Aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh, tapi kenapa kau malah menjauh. Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat, tapi kau malah menghilang dalam gelap yang pekat.
-RrJ-
Malam ini sungguh terasa gerah tapi entah mengapa rasa gerahnya berlipat ganda. Melihat dirimu berjalan bersamanya membuat jiwaku panas tapi melihat senyummu sudah cukup untuk mendinginkanku, walau senyum itu bukan untukku.-RrJ-
Waktu terus berdetak, entah sampai kapan mulut ini mengelak. Aku yakin sebernya kau pun mengetahuinya tapi kau bertingkah seakan tak terjadi apa-apa. mungkin semua akan berubah jika aku mengungkapkannya, tapi ku takut kau akan menjauh lalu menghilang. Aku hanyalah seorang pecundang yang kalah sebelum maju ke medan pertempuran.-RrJ-
Ku melihat ada kesedihan dibalik senyummu itu, namun kau menyembunyikannya dengan indah. Tapi jika kau tak mampu untuk tersenyum lagi, maka aku akan selalu membuatmu tersenyum. Agar kau tetap terlihat indah.-RrJ-
Malam ini begitu gelap.sama halnya ketika aku kehilanganmu Hati ini menjadi gelap. Namun ketika kau kembali hati ini tetap gelap, karena kau datang tanpa membawa cahaya tapi mebawa awan gelap yang pekat. Jika kau ingin pergi pergilah aku akan mengikhlaskan tapi jangan menghalangi cahaya yang akan datang untuk menggatikan.
-RrJ-
Dibalik senja yang indah tersimpan kesedihan dibalik awan. Disaat mentari mulai meredup maka hari bahagianya pun semakin sirna. Bertahan dalam kegelapan yang pekat ditemani oleh lilin kecil yang meredup. Menangislah jika memang ingin jangan kau tahan. Lalat kecil datang menghiburmu dan kau tersenyum penuh haru karena masih ada yang mau mendekatimu.
-RrJ-
Senyum itu tak bisa aku lupakan, didalam lamunan terlihat senyuman itu. Senyum eksotis yang selalu kutunggu. Senyuman yang hangat dan mampu mencairkn hati yang terlampau dingin. Aku ingin melihat senyuman itu lagi karena aku mulai merindu.
-RrJ-
Aku memandangmu dari kejauhan. Memperhatikan senyum, canda dan tawamu. Ingin sekali aku mendekatimu tapi langkah kaki ini tak bisa bergerak maju. Dalam setiap keramaian kau lah pusat perhatianku tak pernah mata ini meninggalkanmu, rasanya ingin selalu menyapamu tapi bibir ini selalu kelu. Saat keberanian hati mulai tumbuh ternyata aku sudah melewatkanmu.
-RrJ-
Angin berhembus membawa kesejukan, sinar mentari terpancar dengan begitu indahnya. Berjalan sejajr denganmu tak pernah setegang ini. Saat uluran tangan yang disambut dengan tepukan hangat maka semakin bahagia hati ini.
-RrJ-
Aku akan tetap bertahan meski ombak besar menghantamku. Aku akan tetap bertahan meski tetesan air selalu jatuh untuk melubangiku. Aku akan tetap bertahan meski badai ingin menumbangkanku. Aku akan tetap bertahan meski terik panas membakarku. Aku akan tetap bertahan dan terus bertahan tak akan tergoyahkan. Aku tak akan pernah menyerah karena menyerah hanya untuk pecundang dan aku akan terus berjuang.
-RrJ-
Aku menunggu sesuatu yang telah pasti datang untukku, meski dalam waktu yang lama ku tetap menunggu, menghiraukan rasa lelah yang menghampiriku . meski terasa lapar aku tetap berusaha menunggu penantian itu, karena didalam kesabaran sebuah penantian tersimpan senyuman yang menghangatkan. -RrJ-
saat itu kita berjalan bersama beriringan saling menggenggam tangan, bersenda gurau menikmati kesejukan angin yang berhembus membawa kebahagiaan. Tapi kini telah jauh berbeda. Sekarang aku berjalan sendirian dibelakangmu sambil melihat kau berjalan beriringan bersamanya. Hembusan angin kebahagiaan berubah menjadi kesunyian, tapi aku akan tetap melangkah dengan tegap sampai kebahagiaan datang kembali berjalan disisiku. -RrJ-
Melupakanmu adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan dan dilupakan olehmu itu terasa cukup menyakitkan. Lebih baik kita saling mengikhlaskan agar hati kita saling mendapatkan kebahagiaan. Karena aku akan selalu mengingat senyumu itu dan ku harap kau juga selalu mengingat senyuma ku. -RrJ-
Menjalani hari penuh dengan ekspektasi yang tinggi walau realita berkata lain. menutupi kesedihan dalam menjalani hari yang penuh dengan awan gelap dan badai. Berusaha untuk terus menjalani walau hati ini merasakan goncangan dari gemuruh badai itu. Namun ekspektasi ku selalu membuat diriku bertahan walau hanya sebatas khayalan. -RrJ-