Pengembangan Cerita

4 0 0
                                    

Waktu menunjukan 09:00 pagi. Hari ini adalah hari minggu, Annisa telah menyelesaikan kegiatan rutin paginya dihari minggu, yaitu olahraga pagi lalu membantu kakaknya membersihkan rumah. Annisa menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri karena badannya sudah penuh keringat. Setelah selesai membersihkan diri, Annisa membuka ponselnya untuk mengecek pesan masuk, ada beberapa pesan masuk dan ada pemberitahuan dari akun facebooknya. Annisa membuka akun facebooknya dan ternyata ada inbox dari seseorang. Nama akun yang menginbox nya adalah sang mantan preman.

Sang Mantan Preman
Assalamualaikum ukhti Annisa!

Awalnya Annisa hanya membukanya lalu menghiraukannya, bahkan ia berniat untuk memblokir akun tersebut karena menurut Annisa nama akun tersebut terlalu mengerikan. Tapi tiba-tiba sang mantan preman tersebut mengirimkan gambar foto dirinya dengan mencantumkan namanya.

Sang Mantan Preman
****Send a picture****

Saya Fathur

Annisa merasa familir dengan foto lelaki tersebut, ia mengingat-ingat siapa lelaki tersebut. Setelah ia mengingatnya Annisa terkejut dan merasa senang.

"Itu adalah pemuda alim berjiwa penolong itu." Batin Annisa sembari mengingat kejadian waktu ia sedang berlibur ke pantai dan melihat seorang pemuda alim berjiwa penolong tengah membantu memunguti ikan yang jatuh dari keranjang bawaan milik wanita paruh baya. Waktu melihat kejadian tersebut Annisa kagum karena dizaman ini masih ada orang baik yang mau membantu orang yang kesusahan.

Annisa
Waalaikumsalam akhwan Fatur.

Sang Mantan Preman
Saya ingin mengenal ukhti Annisa lebih dalam lagi, apakah ukhti keberatan?

Annisa
Ya tak apa, Insyaallah saya tidak keberatan.

Sang Mantan Preman
Alhamdulilah jika ukhti berkenan. Ya sudah kita lanjutkan saja nanti ya ukhti percakapannya.

Annisa
Iya akhwan. Assalamualaikum akhwan!

Sang Mantan Preman
Waalaikumsalam ukhti.

Annisa merasa sangat senang, karena lelaki yang ia kagumi ingin mengenalnya. Lalu Annisa beralih melihat pesan yang lain, setelah selesai Annisa langsung meletakkan telepon genggamnya di atas meja dekat ranjang. Kemudian Annisa kembali merebahkan dirinya diatas kasur kesayangannya.

❤❤❤

06:15 pagi

Waktu yang ditunjukan jam tangan Annisa. Annisa berjalan menyusuri koridor sekolah Madrasah menuju ruang guru yang selama ini ia tempati bersama guru-guru lain. Koridor sekolah Madrasah masih tampak sepi, hanya ada beberapa orang murid yang berlalu-lalang dan pegawai kebersihan yang sedang membersihkan koridor sekolah. Hari ini Annisa tampak sangat bersemangat terbukti dengan senyumannya yang tak pernah luntur dari wajah cantiknya. Annisa dikenal kenal sebagai salah satu guru sekolah Madrasah yang sangat ramah dan ceria. Saat Annisa menyusuri koridor, ia melihat seseorang pegawai wanita paruh baya yang sedang membersihkan kaca jendela. Annisa menghampiri wanita paruh baya yang tengah sibuk mengerjakan aktivitasnya tersebut. Annisa menyapanya dengan menampilkan senyum termanisnya.

"Assalamualaikum Bu Inem." Sapa Annisa dengan sangat ramah kepada pegawai wanita paruh baya yang biasa dipanggil dengan Bu Inem

"Waalaikumsalam Bu Annisa cantik." Jawab bu Inem dengan menampilkn senyumannya yang merekah

"Hehhe iya Bu, semangat Bu Inem kerjanya." Jawab Annisa dengan memberi semangat kepada Bu Inem

"Hehehe iya Bu Annisa, pasti. Bu Annisa juga semangat bekerja." Jawab Bu Inem

"Iya Bu! Ya sudah saya permisi dulu ya Bu, assalamualaikum." Pamit Annisa dengan tersenyum ramah hingga menampilkan deretan gigi putihnya

"Iya Bu. Waalaikum salam." Jawab Bu Inem tak kalah ramah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Novel Gabungan Kelompok 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang