1

714 13 2
                                    

Rini Natasha Putri, yang biasa dipanggil Rini. Ia seorang gadis aktivis yang sangat suka dengan hal-hal baru dan ia juga sangat suka dengan tantangan. Saat ini ia duduk dibangku kelas XII.

Johan Prasetyo yang akrab dipanggil  Johan ia mempunyai hobi mendaki, ia sudah banyak mendaki gunung-gunung di Indonesia. Bahkan sudah banyak komunitas-komunitas yang ia ikuti.

Di sekolah Johan termasuk anak famous alias anak terkenal di sekolah. Bahkan para guru sangat mengenalinya, bukan terkenal karena kenakalannya, tetapi ia cukup berprestasi dalam bidang jurnalistik dan mempunyai vokal yang bagus. Banyak anak-anak khususnya para cewek-cewek yang ngefans banget dengan ketampanan dan suaranya yang bagus.


Setiap hari rabu Rini rutin latihan les karate,namun kali ini ia melihat Dhika si anak famous itu mengiktui les karate juga. Rini samasekali tidak peduli dengan anak famous itu.

Di hari berikutnya, karena Johan tahu Rini adalah teman sekolahnya ia mengajak Rini untuk latihan bareng di luar jam les dengan alasan Rini sudah cukup jago dibandingkan ia sendiri yang baru bergabung.  Tidak lama, mereka mulai akrab dan mengobrol tentang keseharian mereka. Johan mulai menilai, bahwa Rini berbeda dengan teman cewek-cewek lainnya di sekolah. Rini berbeda karena ia sangat terlihat kharismatik dan tidak alay.

Sudah menjadi hobi, Johan akan mendaki gunung dan ia berniat untuk mengajak Rini. Di awal bulan desember ia mengajak Rini untuk mendaki gunung tertinggi Jawa Barat.
Bagaimana tidak, Rini sangat ingin untuk mencobanya. Mereka setuju akan melakukan pendakian di hari liburan tahun baru.

Johan mengajak 3 teman akrabnya, dan ia juga menyuruh Rini untuk mengajak teman ceweknya. Satu minggu sebelum mendaki, mereka berkumpul disebuah caffe untuk membicarakan tentang perlengkapan  untuk mendaki. Semuanya sepakat untuk berangkat tanggal 30 desember dan berkumpul di depan sekolah pukul 9 pagi.


((Rini pov))

Sudah gak sabar nih buat mendaki, aku akan menyiapkan semua peralatannya dari sekarang.
Walaupun aku belum lama mengenal Johan aku yakin padanya karena dia sudah handal dan berpengalaman dalam mendaki gunung.

Tringgg...

bunyi notifikasi dari ponsel Rini.
"Bagi peserta yang lolos seleksi Bimbingan Latihan masuk IPDN harap berkumpul hari sabtu pukul 7.00"

"Kenapa harus hari sabtu sih!" batin Rini saat mempersiapkan semua peralatan mendaki.

tok..tok..tok..

"Riniii.. ini ada Dwi" ucap seorang paruh baya dari luar kamar Rini.
"Iya mah, buka aja pintunya gak dikunci" teriak Rini yang masih duduk kebingungan karena notifikasi di ponsel   nya itu.

kreekk..

"Ya ampun Rini! kamar lo udah kayak kapal pecah" ucap Dwi sambil melihat-lihat semua kondisi kamar.

"Duhh... kenapa hari sabtu segala coba!!" ketus Rini yang masih sibuk dengan ponselnya itu.

"Memangnya kenapa? Kita udah fiks berangkat sabtu kan?" tanya Dwi sambil membantingkan badan dikasur.

"Iyaaa..... Tapi ini ada notif dari panitia bimlat buat kumpul hari sabtu jam 7" ucap Rini sambil melanjutkan mengemas peralatan mendaki.

"Emang harus banget yak? gaboleh ditinggal aja gitu?" tanya Dwi sambil mendekat ke Rini.

"Iyalah, ini menyangkut masa depanku" ucap Rini meyakinkan Dwi.

Krekk...

"Ini mamah buatkan kalian jus alpukat" ucap mamah Rini seperti seorang pramu saji di restaurant.

"ya ampun tante baik banget, tau aja Dwi lagi pengen jus nih hihihii... Makasih loh tante jadi repotin" ucap Dwi sambil menerima jus dari tangan mamah Rini.
"iya sama-sama sayang" ucap mamah Rini  pada Dwi teman baik Rini dari kecil.

"Kayaknya aku agak terlambat deh.." ucap Rini dengan pasrah karna waktu yang sangat bentrok.
"Yasudah gak papa. Kamu udah bilang ke temanmu itu??" ucap Dwi mengiyakan.

"Jo?? Ohiya aku mau bilang dari sekarang" ucap Rini sambil mengambil ponsel yang tertumpuk-tumpuk tas dan buku-buku.

Rini :  Jo...
Dhika : iya, kenapa rin?
Rini : Jo, maaf ya. kayaknya nanti hari sabtu aku agak telat, soalnya ada kumpulan bimlat jam 7
Dhika : Ohh iyaiya gakpapa. Santai aja

Rini pun segera membereskan perlengkapan dan membersihkan kamarnya yang sedaritadi sangat berantakan.

*ini tulisan pertama ega,  maaf kalo banyak kata-kata yang salah😅,mohon koreksi*

Sebatas Cerita PendakianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang