Pudar - J Hope

89 8 3
                                    

*Semua terasa hampa ketika kau mengatakan perkataan terakhir itu.*

Pagi ini tidak secerah kemarin. Namaku Kang Hwa Min. Aku hanyalah gadis penyendiri yang sering disebut dengan gadis aneh yang beruntung. Yaa, mungkin karena aku memacari anggota boyband terkenal dari Korea. Yang aku pacari adalah J Hope.

Sedikit tentang aku, setiap hari aku tidak memiliki semangat untuk pergi ke sekolah karena aku pasti akan di bully habis - habisan. Di hari-hari biasa, Hoseok selalu melindungiku dari gadis - gadis jahat itu. Oh iya, ibuku sudah meninggal saat aku masih kecil, namun ayahku... Tidak diketahui, waktu itu ayahku  bilang kalau ia pergi keluar negeri untuk kepentingan bisnis. Tetapi sekarang beliau menghilang. Aku tinggal bersama dengan istri seorang satpam yang sangat baik, ia menjagaku dari pagi hingga sore hari. Namanya Mrs Kim. Ia dibayar oleh keluargaku yang berada di Jepang.

Aku hanya tiduran di kasur empukku pagi ini. Aku tidak berencana untuk melakukan apapun. Mrs Kim sedang sakit dan izin untuk mengambil cuti 3 hari sehingga hanya aku sendirian di rumah.

*toktoktok*  terdengar suara ketukan dari luar pintu kamarku.

"Ya tuhan, siapakah orang ini? kenapa dia nyelonong masuk rumahku?" batinku.

"Hwa Min!!! Buka pintunya sayang..."

Ah, ternyata ini adalah suara favoritku, suara Hoseok. Aku membuka pintu kamarku, dan benar saja, yang berada diluar kamar adalah kekasihku.

"Selamat pagi, sayang. Kenapa kau tidak sekolah hari ini?" Kataku.

Hoseok tidak menjawab. Tiba-tiba ia berjalan masuk ke dalam kamarku dan menuju kasurku untuk duduk. Aku mengikutinya dan mengambil sebuah buku dari rak dan menunjukkannya kepada Hoseok.

"Hoseok - ah, lihatlah... Aku memiliki novel baru, judulnya "First Love", ceritanya sangat menakjubkan."

Aku menunjukkan novel baruku dengan antusias namun Hoseok tidak menjawab lagi. Untuk menyemangatinya, aku mengambil bando lucu untuk Hoseok yang aku buat 3 hari lalu untuknya.

"Lihatlah bando lucu ini, aku membuatkannya untukmu."

Aku melihatkan bando buatanku kepada Hoseok. Hoseok hanya tersenyum. Lalu, Hoseok mengambil sisir dari meja riasku dan duduk di sebelahku. Ia mulai menyisir rambutku dengan lembut. Aku suka sekali dimanja seperti anak kecil, mungkin karena faktor bahwa aku tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuaku. Tiba - tiba aku mendengar Hoseok bernyanyi. Suaranya sangat menenangkan.

"sarangiran apeugo apeun geot.
ibyeoriran apeugo deo apeun geot gatae."

Aku menikmati sisirannya sambil membaca ulang novel baru milikku.

"Cinta tidak akan pudar walaupun kita jauh, ataupun terbatas oleh hidup dan mati" Kataku.

Aku membacakan quote dari novel "First Love" untuk Hoseok. Lalu Hoseok menjawab.

"Ingatlah Hwa Min, aku akan selalu mencintaimu dimanapun aku berada dan dalam keadaan apapun." katanya dengan lembut. Aku mengangguk.

"Hehe, iya! Aku juga akan selalu mencintaimuu~" Jawabku

Ia mengecupku di kening. Duh, aku benar - benar mencintainya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku apabila aku tidak bertemu dengan "Kuda Romantis" satu ini. Mungkin hidupku akan hancur.

"Jujurlah Hwa Min, apakah aku pernah melakukan kesalahan atau pernah mengeluarkan kata - kata yang menyakiti hatimu?" Tanya Hoseok. 

Aku kebingungan, mengapa ia bertanya hal bodoh seperti ini?

"Kau tidak pernah menyakitiku, kau selalu membuatku bahagia." Jawabku

"Baguslah kalau begitu, kalau aku memang ada salah, maka maafkanlah aku."

Aku tidak tahu kemana arah pembicaraan ini. Tetapi aku tidak peduli, aku terlalu sibu dimanja olehnya. Namun, semakin lama, sisiran Hoseok semakin pelan. Lalu akhirnya, ia berhenti menyisir rambutku. 

"Lihatlah aku Hwa Min." Perintah J Hope.

Aku merasa sedikit gugup. 

"Ada apa?" Balasku singkat.

"Tolong... Relakanlah kepergianku, aku sudah bahagia di atas langit. Biarkanlah aku beristirahat." Pinta Hoseok

Aku mulai ingat bahwa Hoseok sudah meninggal 3 bulan yang lalu. Aku sangat depresi karena kepergiannya.

"Tetapi... Aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa kehilangan dirimu, Hoseok."

Ia memegang kedua pipiku.

"Kau pasti bisa, kau ingat, kan! Kalau aku akan selalu mencintaimu apapun yang terjadi."

Perlahan, tubuh Hoseok mulai pudar.

"Aku akan berusaha menjagamu."

J Hope memelukku erat, aku masih dapat merasakan kehangatannya walaupun kehangatan itu mulai melemah.

"Aku sangat mencintaimu, Kang Hwa Min! Sangat mencintaimu. Tolong relakan aku" kata  Hoseok.

"Saranghae"

Tubuhnya hilang. Hoseok yang aku cintai  sudah pergi, mungkin untuk selamanya. Mungkin aku tidak akan bisa melihat tubuh ataupun bayangannya lagi. Aku hanya bisa menangis, berharap semua ini hanyalah mimpi. Tetapi ini kenyataan. Kenyataan yang harus aku terima walau itu sangat berat.

*Jung Hoseok... Aku telah merelakanmu, berbahagialah disana*
                                      -Kang Hwa Min

END


First :) support oke!















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twisted.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang