member pulang.

Oh iya, Nari juga sedang merebus air hangat untuk persiapan handuk-hangat pesanan member.

Setelah kurang lebih 3 jam menunggu, akhirnya bel rumah pun berbunyi disusul suara ribut sebelas pria yang memasuki rumah. Seperti biasa, Jisung yang pertama kali masuk sambil membopong Sungwoon yang seperti nya amat sangat kelelahan.

Nari yang melihat itu hanya tersenyum pahit, "apa fans mereka tahu idolnya slalu kelelahan seperti ini?" Gumamnya pelan.

"Ya! Nari!" Tiba-tiba Seung-woo memanggil nya sambil menunjuk koper kecil yang ia seret dari tadi, "bawakan ini, tolong" ujarnya sambil meletakkan koper itu ditempat.

"Ah iya baik" Nari mengangguk sambil mengambil alih kopernya, sebelum gadis itu beranjak, tiba-tiba Jihoon dari belakang merangkul bahunya sambil tersenyum, "mau makan dimana?"

"Kamarku" jawab Nari singkat, sambil menyingkirkan tangan Jihoon yang terlampir di bahunya, "aku sibuk, kau masak dulu samyang nya, oke?"

Tanpa menunggu sahutan dari jihoon, Nari sudah berlalu mengikuti member yang memasuki rumah. Seperti biasa, satu per satu dari mereka akan berteriak meminta ini dan itu, jadi Nari harus stand by sementara waktu sambil membiarkan Jihoon memasak samyang nya.

"Dasar bayi-bayi manja!" Geram Jihoon ketika melihat member Wanna One berteriak minta ini itu pada Nari yang bolak-balik berlari sambil membawa barang yang mereka butuhkan.












To be continue

Hai>< maaf udh lamaaaa banget ga update.. sibuk soalnya😂 biasalah mau UN😂 btw minta doa nya semoga semuanya sukses, bisa masuk univ yang diinginkan, dan sekali lagi minta maaf buat keterlambatan nya, semoga kekecewaan kalian bisa terobati setelah baca ff abal-abal ini😂😂😂

See u

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang