04. Bagian 3

93 10 1
                                    

"Manda gw mau masuk kelas dulu, mau gw cipratin air ke muka si Brian" ucap Friska dengan sedikit menaikkan sudut bibirnya.

"Friska, ngga usah deh. Ngga usah jailin dia" jawab Amanda dengan mencipratkan air hujan ke wajah Friska. Friska mengedipkan matanya dan menguasap wajahnya.

"Ngga bisa, ngapain dia masuk ke kelas? Sedangkan kita-kita lagi asik-asik di sini?" jawab Friska sambil melihat ke arah pintu kelasnya dan kedua tangannya mengarah ke depan menampung air hujan.

" yayaya... Serah lo deh mau ngapain" ucap Amanda sambil mencipratkan air hujan ke arah Ratih yang duduk di bangku panjang sambil tertawa melihat kebodohan Rizky dan Fadli. Sedangkan Friska berjalan memasuki kelasnya untuk menjahili Brian.

"Friska ngapain ke dalam?" tanya Rizky yang melihat Friska masuk ke kelasnya.

"Yaelaah lu, dah kelamaan jomblo yah? Kaya ngga tau aja orang mau pacaran" jawab Fadli dengan nada meremehkan.

"Makanya, jangan ngejar si Ratih mulu" sambung Fadli dengan berjalan mundur untuk berjaga jaga kalau Rizky mau mengejarnya. Rizky yang mendengarnya membelalakan matanya, kemuadian beralih menatap Ratih yang memandanginya dengan tertawa.

"Sialan lu Dli!" jawab Rizky dan berlari mengejar Fadli ke arah Lapangan dengan hujan yang mulai redah.

"Ratih, ngga usah dengerin yang di bilang Fadli tdi!" teriak Rizky dari arah Lapangan.
Ratih menjawbnya hanya dengan mengangkat jempolnya, yang masih tertawa melihat tingkah Fadli dan Rizky.

Rizky kembali ke depan kelasnya karna tidak dapat menangkap Fadli yang berlari sangat kencang. Fadli jg ikut kembali ke depan kelasnya dengan nafas yang terengah engah.

"Mati aja lo sekalian" ucap Rizky yang melihat Fadli yang kecapean

"Gw lebay, lemes bray" jawab Fadli yang terduduk di lantai dengan kedua kakinya di rentangkan kedepan.

"Lu mau popmie? Atau mau minum?" Tawar Rizky kepada Fadli.

"Gue mau minum aja, gue haus"

"Noh air got lu minum" Jawab Rizky sambil menunjuk saluran air yang tidak terlalu besar di depan kelasnya.

"Hujan nya udah redah, pulang yuk" tawar Rizky kepada Fadli, Ratih dan juga Amanda

"Kuylah" jawab Ratih.

"Bentar yah" ucap Amanda kemudian berdiri dari duduknya, di ikuti dengan sahabat sahabatnya.

~~~

Seorang gadis memasuki kelasnya dengan membawa air yang terdapat di telapak tangannya. Mengendap endap dan berdiri di hadapan seorang pria yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Kenna lo" ucap Friska, usai menyiram air yang berada di telapak tangannya ke Brian.

"Lagian, sih lo, kita-kita lagi maen di luar elo malah masuk ke kelas. Engga setia kawan banget" sambungnya lagi sambil berdiri di hadapan Brian.

Brian yang terkena air di bagian wajahnya pun tiba-tiba mengedipkan matanya dan mengusap wajahnya, kemudian beralih menatap Friska yang berada di depannya. Brian menaruh ponselnya dengan kasar di atas meja, Brian berdiri dan menunduk sedikit agar dapat melihat Friska yang berada di hadapannya.

Brian melangkah dan membuat Friska memundurkan langkahnya, di belakang Friska terdapat bangku yang membuat Friska terpaksa terduduk karna Brian terus saja melangkah. Friska yang kini terduduk mendongak melihat Brian yang meletakkan satu tangannya pada meja disamping kiri Friska dan satu tangannya lagi pada meja samping kanan Friska. Brian memajukan kepalanya hingga jarak mereka begitu dekat, Friska menatap mata Brian dengan lekat, Friska merasakan ada yang aneh pada bagian perutnya entah itu kerna malu atau ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam sana, dan jantung Friska berdetak dua kali lebih cepat saat menatap mata Brian.

BRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang