Saat di dalam rumah..
Kak jay mengajak darren mengobrol,
Cara kak jay bertanya pada darren seperti sedang melakukan introgasi
Dari pertanyaan kecil sampai tentang keluarga darren yang aku sendiri bahkan tidak cukup tau.
Untungnya darren menjawabnya dengan tidak merasa keberatan sedikitpun pada kak jay,
Walaupun tampak dari wajah nya yang grogi dan mulai berkeringat.
Tidak lama darren pun pulang kerumahnya."Kakak nanya atau ngintrogasi maling sandal sih? Gitu banget nanya nya." ucap ku pada kak jay
"Hahaha.. Kakak kan cuma mau dekat teman teman kamu cessa..."
Jawab kak jay sambil tertawa"iaa.. Tapi kakak liat dong dia grogi banget tadi.. Kan kasihan" balasku dengan tawa kecil
"Ya bagus dong... Berarti dia itu orang nya sopan.. " balas kak jay.
"Hmm.. Iaia..
Oia kak, cesaa....... Mau minta izin sama kakak nanti malam mau makan bareng teman teman caca yang kemarin itu.. " ucap ku meminta izin pada kak jay"ia.. Kakak izinin tadi teman kamu bule itu udah mohon mohon sama kakak, waktu kamu lagi pakaian di atas" jawab kak jay
"Ha? Mohon mohon gimana??"
Cetusku pada kak darren"Udah udah kamu istirahat sana.. Baru nanti malam boleh pergi" jawab kak jay menggodaku.
Akupun langsung merasa aneh dan istirahat dikamar ku.
.
.
.
Lalu aku mengabari caca, asihta, ken, dan tristan, dimana tempat dan waktunya.
.
.
.
Waktu sudah menunjukan jam 7 malam, karna janji kami adalah jam 8, aku jadi masih mempunyai waktu untuk berdandan.Tiba waktunya menunjukan jam 19:45.
Saat aku keluar dari kamar..
Aku melihat ada kak jay yang sedang berbincang dengan darren."Udah siap dandan nya tuan putri?"
Ucap kak jay menggodaku yang untuk pertama kalinya aku mengenakan riasan di wajah ku
Aku hanya bisa malu malu mendengar kak jay, dan darren memperhatikan ku dari bawah hingga atas"Lo ngapain kesini darre?" tanya ku pada darren.
"Hm.. Aku mau jemput kamu cessa"
Jawab darren sambil gugup melihatku."Eh buset.. Panggilannya udah
Aku kamu, aku kamu aja... Hahaha.."
Canda kak jay yang semakin membuat aku dan darren malu."Iih apa an sih kak! Dia itu bule..
Jadi gak biasa manggil lo gue, lo gue gituuu.. " jelasku pada kak jay"Hahaha... iaia.. Yaudah berangkat gih. Ntar teman teman kalian marah lagi" ucap kak jay
Dan langsung saja aku dan darren menyalam kak jay dan pergi.
Ntah kenapa selama dijalan..
Suasana di mobil menjadi sangat canggung, darren yang biasanya membuka topik pembicaraan mendadak menjadi sangat pendiam.
Tentu aku pun tidak mau berbicara duluan.Lalu mata kami tidak sengaja bertemu di spion mobil, dan sontak darren berbatuk setelah menatap mata ku dari kaca spion.
Dan langsung saja aku berkata karna khawatir "lo gak papa?""iaia... " jawab darren dengan singkat dan gugup sambil memegang dadanya.
...
.
.
Tidak lama kami pun sampai..Kami masuk dan melirik kiri dan kanan,
Lalu aku melihat ada yang melambaikan tangan..
Ternyata itu adalah tristan..
Aku dan darren pun langsung menemui mereka."Lama banget sihh,, gue udah lapar nih.. Sengaja gak makan dari rumah" cetus caca pada kami.
"Tauu.. Lo pada kok lama sih.
Gak mikirin orang udah lama nungguin disini" balas darren dengan ekspresi kesal"iaia maaf.. Yaudah langsung pesan aja.. " ucap ku
"iih lama apa lo tris! Lo baru juga datang udah bawel panjang lebar" cetus asihta dengan menaikan satu alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The queen of broken heart
Fiksi RemajaPatah hati bukan hanya tentang cinta, bukan hanya tentang ditinggalkan atau dikecewakan, banyak alasan yang membuat patah hati, baik dari segi keluarga, sahabat, atau pengalaman buruk lainnya. Patah hati bukan hanya kata yang selalu dikelilingi o...