IC-6

49 5 13
                                    

Aku memilih menjadi pemilih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memilih menjadi pemilih..
Karena Aku tak yakin luka yang membekas bisa pulih..
_Keyla_

***********

Ditya menyalakan kembali motornya lalu berlalu dengan kecepatan di atas rata-rata.

brukkk..

Motor sport mewah itu menabrak sebuah pohon. Ditya sudah tergelatak di tengah jalan dengan lumuran darah.

Seketika suasana ramai, orang-orang berdatangan dan menyelamatkan Ditya.

Tak lama menunggu, sebuah Ambulance datang dan membawa Ditya ke rumah sakit terdekat.

Orang pertama yang mengetahui hal itu adalah keluarga Ditya. Dan pastinya akan menghubungi Keyla.

Tok tok tok..
"Iya masuk"
Ranti membuka pintu ruangan ICU dengan tergesa-gesa.

"Keyla"
Ranti memeluk Keyla dengan erat. Air mata sudah tak mampu dibendung wanita paruh baya itu.

"Hmm,sabar tante"
Keyla sangat canggung mengatakan hal itu,sangat jarang bahkan hampir tidak pernah.

"Ayo masuk"
Ranti melepas pelukannya dan mengajak Keyla masuk di ruangan itu.

Ditya sudah terbaring lemah, perban di kepalanya masih melekat. Tanda tanda sadar dari koma belum ada sama sekali.

"Keyla, tante mau ngurus administrasi nya dulu ya. Jagain anak tante"

Keyla hanya mengangguk membenarkan perkataan Ranti.

Keyla Seakan beku. Diam dan memperhatikan pasien lain yang berlalu lalang. Dibalik kaca pintu yang transparan, ia bisa melihat keberadaan sherin di sana. Ya sherin, Sherly sherina. Sahabat dan saudara dekat keyla.Hanya Ditya yang menamai sherly sebagai sherin. Waktu itu Ditya mengatakan panggilan spesial untuk orang yang spesial. Terbanglah sherly, meski akhirnya jatuh dan tak bisa bangkit.

Sejujurnya iya tahu, Sherly masih sangat peduli. Tapi karena luka yang belum mengering, semua itu seolah ditepis walau kebenaran tampak jelas terlihat.

Terbesit dipikiran keyla untuk menghampiri sherly. Tapi niat itu diurungkan kembali. Mungkin ini alasannya tertutup dengan semua orang. Keyla takut senasib seperti sherly.

"Aku manusia kau harus tau itu, aku berperasaan. Dan ketika kau menyakiti aku akan terluka."(cek R.Q). Ucap Keyla lirih.

Keyla mendekatkan kursi menatap nanar wajah ditya.

"Aku tau aku pemilih, aku tau aku tak bisa jadi yang kau mau. Aku hanya tak siap terluka, membuatnya pulih kembali bukan hal yang mudah. Dan aku gagal, aku melukai diriku sendiri. Memendam semua rasa, menyembuyikan semua kebenaran bahwa aku menginginkanmu. Aditya, maukah kau mengerti? Cinta tak harus memiliki. Aku pun tak apa kau bersama orang lain jika memang itu sudah digariskan Tuhan untuk kita. Aku hanya ingin melihatmu bahagia. Tapi jika kebahagiaanmu adalah aku, haruskah aku bersamamu?"

Introvert CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang