1

4.1K 335 18
                                    

Seorang pria dengan tubuh yang terlampau tinggi menyusuri jalanan di kota seoul sambil menikmati alunan musik yang bisa di bilang cukup besar volume nya "aku menyukai nya, coldplay memang sangat keren" ucap nya seorang diri dengan pandangan yang tetap terfokus pada jalanan di depan nya.

DRTTT DRTTTT.

( +06282**** IS CALLING)

suara telfon berdering pria itu, park chanyeol segera melirik ponselnya sambil melihat nama yang tertera.

"Yeobbseo?"

"......"

"Yeobbseo? Siapa ini?" Tanya nya penasaran karena penelfon di sebrang sana tidak mengeluarkan suaranya sekalipun.

"......."

"Yak. Kau orang isang jawab aku siapa kau?" Tanya chanyeok dengan nada yang tak bersahabat.

"......"

"Sialan. Akan ku tutup." ucap nya lalu mengendus kesal.

"Boggoshipo." ucap seseorang di sebrang sana.

DEG. DEG. baru saja chanyeol akan menutup panggilan itu. Sang penelfon itu mengeluarkan suara. Suaranya begitu tak asing bagi chanyeol.

"Kau apa? Apa kau bilang kau mer-"

TUT.

Panggilan itu terputus begitu saja, chanyeol merasa sangat mengenal suara tersebut. Ia yakin jika suara itu mirip seseorang di masa lalu nya. Seseorang yang sangat ia rindukan. "Tidak masuk akal, itu pasti orang lain." chanyeol meyakinkan dirinya jika tebakan nya itu salah. Dan wajahnya berubah sendu.

"itu bukan baekhyun. Okay bukan. Baekhyun sudah tenang disana bukan. ini hanya karena aku terlalu merindukan pujaan hati ku." chanyeol menggelengkan kepalanya, senyum miris tertampang di wajahnya Dan berfokus kembali ke jalanan di depannya.

Setelah kurang lebih setengah jam ia menelusuri perjalanan menuju stasiun kereta yang terkenal disana, chanyeol segera keluar dari kendaraannya lalu memasuki stasiun tersebut. Ia akan berkerja.

Sudah 2 tahun lalu chanyeol menyelesaikan masa sekolah nya, dan sudah 2 tahun berlalu juga sejak kejadian dimana baekhyun meninggalkan nya dan beristirahat dengan tenang.

Saat ini chanyeol adalah calon pemimpin dari perusahaan milik ayah nya yaitu FM COPRATION. chanyeol melakukan pelatihan untuk melanjutkan bisnis milik sang ayah selama 1 tahun, dan hari ini ia akan mulai mengolah perusahaan yang ayahnya serahkan padanya. Kenapa chanyeol manaiki kereta? Karena ayahnya bilang ia tidak boleh menggunakan mobil ataupun kendaraan pribadi selama 6 bulan. Jika dalam waktu 6 bulan ini ia melakukan pekerjaannya dengan baik maka ayahnya akan mengizinkannya memakai kendaraan pribadi.

"Jadi begini, menunggu kereta datang memang sangat membosankan. Tapi kenapa aku tidak pernah bosan mencintaimu baek. " chanyeol terkekeh. Lalu chanyeol menatap sekelilingnya. kereta yang ia tunggu tiba. Ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam kereta itu.

Ia masuk kedalam kereta lalu mencari tempat duduk. Ia di dekat sebuah jendela, ia menatap keluar jendela tersebut. "baekhyuna, aku merindukanmu sayang. aku mencintaimu baekhyun. Bahkan sudah dua tahun kau meninggalkan ku dan dunia ini. Biarpun begitu aku tidak bisa untuk berhenti mencintaimu, aku akan selalu mencintaimu baekhyun." chanyeol tersenyum lalu menatap langit sesaat melalui jendela kereta. lalu kereta pun mulai melaju.



--O--

Berhari hari bahkan sekarang sudah lebih dari 2 tahun. "Ahh aku merindukan seoul, kyungsoo dan jongin." ucap seorang wanita bertubuh mungil sambil menatap keatas langit.

"Sehunie, boggoshipo chagiya." baekhyun tersenyum sambil menatap langit yang cerah dan di penuhi awan awan yang sangat indah. "sudah dua tahun bukan, kau bilang kau akan kembali" baekhyun menunduk.

"Apa kau bahagia di sana? Kau merindukan ku hun?"

"Aku sangat merindukanmu, sehun-a hiks hiks." baekhyun menangis. Mengingat kembali moment moment yang terjadi saat ia bersama sehun. Lalu sekilah terlintas wajah chanyeol di fikiran baekhyun, tanpa sadar ia tersenyum.

"Chanyeol-a boggoshipo." baekhyun berlari menuju kedalam rumah nya.

"Ibu, aku merindukan chanyeol." nyonya byun tersenyum.

"Sudah 2 tahun, kau bahkan baru merindukannya."

"Ibu aku merindukan chan-"

Ibunya menempelkan sebuah ponsel di telinga baekhyun. "gunakan ini jika kau merindukannya." baru saja baekhyun ingin bertanya apa maksud sang ibu menempelkan ponsel di telinganya tetapj langsung terhenti saat sebuah suara dari ponsel itu terdengar.

"Yeobbseo?" Suara itu. Suara berat itu baekhyun sangat mengenalinya.

"......" baekhyun hanya diam. Tanpa sadar setetes airmatanya pun terjatuh.

"Yeobbseo? Siapa ini?" Tanya suara itu lagi.

"......." baekhyun tetap diam sambil menahan isak tangisnya.

"Yak. Kau orang isang jawab aku siapa kau?" masih seperti chanyeol yang dulu. Fikir baekhyun.

"......" baekhyun masih terdiam mendengarkan suar berat pria itu.

"Sialan. Akan ku tutup" ucap nya lalu baekhyun segera bicara.

"Boggoshipo." ucap baekhyun secara spontan.

"Kau apa? Apa kau bilang kau mer-" baekhyun menutup mulutnya. Lalu segera mematikan panggilan tersebut sambil mengumpat.

"Sudah?" Sang ibu bertany

"Bagaimana bisa. Ibu memiliki nomor ponsel milik chanyeol?"

"Nomornya masih yang dulu. Tenang saja ia tak akan mengenali suara mu. Mungkin dia lupa." ucap sang ibu. Raut wajah baekhyun berubah sendu.

"Sehuna, apa chanyeol merindukanku?" 








TBC.

aku membawa sequel dari cerita so far away. Ini masih awal. Dan kayaknya chapter ini bakal dikit ga sebanyak so far away kemarin.

[2] COSMIC RAILWAY ✓  [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang