Tanpa berbicara sepatah kata pun, aku langsung pergi ke kamar ku untuk berfikir dengan tenang.
"Hampir setahun aku sekolah disitu, dan tanpa ku ketahui ternyata aku 1gedung dengan buronan nomor1 didunia,
...tapi... Kenapa dia harus kesekolah ku? Apa yang ingin dia lakukan disekolahku?... Apa jangan jangan..
Karena aku adalah adik dari kak jay salah satu agen FBI yang sedang menjalani misi untuk menangkapnya, jadi dia ingin memata matai ku?! Ya Tuhan! Aku harus waspada mulai sekarang disekolah.
Setelah aku berfikir dengan jernih, aku mengetuk pintu kamar kak jay,
.
.
"Maaf kak, mungkin ini adalah pertama kalinya kakak ngelarang cessa, dan ini juga akan menjadi pertama kalinya cessa ngebantah larangan kakak" ucap ku pada kak jay.
"Kenapa cessa? Bahkan setelah kakak kasih tau kamu rahasia besar ini, kenapa kamu gak mau dengerin kakak? " tanya kak jay seolah lelah menasehatiku.
"Karna... Teman teman aku ada disana kak! Mereka gak tau apa apa soal ini, kalau terjadi sesuatu sama mereka gimana? Pokoknya aku gak akan biarin mereka tanpa aku kak karna kapan aja bahaya bisa nimpa mereka" jawabku menjelaskan pada kak jay.
"Oke.. Kalau itu alasan kamu kakak hargain. Tapi janji sama kakak kamu boleh nolongin atau bantuin teman teman kamu.Tapi ingat...
Keselamatan kamu itu yang pertama! Pikirin diri kamu sebelum orang lain." cetus kak jay pada ku.
"Ia kak" jawabku singkat pada kak jay.
.
.
.
Hari telah berlalu..
Dan matahari telah terbit aku sudah berada di sekolah..
"Wahh... Malam minggu nih..kita gak ada rencana jalan jalan gitu?" ucap caca pada kami
"ia benar.. Kita gak pernah makan malam bareng sebelumnya" cetus darren
"Yaudah nanti malam aja gimana??" tanya asihta
"Setuju! " teriak caca, dan kami semua setuju dengan saran asihta. Tapi tidak dengan ken.
Lalu ken berkata "maaf.. Aku..
Tiba tiba tristan memotong pembicaraan ken "gak.. Bisa.. Aku.. Sibukk..
Gak ada alasan kayak gitu lagi. Ini untuk pertama kalinya ken.. Lo hargain dong, lo jantan.. Yang cewe aja bisa" ucap tristan
"Yaudah gue usahain" jawab ken.
"Emang di luar lo sibuk apa sih ken?"
Tanya ku penasaran
"Sebenarnya gue harus ngurus nenek sama nyokap gue dirumah sakit, dan gue kerja paruh waktu jadi pelayan di restaurant" jawab ken.
"Kalau boleh tau ayah kamu dimana?" tanya darren yang mulai tertarik dengan pembicaraan ken.
"Bokap gue udah lama gak ada" jawab ken dengan singkat.
Mendengar jawaban itu kami langsung merasa iba pada ken yang harus mandiri merawat ibu dan nenek nya sendiri.
"I'm sorry ken"ucap darren yang merasa tidak enak pada ken.
"It's ok! Santai.." jawab ken
"Terus.. Kalo nanti lo ikut sama kita.. Yang ngerawat nyokap sama nenek lo siapa ken? Kita jadi gak enak sama lo.."tanya ku pada ken.
"Gak papa.. Ada bibi gue kok yang bisa gantiin gue ngerawat di rumah sakit" jawab ken.
"Hmmm... Oke!! Jadi semuanya bisa yaa... Kita makan di mana ni??" tanya tristan dengan semangat seolah mencairkan suasana.
"Gini aja.. Baru baru ini ada beberapa tempat terbaik menurut aku yang pernah aku kunjungi di jakarta... Hmm.. Nanti pulang sekolah biar aku sama cessa buat reservation dulu di tempat itu" balas darren memberi saran.
"Kok harus gue?" tanyaku pada darren
"Hm?? Kan.. Kamu paling jago kalo soal milih.. Biar nanti pas reservation gak ada kesalahan" jawab darren seolah mencari alasan.
"Ohh.. Oke kalau gitu"jawabku dengan singkat.
Bel pulang sekolah pun berbunyi 🔔
KAMU SEDANG MEMBACA
The queen of broken heart
Teen FictionPatah hati bukan hanya tentang cinta, bukan hanya tentang ditinggalkan atau dikecewakan, banyak alasan yang membuat patah hati, baik dari segi keluarga, sahabat, atau pengalaman buruk lainnya. Patah hati bukan hanya kata yang selalu dikelilingi o...
