TWO : 11. Cakar dan Taring

923 87 6
                                    

Haaaaai, miss me? pasti bukan. Terima kasih untuk setia menunggu dan membaca cerita ini.

Tanpa banyak kata, selamat menikmati. Jangan lupa vote dan comment apa yang kalian rasakan bersama dengan cerita ini...

Terima kasih atas support kalian sekali lagi.

Aku merasa sangat beruntung.

Selamat membaca,

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_


Penampilan Sang naga sangat Epic. Dia tidak kehilangan kilaunya sebagai legenda. Bahkan Yoongi sendiri terkagum melihat Namjoon dari layar dalam ruang tunggu. Dia sudah mendengar rumor dan mendengar sendiri Rap Sang Naga, tapi mendengarnya secara langsung sungguh berbeda. Terutama Namjoon menyanyikan rap terbarunya.

Yoongi berdiri di sisi panggung saat melihat Namjoon akhirnya mengakhiri rap-nya dengan melempar mic kearah penonton.

"Wow." Ucap Yoongi. Namun, saat dia bersiap dia kembali terkejut ketika tiga orang tiba-tiba menghalangi pandangannya.

Mereka bertiga terlihat tampan dan tinggi. Namun wajah Yoongi mengeras saat melihat dua wajah yang sangat familiar. Orang itu yang menemani Jimin saat di café dan satu orang lainnya membentaknya. Namun, saat melihat orang itu yang ada di pikiran sang manusia adalah, sang omega muda yang dia perlakukan dengan tidak baik. Dan ada rasa bersalah yang tidak bisa Yoongi tampik.

"Joon-ah! Cepat! Gawat!" Ucap salah satu dari mereka, yang memiliki bibir merah dan padat semanis plum. Dia terlihat khawatir.

Namjoon terkejut melihat ketiga member yang tiba-tiba muncul di sisi panggung, dia segera mendekat. Dan melihat Yoongi berada di belakang ketiga orang itu. Hanya Jin yang menghadap kearah panggung, sedang pasangan muda di Bangtan house memandang dengan wajah serius kearah sang manusia.

"Apa yang terjadi?" Tanya Namjoon tidak melepas tatapannya ke Yoongi, yang sedang menatap Jungkook.

"Tae, ayo. Kita tidak punya waktu." Jin menepuk pundak Taehyung yang sedang serius membaca perasaan jungkook dan menatap Yoongi dengan tajam sebelum tersadar oleh Jin.

"Yoo—" Sang Naga berusaha menyapa Yoongi saat mereka telah tiba di kamar Jimin dengan Hoseok memberikan mantra pada Jimin. Jimin nampak kesakitan.

"Aku akan masuk kekamar Noona!" Jungkook berbalik dan ke lantai 2. Hoseok segera menyusul dan mengayunkan tongkat untuk membuka pintu kamar Noona. Gelap, tak ada suara apapun.

"Oh My God. It's smells of blood. Dan..." Mata Tae berkaca-kaca saat merasakan emosi yang terkuak dalam ruangan itu. Kasih sayang, Kekhawatiran, rasa berkorban, rasa kegagalan, kesedihan, tertawan, juga rasa puas, rasa memiliki, kerinduan.

Tea memegang tangan Jungkook erat dan menggelengkan kepalanya dengan keras saat melihat kekasihnya ingin naik, tangannya dingin. Jungkook khawatir dan respon Teahyung.

"Ja-jangan kesana Kook-ie. Kumohon." Ucap Tae memohon.

"Honey, apapun yang ada di dalam sana, sangat berbahaya. Dan kita harus menyelamatkan Noona."

"Noona adalah werewolf terkuat disini, bahkan di negeri ini. Jika dia saja tidak bisa menangani dan terluka bagaimana denganmu?!"

"Dia main-alpha kami Tae! Kumohon, jangan membuatku menyakitimu. Karena kau tahu seberapa terikatnya aku dengannya." Ucap Jungkook terdengar menahan suaranya, dia adalah Alpha yang terbaik, dan sudah kewajibannya untuk saling melindungi. Tae melepas tangannya dan turun dengan gusar, Jungkook bisa merasakan amarah, kecewa dan sedih. Sang Alpha muda hanya menghela napas.

1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang