Mimpi

0 0 0
                                    

"Agitha!!!"teriak seseorang di seberang sana.
"Tolong....tolong"ucapku meminta tolong.
Kring!!!!!!!(bunyi alarm)
"Ah! Tidak!"teriakku.
"Sial gue mimpi itu lagi,"keluh ku sampil menyapu wajah dengan kasar.
"Agitha, kenapa kamu teriak teriak?"tanya mama dengan wajah paniknya dan ia masih memegang spatula ditangannya.
"Oh, ga ada,Ma. Cuma mimpi buruk aja,kok"jawabku singkat.
"Kamu ini ya makanya kalau tidur itu baca do'a dulu"ujar Mama.
"Iya,Ma"
"Udah cepetan siap-siap ke sekolah sebentar lagi tania datang tu!" Perintah mama.
"Iya Mama, pagi pagi sudah bawel aja"kata ku.
Ops~ sorry gue belum perkenalan diri, nama gue Agitha Anggia. Gue, menurut gue ga ada yang spesial dari gue, tapi akhir akhir ini gue sering mengalami mimpi yang sangat aneh, seprti yang tadi gue barusan saja ngalami mimpi tersebut. Soal sosial gue cuma punya 2 temen tania dan amel. Mereka itu temen gue yang terempong. Sumpah.
So, kenapa pagi ini gue mimpi kayak gitu yaaa, gue bingung. Sepanjang perjalanan menuju sekolah gue mikirin itu.
"Agitha?! Lu kenapa?"tanya tania.
"Ha? Gue? Emangnya gue kenapa?"tanya gue dengan setengah sadar karna lamunan gue dirusak oleh tania.
"Eh lu mah ditanyain malah jawab nanya? Kenapa lu sakit? Kalau sakit ngapain sekolah, harusnyakan lu bisa telpon gue dulu kalau lu sakit. So, sekarang kayak mana?"cerocos tania.
"Ya ampun,Tan. Lu ini alay banget si, masih pagi kali bibir lu tuh ga tau waktu ya kalau mau ngomel."ujarku sambil meninggalkan tania.
"Yaelah lu ma yang bikin khawatir gue kali!"timpal tania.
"Udah de ya tan gue ini gapapa, kan lu liat sendiri nah gue sehat wal'afiad"jawabku.
"Iya,deh"
Sesampainya di kelas gue ketemu lagi dengan temen gue yang rempongnya melebihi temen gue yang tadi.
"Guden morning!"sapanya yang khas ala orang prancis tapi kesasar.
"Aduh,Mel. Bising loh masih pagi ni"kata tania.
"Yaelah lu mah gue sapa bukanya dijawab juga malah dimarahin!"jawab amel.
"Sudah ya teman teman ku yang baik hatinya, temanmu ini ingin pagi yang tenang maka berikanlah iya sedikit waktu untuk menemangkan dirinya,oke"kataku dengan lantang dan jelas.
"Eh,Tan kawan lu kenapa ya? Pms?"celetuk amel.
"Entah ga tau, udah dari perjalanan dia juga kek gitu, udah biarin saja dia, oh iya btw mana fd gue yang lu ambil semalem?"ujar tania.
"Oh iya, bentar ya..."jawab amel.
Pagi ini pikiran gue masih ga bisa lepas dari mimpi semalam. Entah apa maksud dari mimpi itu, gue bingung. Hingga pada jam pelajaran biologi gue masih gagal fokus padahal gurunya itu termasuk guru killer.
Tapi entah kenapa gue selamat dari mata tajamnya karna ga memerhatikannya.
"He he! Ini si Putra mana?"tanya pak tasiman.
"Ha? Apa pak? Bapak nanyak sama saya?"jawabku gagap.
"Ya iyalah"
"Ga tau pak"jawabku singkat.
Lagi pula kenapa pula bapak ini nanya ama gue si, gue bukan sebangku dia juga. Ngapa gue yang ditanya.
"Ketua kelas!kamu cari kawan kamu itu, ada tasnya tapi orangnya ga ada macam mana ini!"perintah pak tasiman.
"Baik pak"
Setelah beberapa saat pelajaran terus berlanjut namun ketua kelas tak balik balik untuk membawa si perusu tersebut. Apa jangan jangan dia ikut ya?, kalau gitu bagusan gue saja yang disuruh, hitung hitung bisa bolos di pelajaran yang sangat membosankan itu.
Dan hebatnya lagi bapak itu yang seharusnya peka akan apa yang telah terjadi hari ini malah berbanding terbalik. Oh tuhan kenapa hari ini semakin menjadi aneh saja.
~~~~~~
"Tan lu jadi nanti malam?"tanya amel dengan code code yang tak gue mengerti.
"Iya jelas donk"jawab tania.
"Apaan si kalian buat janji gue ga diajak!"ujarku.
"Ih lu mau tau aja dech"jawab amel.
"Hmm resek!"jawabku singkat.
"Idih ngambekan! Pantes jomblo"ejek tania.
"Apaansi ga nyambung tau!"kataku mendengus kesal.
"Gini lo agitha anggia putri kumala sari-"kata amel yang terputus.
"Sampe anggia aja kali mel"timpahku.
"Oh kepanjangan ya?"tanya amel.
"Iya iyala!"jawabku kesal.
"Jadi gini loh,git. Kalaupun kalau lu gue ajak nanti malam pasti lu bakalan nolak!"jelas amel.
"Emang nanti malam ada apa?"tanyaku.
"Jadi gini, lu tau kan temen sekelas kita yang namanya angga? Diakan anak band noh dia diundang ke cafe yang sering kita tongkrongin itu loh"jelas amel.
"So what do you mind?"tanyaku masi ga mengerti.
"Lu tuh dungu bangetsi git!"kata tania.
"Ya nengokin dia lah, masa mau nengokin barista buat kopi!"sambung amel.
"Kalian ngapain liat dia?"tanyaku.
"Lu tu ya ah bikin kesel deh udah ya gue sekarang tanya ama lu untuk yang terakhir kalinya! Lu mau ikut apa tidak?"tanya tania.
"Hmm ga ah malesin"ujarku singkat.
"Sudah jelas, itu pertanyaan yang sia-sia!"kata amel.

Lucky girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang