Aina melihat Asya dan Dini sedang membaca novel di perpus sambil sekali kali senyam senyum sendiri dan bahkan pipi mereka merona.
"Hai, lo kalian lagi baca apa?" tanya Aina sambil menengok kearah novel. Betapa terkejutnya ia melihat novel itu, ternyata mereka tidak sedang membaca melainkan sedang stalker idola mereka.
Seperti Asya yang merona karena melihat perut sixpac nya manu Rios sedangkan Dini ia sedang senyam senyum melihat foto Agung yang merupakan kakak kelas sekaligus most wanted sekolahnya.
"Wiih gila bebeb Agung makin ganteng aja tiap hari mirip Ljk" seru Dini.
"Apa tuh Ljk, Din" tanya Aina.
"Masa lo gak tau sih Na. Ljk itu lee jong suk Aina."
"Ih gitu aja bangga, lihat nih ABS nya Manu Rios uh hot banget" kata Asya sambil melihatkan ponselnya ke Aina dan Dini. "Emang Kak Agung punya kek gini, nggak kan" sambungnya lagi.
"Eh elu belom cukup umur tau buat liat gituan" kata Aina sambil menonyor kepala Asya.
"Iya bener, tapi hot juga ya. Screenshots dong Sya buat jadi koleksi" kata Dini dan kemudian diangguki ole Asya.
"Astaughfirullah gue punya temen kek gini amat... Otaknya pada geser semua!" teriak Aina.
"Ehem maaf Aina ini Perpus tolong jangan teriak-teriak nanti yang lain pada ke ganggu, paham?" nasehat petugas perpus.
"Hehe iya Bu maaf"
"Na lo mau gak, nih gue share it in ke Hp lo ya"
"Terserah" kemudian Aina keluar dari perpus dengan sebal.
Saat Aina keluar ide cemerlang muncul di kepala Dini.
[...]
Dini dan Asya tertawa terbahak-bahak ketika sampai di kelas ketika membayangkan bagai mana melihat wajah Aina memerah nantinya. Hahahah( tertawa jahat ).
"Kalian kenapa sih kok pada ketawa. Ada yang lucu?" tanya Aina.
"Hahaha ini lucu banget sampe gue rasanya pengin nangis hahaha" jawab Asya.
"Apa sih yang lucu? Kasih tau dong gue kan pengen ketawa juga."
"Beneran mau tau? lihat aja sendiri nanti" sambung Dini.
"Apaan sih, gue kepo nih" yang hanya di balas seyum licik dari Dini dan Asya.
Pasti ada yang gak beres nih batin Aina.
[...]
Waktu pulang pun tiba hanya ada dirinya dan entah kenapa kedua sahabatnya itu keluar entah kemana. Ia disuruh mereka menunggu di kelas dan jangan dibuka pintu kelas saat mereka kembali. Saat Aina sedang berpikir teman-temanya kemana Aina di kejutkan dengan adanya suara musik dangdut. Lebih mengejutkannya lagi ia mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.
Hidup tanpa cinta bagai malam tak berbunga heyyy begitu lah kata para pujangga aduhay begitu lah kata para pujangga kurang lebih begitu nadanya.
Ketika ia menengok kearah pintu yang sudah terbuka ia melongo tidak percaya apa yang sedang dilihatnya. Ia melihat Ijal, Reno, dan duo krempeng (ilo dan seno) bertelanjang dada dengan memegang sebungket bunga dan sedang bergoyang goyang ke kanan, ke kiri dengan letoynya. Sedangkan di tengah mereka ia melihat Juna dengan kaos tipis berwarna putih yang sedang ia lepaskan dan membawa bunga untuk Aina.
Wajah Aina merah padam menahan malu dan marah ketika melihat kedua sahabatnya sedang tertawa cekikikan.
Awas aja mereka gue kuliti baru tau rasa batin Aina.
"STOOP!!!" teriakan Aina yang sangat menggelegar. Saat itu juga semua terdiam. Ijal, Reno, dan duo krempeng pun bernapas lega karena Aina menghentikan permainan konyol dari Juna.
"Aduh kenapa sih Ainanya bang Juna?" tanya Juna.
"Seharusnya yang bilang itu gue bukan lo, lo tuh yang kenapa?!"
"Kok balik tanya sih yang."
"Gak usah sayang-sayang!" balasnya ketus.
"Bukanya ini yang kamu mau ya?"
"Apa! emang apa yang gue mau hah?!" tanyanya dengan nada ketus.
Flashback on
Asya dan Dini keluar perpustakaan menuju kelas Juna. Mereka tengak-tengok mencari Juna.
"Eh lo cari siapa?" tanya ijal.
Dini menganga lebar tanpa berkedip sekalipun melihat sesosok laki-laki tampan di depannya.Ya ampuun nih cowok ganteng banget ngalahin gantengnya Agung. Boleh deh dari pada nungguin doi yang gak peka...batin Dini yang masih cengo.
"Eh iya Junanya ada?" tanya Asya.
"Oh... Sebentar ya, Jun ada yang nyari lo nih!" teriak Ijal.
"Siapa?" balas Juna.
"Siapa?" ulang ijal.
"Temen ya Aina."
Mendengar suara itu Juna langsung berdiri kemudian keluar menemui Asya dan Dini. Mereka memberikan ponselnya Aina dengan walpaper foto ABS nya Manu Rios. Dan mengarang cerita bahwa Aina suka liatin bahkan ingin punya cowok yang punya ABS dan juga suka lagu karya nya bang haji roma irama.Flashback off
Maka dari itu Juna dkk pada gesrek begitu. Ternyata ulah duo sahabatnya itu.
Gimana partnya nih? Semoga suka ceritanya bang juna ya...
Jangan lupa vote dan commentnya sobat
Azzahrputri😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A & A
Novela JuvenilAina Rahma Cintia, gadis manis , ceria dan jutek sama cowok. Aina tidak menyangka bahwa hidupnya harus bertemu dengan most wanted sekaligus bad boy SMA Pancasila yang bernama Arjuna Lintang Pradipta. Awal pertemuan mereka Aina terlihat cuek dan jute...