“Wah, kita bertemu lagi ya.”
Jennie mati-matian berusaha mengabaikan sapaan dari pemuda yang sebenarnya tidak pernah ia harapkan untuk berjumpa dengannya lagi. Pasalnya, pemuda itu merupakan tersangka dari kasus Jennie yang keracunan tempo hari. Iya, pemuda itu adalah Min Yoongi. Jennie yang tampaknya sedang sial, lagi-lagi menjadi make-up artist untuk Yoongi yang akan tampil menjadi bintang tamu di suatu acara.
Jujur saja. Sejak kejadian Yoongi yang melakukan percobaan pembunuhan padanya, Jennie merasa begitu takut untuk bertemu kembali dengan pemuda itu. Meski pun sebenarnya, Yoongi belum tentu merupakan dalang dibalik Jennie yang menderita keracunan, tapi siapa yang tahu kan?
Jika mengingat perbuatan kejinya terhadap Yoongi di masa lalu, Jennie tahu bahwa apa yang dilakukan Yoongi padanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kejahatannya pada masa itu. Selain itu, entah mengapa Jennie masih dapat melihat sesuatu pada tatapan Yoongi yang seolah menyiratkan perasaan tidak tega dibalik sorot mata penuh kebenciannya. Apakah mungkin jika Min Yoongi masih memiliki hati hingga ia tidak akan tega melakukan hal yang lebih kejam pada Jennie?
“Jennie Kim, bisakah aku mengenakan foundation yang memiliki shade lain? Aku tidak ingin tampak terlalu pucat di depan kamera. Aku bukan orang sakit.” Suara Yoongi membuyarkan lamunan Jennie.
Untuk sejenak, Jennie hanya memandangi Yoongi dengan tampangnya yang terlihat bodoh. Kemudian, wanita itu menganggukkan kepalanya seraya mengambil botol foundation yang lain.
“Merk yang itu saja.” Yoongi mengacungkan jari telunjuknya pada sebuah botol foundation dengan merk yang berbeda dari pilihan Jennie.
Jennie mengerutkan keningnya. Mengapa Yoongi rewel sekali sih? Hanya masalah foundation saja ia inginnya yang macam-macam. Namun, wanita itu tidak berani membantah keinginan Yoongi. Ia lebih memilih untuk menurut pada Yoongi dan mengambil botol foundation yang diinginkan oleh Yoongi.
Jennie membasahi beauty blender miliknya. Ia memoleskan foundation di wajah halus dan pucat milik Yoongi, kemudian meratakannya menggunakan beauty blender yang sudah dibasahi. Ketika Yoongi menutup matanya, Jennie dapat sedikit bernapas lega karena untuk sesaat terhindar dari tatapan Yoongi yang terkesan mengintimidasi.
Namun, kala Yoongi membuka kedua matanya dan menatap lurus ke arah Jennie, wanita itu hanya mampu melirik ke arah lain. Di depan sosok yang dahulu pernah ia bully, entah mengapa nyalinya menciut dengan mudahnya. Ironis sekali. Padahal, di masa lalu ia bagaikan ratu yang mampu membuat siapa pun tunduk pada kuasanya. Yah, hidup memang seperti roda yang dapat berputar dengan begitu mudah.
“Kau sudah menikah?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Yoongi hampir saja membuat Jennie tersedak. Jennie benar-benar tidak menyangka bahwa Yoongi akan bertanya secara blak-blakan seperti itu.
Jennie menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia takut, jika dirinya jujur maka hal itu akan membahayakan keselamatan Raesung dan Daniel yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan masa lalunya.
“Mengapa tidak menjawab? Sebagai teman lamamu, wajar saja kan jika aku menanyakan hal ini padamu? Aku tentu penasaran dengan perkembangan hidupmu.”
Kebiasaan lama Jennie yang sering melemparkan senyuman sinis nyaris saja terulang. Teman lama. Ha. Lucu sekali. Apakah tindakannya yang menyakiti dan menghancurkan hidup Yoongi merupakan hal biasa yang dilakukan oleh teman lama?
“Jennie Kim, kalau aku bertanya padamu berarti kamu harus menjawabnya.” Yoongi bicara dengan suaranya yang terdengar begitu rendah, membuat bulu kuduk Jennie bediri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓
Truyện NgắnCerita ini dalam mode private. Min Yoongi dan Oh Sehun tidak pernah mengira bahwa takdir akan mempertemukan mereka kembali dengan sosok yang sudah menghancurkan diri mereka di masa lalu, Jennie Kim. Di sisi lain, Jennie Kim bukan lah sosok yang sama...