Keluar dari kelas, aku berjalan kebelakang kelas mencoba menyembunyikan diri dari keramaian.
Aku merogoh kantong seragam dan me ngumpat karena tidak menemukan tissu atau sapu tangan disana. Hanya ada kotak kaca kecil bersama sisir didalamnya yang selalu kubawa kemana-mana.
Masih menenggakkan kepala, aku merasa telapak tanganku mulai basah.
Aku kembali mengumpat saat Yoongi muncul disebelahku dengan pandangan khawatir sambil mengulurkan sebungkus tissu.
Aku mendelik, mengambil tissu ditangannya. Yoongi menghela nafas lega.
"Syukurlah, aku kira kamu menangis."
Kenapa aku harus menangis? Aku mendelik tak suka, lalu memilih tak menghiraukannya.
Dengan teliti mulai membersihkan hidungku yang mengeluarkan banyak darah. Aku memperhatikan kembali hidungku dari balik cermin. Akhir-akhir ini aku jadi sering mimisan jika kurang tidur, mungkin efek lelah terlalu stress belakangan ini.
"Kenapa bisa sampai mimisan? Kamu sakit? "
Aku menghembuskan nafas dari hidung kuat-kuat memastikan tidak ada darah lagi yang keluar dari hidungku.
"Apa pedulimu?"
"Aku temanmu. Tentu saja aku khawatir."
Aku melakukan cek terakhir memastikan wajahku terlihat baik-baik saja lalu bersiap bangkit sambil menatap Yoongi sinis.
"Hal itu yang sejak tadi aku coba sampaikan padamu. Aku khawatir, tapi mengingat kamu tidak menerimanya, aku rasa aku tidak bisa berbuat apa-apa."
Aku mengembalikan bungkusan tissu yang belum dipakai pada Yoongi. Sambil meremas geram sampah tissu untuk ku buang nanti.
Aku tersenyum sinis. "Jadi lakukan apa yang kamu mau. Tapi jangan berbicara padaku lagi." Ancamku sebal lalu melangkah menjauh, sejauh jauhnya.
...
* yaah daydream daydream~ jhope hixtape rilisssss
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? - BTS Min Yoongi FF [2] [✔️]
Hayran KurguPernah gak ngerasain, hidup kamu yang selalu lurus damai, sehat dan sejahtera berubah jadi menyebalkan. Untung saja aku anak rajin, jadi masih mau datang ke sekolah untuk bergosip. Baru hari pertama masuk setelah libur kenaikan kelas, sudah dapat...