Enjoy your reading...
.
.
.
.
I hate u, I love u - Gnash;olivia o'Brien.
Hanya takut kehilangan untuk kedua kalinya- nanda.***
Nanda sangat mempercepat langkahnya dan bergegas masuk ke dalam sekolahnya dan pergi ke kelas.
Dia sangat ingin mengetahui kebenaran dari semuanya. Ya , yang diberitahu Teh Cila pada saat di rumah sakit memang sangat sukses menggoyahkan dan menggelisahkan hati dan perasaannya.Bukan tidak percaya dan tidak yakin dengan perkataan Tetehnya. Hanya saja dia berfikir mengapa orang yang disayangi harus hinggap dan pergi sesuka hati pada waktu yang tidak tepat dan sangat menggoreskan hati yang ditinggalkan?
Memang kenyataannya ini tidak adil Bagí yang ditinggalkan dan adil untuk yang meninggalkan. Entah mereka merasa tidak bersalah atau memang tak Ada rasa selama bersama yang ditinggalkan? ,lalu mengapa mereka hinggap lagi setelah yang ditinggalkan mulai melupakan nya?
***
"Nanda mau kemana, gua mau ikutt!!" teriak Fariz setelah Nanda hendak berlari keluar kelas saat bel istirahat baru saja berbunyi.
"Gua mau ke kamar mandi. Ikut? " ucap Nanda sambik mengerutkan alisnya .
"DIH ANJAY GUA KIRA JAJAN TAI! "
Nanda tidak menghiraukan kata kata Fariz dia tetap berjalan dan semakin mempercepat langkahnya ke tempat yang ditujunya, yaitu kelas Rizal.
Brukk...
Belum juga sampai di kelas Rizal, Nanda malah bertabrakan dengan seseorang yang berperawakan tinggi dan putih. Tunggu, sepertinya Nanda tidak terlalu asing dengan orang yang di depannya ini.
"Dua kali tabrakan, aoa jangan jangan kita jodoh?" ucap Orang yang menabraknya tadi.
"Lo siapa? Gua buru buru. Maaf kalo tadi sempet nabrak" Nanda berusaha mengingat nya.
Belum sempat orang tadi menjawab Nanda sudah berlalu pergi berlari.
"Gua yang nabrak waktu itu!!" teriak orang itu.
Nanda mendengar samar samar suara teriakan itu. Tapi, dia tidak berbalik badan atau berhenti seperti anak biasanya. Nanda tetap berjalan sambim memikirkan ucapan orang tadi.
Yup, sekarang Nanda ingat. Orang yang tadi menabraknya sama dengan orang yang menabraknya dulu. Kakak kelas yang katanya seorang kapten basket di sekolah Nanda.
Nanda menggeleng.
Ngapain gua mikirin dia, orang gua ge mau ketemu rizal lupa nanti gua mau ngomong apaan. Ucap Nanda dalam hati.
"Rizal mana? " tanya Nanda kepada Zidan saat sudah dekat dengan kelas Rizal.
"Tadi kayaknya gua liat dia lagi di kelas tidur apa ngapain tau dah" ucap Zidan .
"Thanks" jawab Nanda singkat dan melanjutkan jalannya.
Disaat Nanda memasuki kelas Rizal, dia tidak melihat orang lain selain Rizal di dalam kelas ini. Rizal sedang mengobrak abrik tasnya dan terlihat seperti sangat lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schmerz
Fiksi RemajaIni hanya cerita Cinta sederhana. Tentang Cinta segitiga, dan rumitnya percintaan, walau tujuannya sama; bahagia. Nanda Alqueena. -saya Cinta, tapi bila Tuhan lebih mencintaimu, Saya rela.