5th (Let's Not Fall In Love)

2.7K 254 15
                                    

10 years ago…..


“Jennie─ya! Hentikan!”

Yoongi berlari menghampiri Jennie dan meraih lengan gadis itu, mencegah Jennie untuk melakukan tindakan keji pada teman seangkatannya. Saat ini, Jennie tampak bersiap-siap untuk mengayunkan botol belingnya di kepala si gadis yang menjadi sasaran amuknya. Jika Yoongi tidak segera mencegahnya, mungkin kini kepala si gadis incaran Jennie sudah terkoyak karena terkena pecahan beling dan mengeluarkan darah segar.

Jennie berdecak kesal. Gadis itu melemparkan botol belingnya begitu saja hingga pecah membentur aspal. PRANGG! Tindakannya itu kontan membuat orang-orang di sekelilingnya terkejut.

Sementara Yoongi dengan tenangnya menghampiri si gadis yang menjadi sasaran amuk Jennie. “Kamu tidak apa-apa kan? Sekarang, jika kamu ingin selamat, pergi lah. Dan jangan pernah mencoba untuk melaporkan hal yang terjadi hari ini jika kamu masih ingin menikmati masa sekolahmu,” ucap Yoongi. Ia memberikan saran kepada gadis itu, namun ironisnya malah lebih terdengar seperti sebuah ancaman.

Gadis itu mengangguk dan segera bangkit dengan tubuhnya yang gemetaran. Kemudian, ia berlari pergi meninggalkan taman belakang sekolah.

“Kenapa sih terus-terusan mengganggu kesenanganku? Mau berlagak sok menjadi pahlawan ya?” gerutu Jennie pada Yoongi. Gadis itu mengerucutkan bibirnya yang membuatnya tampak menggemaskan di mata Yoongi.

Yoongi menghela napas. Pemuda itu menghampiri Jennie dan membersihkan rok sekolah gadis itu yang tampak kotor terkena debu. “Bukankah aku sudah bilang padamu untuk mengurangi tindakan kasarmu itu? Jangan mencari korban yang tidak bersalah.”

Jennie memutar bola matanya. “Tapi, tetap saja. Melihat ia mengecat warna rambutnya menjadi merah, entah kenapa membuatku merasa sebal. Memangnya, tidak boleh ya jika aku menyiksa seseorang yang aku benci penampilannya?”

Yoongi tersenyum tipis. Pemuda itu menepuk pipi Jennie pelan. “Tentu saja tidak boleh. Kamu masih ingat betul dengan perjanjian kita kan? Bahwa kamu hanya boleh bersikap kasar dengan orang yang benar-benar mencari masalah padamu.”

Jennie menundukkan wajahnya. Gadis itu tampak sebal karena Yoongi yang selalu saja bertindak sebagai pahlawan kesiangan dan menggagalkan aksi bullying yang akan ia lakukan terhadap para korbannya.

“Baiklah. Aku mengerti,” ucap gadis itu dengan nada bicaranya yang menyiratkan bahwa ia terpaksa mematuhi nasihat Yoongi.

Yoongi yang sudah mengenal gadis itu selama sebulan, perlahan mulai mengetahui bagaimana watak Jennie Kim yang sebenarnya. Pada awalnya, Yoongi memang merasa takut dengan Jennie yang selalu mampu mengintimidasi lawan bicaranya. Namun, lama-kelamaan Yoongi mulai terbiasa dengan kehadiran gadis itu di sampingnya. Lagipula, Jennie benar-benar memegang ucapannya. Gadis itu tidak pernah memperlakukan Yoongi dengan kasar. Sebaliknya, Jennie kini perlahan mulai berubah ke arah yang lebih baik sejak dirinya mengenal Yoongi.

Lucu sekali. Jennie mau menuruti nasihat Yoongi begitu saja karena gadis itu yang tampaknya benar-benar menyukai Yoongi. Tanpa ia sadari, dirinya sudah menjadi budak cintanya Yoongi. Jennie tidak bisa jika tidak ada Yoongi. Saat istirahat mau pun pulang sekolah, gadis itu selalu menunggui Yoongi di depan kelas Yoongi. Sepertinya, Jennie benar-benar sudah jatuh pada pesona seorang Min Yoongi.

Yoongi sendiri sejujurnya menikmati kebersamaan yang ia lalui dengan Jennie. Dibalik tindakan kasarnya dan seringai mengerikannya, Jennie ternyata merupakan tipikal gadis yang menyenangkan jika diajak bermain. Setiap pulang sekolah, Jennie kini memiliki aktivitas baru yang akan ia lakukan bersama Yoongi. Mereka akan naik sepeda bersama dan berakhir dengan memancing ikan di danau dekat sekolah.

Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang