Definisi bahagia itu ketika aku mengalami perkembangan pesat dalam belajar, essayku hampir selesai dan beasiswaku tidak sedang terancam.
Aku membolak merangkum kalimat yang baru kebaca, saat sadar, buku ku sudah dihiasi tetesan merah. Aku mengeram kecil sambil menenggakkan kepala keatas. Dan kembali kesal ketika tidak mendapati tissu dikantong bajuku.
Sebuah saputangan bersama pemiliknya menatapku cemas. Aku mengambil saputangan dan berterimakasih, sambil menggumam kecil akan mengembalikannya nanti setelah dicuci.
"Kamu sudah tidak marah?"
Aku menggeleng lalu menatapnya.
"Kalau dipikir terus sebenarnya aku bingung kenapa aku marah. Jadi mengutip perkataanku sendiri, aku tidak akan banyak berfikir dan melakukan apa saja yang membuat bahagia. Contohnya bekerja keras menyelesaikan essay ini agar aku bisa kembali bergosip dengan nyaman."
Aku sedikit terkejut dengan diriku sendiri yang bisa bicara santai dengan manusia es ini. Sepertinya aku merasa sedikit bersalah karena mendengar ucapan Taehyung.
"Aku minta maaf sampai membuatmu kesal."
Aku membulatkan mata. "Aku juga minta maaf, sepertinya aku tertekan gara-gara masalah beasiswa dan menjadi sensitif. Kamu tahu, aku bahkan malu jika mengingat masalah kemarin yang sebenarnya tidak penting. Sekarang masalah beasiswaku mulai membaik, aku jadi bisa berfikir dengan normal. Maafkan aku."
Aku jadi banyak bicara jika terlalu gugup.
"Kamu hanya mengkhawatirkanku, tidak apa, aku berterimakasih. Sekarang tidak ada masalah, kan."
Aku cepat-cepat mengangguk.
"Kalau aku minta bantuan, kamu masih mau menolong, kan."
Aku kembali mengangguk. Yoongi tersenyum. Ah hubungan kami membaik saja aku sudah merasa bahagia.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? - BTS Min Yoongi FF [2] [✔️]
Fiksi PenggemarPernah gak ngerasain, hidup kamu yang selalu lurus damai, sehat dan sejahtera berubah jadi menyebalkan. Untung saja aku anak rajin, jadi masih mau datang ke sekolah untuk bergosip. Baru hari pertama masuk setelah libur kenaikan kelas, sudah dapat...